icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjebak dengan sang CEO

Bab 7 Tak Ada Lagi Tangisan di Masa Depan

Jumlah Kata:1277    |    Dirilis Pada: 13/10/2021

hal lainnya. "Bibi Jana, duduklah bersama kami untuk makan malam." ucap Lala sambil melirik Heri

a lupa membeli pembersih. Saya harus segera membelinya sekarang." Bibi Jan

ati-hatilah." Lala tidak mengatakan apa-apa lagi, 'Mung

belakangan ini. Hingga akhirnya kini ia memiliki kesempatan menikmati makanan dengan tenang, meskipun hanya ditemani oleh pria yang masih asing baginya... Semuanya mungkin tidak ak

millet di mangkuknya. Sehingga ia berusaha menghabiskannya dengan s

di rumah?" Heri melihat Lala yang m

entu saja ia tak perlu melakukan pekerjaan seperti ini ketika masih tinggal di rumah Keluarga Setiawan. Ia sangat dimanjak

" Heri menyambar mangkuk kosong di tangan Lala dan menaruhnya di meja. Ia kemudian m

ergelangannya dengan perasaan sedih. Dirinya memang me

elum juga melepaskan pergelangan tangan La

laci meja kerjanya, dan diserahka

ini untuk menarik uang yang kamu butuhkan, at

dalam penggunaannya di seluruh dunia, termasuk layanan prioritas di berbagai toko kelas atas dan bandara. Lala pernah melihat kartu dengan jenis yang sama ketika tahun lalu ia bersama Mika

bak, ia pun bingung. Kenapa ia begitu baik, bukankah mereka hanya orang asing terhadap sat

n tidak ingin membohonginya. Mikael adalah satu-satunya pria yang pernah dicinta

pergi untuk mengurus surat nikah besok." Heri mendoron

kerja yang tertutup di depannya, menggengg

kan Heri kepadanya seharian ini, dan kini ketika ia sedang send

ak. Ia kehilangan segalanya karena Yakub dan putranya. Yang paling menyakitkan baginya bukanlah hilangnya perus

, air mata mengalir di wajahnya. Ia ingin menghadapi kenyataan dengan tabah. Tapi semuan

un ia mendengar tangis Lala dari pintu kamar. Ia membuka pintu dan dilihatnya Lala meringku

an ketakutan. Ketika menyadari bahwa itu adalah Heri, tangisnya makin menjadi dan ia bert

as kepala. Heri hanya berdiri di sana, sementara

risak-isak. Air matanya telah membasahi pakaian Heri. "C

apa katamu?" Lala menangis l

ma. Apakah itu berguna untukmu?" Entah kenapa

berhenti menangis. Sebenarnya ia juga tidak suk

" tanya Lala sambil men

a Heri, tidak tega men

usan. Aku akan mengusir semua masalah

yang menjadi masa lalunya, dan menjalani hidup yang lebih baik di masa depan. Ia akan berjuang u

untuk mencuci muka, dan me

ng dimilikinya, Heri mengambil sebot

Lala berpikir bahwa hanya minuman beralkohol tinggi yang d

um anggurnya dengan rasa kecewa. Melihat gelas anggur yang telah kosong, Lala teringat bahwa karena meminum anggur merah yang diberikan Mikael

botol anggur itu di sampingnya. Alkohol tidak baik untuk kesehatannya, apalagi ia baru

engan anggur sampai penuh, kemudian meminumnya. Ia bersendawa dengan gembi

nnya ditahan. "Kenapa? Jangan sepelit itu! Aku hanya minum

ya dari kursi, dan mem

dorong Lala ke bawahnya. Dinginnya

sudah gila? Aku belum melepas pakaianku!" Lala merasa bingung dan kedinginan, ia melihat ekspresi ti

