Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gairah Liar Perselingkuhan

Gairah Liar Perselingkuhan

kodav

5.0
Komentar
1.3K
Penayangan
43
Bab

Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?

Bab 1 Prolog

Aku Kaindra, pria 32 tahun yang dulunya hanyalah seorang karyawan biasa di perusahaan besar milik Desmond Wijaya. Empat tahun lalu, hidupku berubah drastis. Pak Desmond, bos sekaligus ayah mertuaku, memperkenalkanku kepada putri tunggalnya, Tanika. Saat itu aku sudah mulai meniti karier di perusahaan beliau, bekerja keras hingga aku diakui sebagai salah satu aset perusahaan. Mungkin itu yang membuat Pak Desmond melihatku sebagai pasangan yang cocok untuk Tanika.

Tanika, di mataku waktu itu, adalah wanita yang berbeda dari kebanyakan. Dia anggun, ceria, menarik meski sedikit tertutup, dan memiliki aura yang sulit dijelaskan-seperti seseorang yang menyimpan banyak cerita di balik senyumnya. Aku, yang awalnya hanya merasa beruntung dikenalkan pada putri bos, perlahan benar-benar jatuh cinta.

Namun, selama masa perkenalan itu, aku mulai melihat sisi lain Tanika. Dia bukan wanita yang biasa mengurus bisnis atau tertarik dengan pekerjaan seperti ayahnya. Sebaliknya, dia lebih menyukai gaya hidup bebas bersama teman-teman sosialitanya. Ketika aku sedang bekerja keras di kantor, Tanika lebih sering terlihat di acara-acara brunch mewah atau foto-foto di tempat yang instagramable. Tapi aku tak pernah mempermasalahkan itu. Bukankah setiap orang punya dunianya sendiri?

Segala keraguan yang ada seolah sirna setelah kami pacaran selama setahun dan kami memutuskan untuk menikah. Pak Desmond terlihat sangat bahagia saat kami memberi kabar itu. Aku yakin beliau berpikir pernikahan kami adalah langkah besar karena melihat potensiku yang bisa meneruskan warisan bisnisnya. Aku tak tahu apa yang sebenarnya Tanika rasakan, tapi aku sendiri benar-benar percaya bahwa pernikahan ini akan membahagiakan kami berdua.

Beberapa hari sebelum hari besar itu, aku mengalami kejadian yang sulit kulupakan. Aku tak sengaja melihat Tanika di sebuah mall, bersama seorang pria yang tak kukenal. Awalnya aku pikir itu hanya teman biasa, tapi saat mereka berbincang di kafe, aku melihat tangan mereka saling menggenggam. Bahkan Tanika menangis, dan pria itu mencoba menenangkannya dengan menyentuh wajahnya.

Hatiku rasanya jatuh ke lantai. Aku ingin menghampiri mereka, ingin menanyakan apa yang sedang terjadi. Tapi aku hanya berdiri di kejauhan, mengamati, dan mengambil foto mereka dengan ponselku. Aku menyimpan foto itu di galeri tanpa tahu apa yang harus kulakukan. Malam itu aku pulang dengan pikiran bercampur aduk. Apakah ini hanya salah paham? Atau apakah Tanika sebenarnya menyembunyikan sesuatu?

Aku memilih untuk diam. Aku tidak pernah menanyakan hal itu pada Tanika, tidak pernah mengungkitnya. Dalam pikiranku, aku ingin percaya bahwa hubungan kami lebih kuat daripada hal-hal kecil yang mungkin terjadi di masa lalu. Lagipula, aku berpikir, pernikahan kami akan menjadi awal baru yang indah, bukan?

Hari itu aku meyakinkan diriku sendiri bahwa aku mencintai Tanika. Bahwa dia juga mencintaiku. Dan dengan keyakinan itu, aku melangkah menuju hari pernikahan kami dengan penuh harapan, meskipun ada kerikil kecil yang terus menghantui pikiranku.

Pesta pernikahan kami berlangsung dengan kemegahan yang hampir tak masuk akal. Sebuah ballroom hotel bintang lima dipenuhi oleh lebih dari 1.500 undangan. Sebagian besar dari mereka adalah undangan keluarga Tanika dan rekan-rekan bisnis Pak Desmond. Hanya sedikit dari undangan itu yang benar-benar kukenal-rekan kerjaku di perusahaan milik Pak Desmond dan beberapa teman lamaku. Sisanya adalah dunia Tanika: lingkaran sosialita, tokoh-tokoh bisnis, serta pejabat tinggi yang tampaknya menjadikan pesta ini lebih seperti pameran kekuasaan dibandingkan perayaan cinta.