k berniat untuk menyentuhnya. Tapi Lala tak memberinya pilihan lain

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tolong Selamatkan Aku2 Bab 2 Hal Yang Paling Berharga3 Bab 3 Gabian Tiga Detik4 Bab 4 Aku Suamimu5 Bab 5 Aku Bisa Membantumu Balas Dendam6 Bab 6 Memiliki Aku Sudah Cukup Bagimu7 Bab 7 Tak Ada Lagi Tangisan di Masa Depan8 Bab 8 Mal Pulau Biru9 Bab 9 Berlian Merah10 Bab 10 Kamu Harus Mengalah Padaku11 Bab 11 Menikahi Seorang Pria Tua12 Bab 12 Menjadi Wanita Simpananmu13 Bab 13 Suami Lala14 Bab 14 Hari Pertama Bekerja15 Bab 15 Kakak Sepupu Perempuan Sarah16 Bab 16 Pria di Kursi Belakang17 Bab 17 Kamu Habis Minum18 Bab 18 Berhasil Diceraikan19 Bab 19 Malam Yang Sepi20 Bab 20 Menerobos Lampu Merah21 Bab 21 Tiga Pria22 Bab 22 Aku Sudah Menoleransimu Selama Dua Hari23 Bab 23 Sang CEO Juga Memiliki Idola24 Bab 24 Nyonya Nasution Melarikan Diri Dengan Mobil25 Bab 25 Empat Mobil Polisi Rusak Berat26 Bab 26 Aku Pasti Akan Menuntut Wanita Itu27 Bab 27 Melecehkan Gadis Cantik28 Bab 28 Pria yang Sangat Tampan29 Bab 29 Pria di Puncak Kekuasaan30 Bab 30 Bos Nasution, Anda Luar Biasa31 Bab 31 Senyum Kekanakan32 Bab 32 Tidak Tahu33 Bab 33 Wanita Jalang34 Bab 34 Mengandalkan Suaminya35 Bab 35 Tidak Akan Melepaskannya Begitu Saja36 Bab 36 Mengatur Pekerjaan Untukmu37 Bab 37 Bertemu Ibu Heri untuk Pertama Kalinya38 Bab 38 Seorang Gelandangan39 Bab 39 Aku Bukan Ibumu40 Bab 40 Tunggu dan Lihat41 Bab 41 Ibu Mertua Membuat Keributan di Perusahaan42 Bab 42 Sayang, Maafkan Aku43 Bab 43 Tamara Menolaknya44 Bab 44 Kejutan Berubah Menjadi Ketakutan45 Bab 45 Kartika Maharani46 Bab 46 Aku Kartika Maharani, Tunangan Heri47 Bab 47 Tak Pulang48 Bab 48 Kamu Mendapatkan Izinku49 Bab 49 Aku Akan Mengantarmu Pulang Sekarang50 Bab 50 Tolong Jangan Salah Paham51 Bab 51 Suara Keras Sebuah Tamparan52 Bab 52 Istriku yang Sah53 Bab 53 Pergi Denganku54 Bab 54 Beraninya Kamu Memukulku55 Bab 55 Nakula56 Bab 56 Dompet Berwarna Coklat57 Bab 57 Kucingmu Mati58 Bab 58 Meja Laboratorium Berantakan59 Bab 59 Keluar dari Rumahku60 Bab 60 Kehancuran di setiap Kamar yang Ditempati Kartika.61 Bab 61 Tuan Presiden62 Bab 62 Postingan Lala Menjadi Viral di Opini Publik.63 Bab 63 Virus N7d964 Bab 64 Kamu Membunuhnya65 Bab 65 Operasi Aborsi66 Bab 66 Berkati Diriku dengan Kebahagiaan67 Bab 67 Yosep Andino68 Bab 68 Apa Kamu Sudah Gila69 Bab 69 Kamu Kotor70 Bab 70 Berhubungan dengan Tuan Presiden71 Bab 71 Pertarungan Dimulai72 Bab 72 Aku Merestui Kalian73 Bab 73 Menjadikannya Terkenal dengan Cara Apa Pun74 Bab 74 Melempar Uang ke Wajah Heri75 Bab 75 Menjadi Hit76 Bab 76 Pria yang Diam-diam Dirindukannya77 Bab 77 Bukan Aku78 Bab 78 Aku Akan Pergi ke Neraka79 Bab 79 Semua yang Ia Butuhkan untuk Mengakhiri Segalanya80 Bab 80 Tidak Menginginkan Apa-Apa81 Bab 81 Cantik Tiada Tara82 Bab 82 Memamerkan Cinta di Depan Umum83 Bab 83 Menanggap Satu Sama Lain Sebagai Orang Asing.84 Bab 84 Dapatkah Saya Membantu Anda 85 Bab 85 Keluar86 Bab 86 Menebus Dosamu87 Bab 87 Keluar dari Kamarku88 Bab 88 Pesta Penutupan89 Bab 89 Melarang Lala Setiawan Di Dunia Hiburan90 Bab 90 Membatalkan Kontrak91 Bab 91 Harus Ada Penjelasan92 Bab 92 Mendidih Dengan Amarah93 Bab 93 Seseorang yang Bertekad untuk Pergi94 Bab 94 Masa Lalu Biarlah Berlalu95 Bab 95 Ini Rahasia96 Bab 96 Kilat di Wajan97 Bab 97 Maaf, Aku Tidak Bisa Minum98 Bab 98 Selamat Datang Bos Nasution99 Bab 99 Bos Nasution, Tolong Berperilaku yang Sopan100 Bab 100 Nona Andino, Tolong Perhatikan Sikapmu!