Aku mendengar selentingan di antara rekan kerja yang menyebutku mokondo-modal kon*** doang. Seolah-olah aku menikahi Tanika semata-mata untuk harta dan koneksi keluarga besar Desmond Wijaya. Aku tidak peduli. Materi? Status? Bukan itu alasanku. Aku benar-benar percaya, saat itu, bahwa aku dan Tanika saling mencintai. Bahwa hubungan kami dilandasi oleh rasa yang tulus, bukan sekadar kontrak sosial atau ambisi keluarga. Dengan keyakinan itu, aku mengucap janji suci di hadapan ribuan tamu dan memulai hidup baru sebagai suami Tanika.

Tahun pertama pernikahan kami seperti mimpi yang menjadi nyata. Tanika, yang sebelumnya tampak begitu sibuk dengan dunianya sendiri, tiba-tiba menjadi istri yang perhatian. Dia mendengarkan ceritaku, mencoba memahami beban kerja yang kutanggung di perusahaan keluarganya, bahkan sesekali memberiku kejutan kecil. Kami sering menghabiskan malam bersama, bercinta dengan gairah yang kurasa adalah bukti cinta sejati kami.

Namun, tidak semuanya terasa wajar. Ada hal-hal kecil yang mengganggu pikiranku-sesuatu yang tidak bisa kujelaskan. Tanika, misalnya, selalu mematikan lampu saat kami bercinta. Dia hampir tidak pernah menatapku, bahkan di saat yang paling intim. Sesekali aku menangkap sorot matanya, bukan dengan cinta atau gairah, tapi dengan sesuatu yang lebih mirip rasa bersalah atau kehampaan. Aku mencoba mengabaikan perasaan itu, berpikir mungkin aku hanya terlalu sensitif. Lagipula, aku merasa bahagia. Bukankah itu yang terpenting?

Waktu berlalu. Di tahun ketiga pernikahan, tekanan dari Pak Desmond mulai terasa. Beliau ingin Tanika segera hamil. Sebagai putri tunggal, Tanika adalah penerus garis keturunan keluarga Wijaya, dan Pak Desmond sudah tak sabar menimang cucu. Namun, hubungan kami justru semakin dingin. Kehidupan seksual kami perlahan memudar, dan Tanika semakin jarang berada di rumah.

Aku pulang dari kantor, berharap menemukan istri yang menyambutku dengan senyum, tapi rumah itu sering kosong. Hanya ada beberapa pembantu yang bertugas memastikan segalanya berjalan dengan sempurna. Sementara itu, Tanika sibuk dengan hidupnya sendiri. Jika tidak sedang bepergian ke luar negeri dengan teman-teman sosialitanya, dia pulang larut malam dengan aroma alkohol yang menyengat.

Aku penasaran dengan siapa saja dia menghabiskan waktu. Pernah beberapa kali aku mencoba mencarinya di tempat-tempat yang dia kunjungi, seperti karaoke atau klub malam. Tapi yang kutemukan hanya dia bersama teman-teman wanitanya, tertawa tanpa beban. Aku merasa seperti orang bodoh yang hanya menjadi pelengkap dalam hidupnya, tapi aku tetap menahan diri untuk tidak mengkonfrontasikan.

Suatu hari, kami berencana untuk menghabiskan waktu berdua. Aku bahkan sengaja pulang lebih cepat, ingin menepati janji kami untuk sejenak melupakan kesibukan masing-masing. Tapi saat aku masuk ke rumah, Tanika tampak tergesa-gesa. Dia merapikan tasnya dengan canggung, menghindari mataku, dan segera pergi tanpa banyak penjelasan.

Ada sesuatu yang janggal dalam tingkah lakunya malam itu. Rasa penasaran menguasai pikiranku, dan tanpa berpikir panjang, aku memutuskan untuk mengikutinya dari jauh. Mobilnya meluncur menuju hotel bintang lima di pusat kota. Aku memarkir mobilku di kejauhan, menunggu dan mengamati.

Malam itu, aku menyaksikan dunia runtuh di depanku. Dari balik jendela lobi hotel, aku melihat Tanika dengan pria itu. Senyum di wajah pria itu, tangan yang menggenggam erat... dan kemudian lift yang menutup, membawa mereka pergi. Aku diam, tidak berani maju, tidak sanggup mundur. Aku hanya berdiri, merasa seperti orang asing dalam hidupku sendiri.

Hatiku hancur sehancur-hancurnya. Aku ingin menghadapinya, ingin menuntut penjelasan. Tapi, setelah beberapa waktu duduk sendirian di dalam mobil, aku memutuskan untuk diam. Apa gunanya? Dengan segala kenyamanan dan materi yang sekarang kumiliki, meninggalkan Tanika bukanlah pilihan yang realistis. Aku tidak siap kembali ke kehidupan lamaku yang penuh perjuangan tanpa jaminan.

Aku menelan luka itu bulat-bulat, dan sejak malam itu, aku mulai memikirkan sesuatu yang mengubah segalanya. Jika Tanika bisa mempermainkanku, kenapa aku tidak bisa melakukan hal yang sama? Jika dia bisa berselingkuh di belakangku, maka aku juga bisa lebih gila darinya.

Dan begitulah, malam itu menjadi awal dari petualangan baruku. Aku mulai mencari cara untuk mengisi kekosongan ini. Apa pun yang bisa membuatku merasa hidup lagi, meski untuk sementara. Jika cinta tak lagi menjadi alasan untuk bertahan, maka biarlah kebencian yang mengisi ruang kosong di hatiku, dan petualangan perselingkuhanku pun dimulai.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh kodav

Selebihnya
Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

Romantis

5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Gairah Liar Perselingkuhan
1

Bab 1 Prolog

17/12/2024

2

Bab 2 Malam yang Suram

17/12/2024

3

Bab 3 Senyuman Penghibur

17/12/2024

4

Bab 4 Peringatan Mertua

17/12/2024

5

Bab 5 Bukan Sekedar Laporan

17/12/2024

6

Bab 6 Aku Pengen Kamu

17/12/2024

7

Bab 7 Masukin Kai

17/12/2024

8

Bab 8 Belum Keluar

17/12/2024

9

Bab 9 Hisapan Maut

17/12/2024

10

Bab 10 Menjebol Pertahanan

17/12/2024

11

Bab 11 Cinta Pertama Fiona

06/01/2025

12

Bab 12 Isvara Sahabat Tanika

06/01/2025

13

Bab 13 Lebih Dari Sekedar Lunch

06/01/2025

14

Bab 14 Undangan Yang Menggoda

06/01/2025

15

Bab 15 Apartemen Isvana

06/01/2025

16

Bab 16 Godaan Maut Isvara

08/01/2025

17

Bab 17 Siapa Pria Itu

08/01/2025

18

Bab 18 Titik Balik Kaindra

08/01/2025

19

Bab 19 Staff Penggoda

09/01/2025

20

Bab 20 Tantangan Serenity

09/01/2025

21

Bab 21 Terhanyut Gairah Fiona

09/01/2025

22

Bab 22 Kenangan Itu

10/01/2025

23

Bab 23 Pesan Aneh Tanika

10/01/2025

24

Bab 24 Hasrat di Pagi itu

10/01/2025

25

Bab 25 Narnia Asisten Pribadi Mertua

11/01/2025

26

Bab 26 Apartemen Narnia

11/01/2025

27

Bab 27 Ancaman Narnia

11/01/2025

28

Bab 28 Nikmatnya Narnia

12/01/2025

29

Bab 29 Permintaan Narnia

12/01/2025

30

Bab 30 Dibawah Kendali Isvana

12/01/2025

31

Bab 31 FFM Isvara & Rayna

13/01/2025

32

Bab 32 Kepedihan Rayna

13/01/2025

33

Bab 33 FFM Isvara & Rayna II

13/01/2025

34

Bab 34 Kenyataan Pahit

14/01/2025

35

Bab 35 Setengah Sadar

14/01/2025

36

Bab 36 Bisikan Iblis Birahi

14/01/2025

37

Bab 37 Sejumput Rahasia dan Tipu Daya

15/01/2025

38

Bab 38 Lorong Waktu

15/01/2025

39

Bab 39 Serpihan Masa Lalu

15/01/2025

40

Bab 40 Janji di Bawah Bintang

16/01/2025