Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy

5.0
Komentar
358.1K
Penayangan
132
Bab

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Bab 1 Part 01

POV: YOHANA

*****************

sbelum sherena melahirkan anak kembarnya, aku tak tega juga jika cucuku dikasihkan susu formula jika mreka terlahir kedunia nanti, dikarenakan sherena sudah tak bisa lagi menyusui mreka akibat penyakit kangker payudara yang mulai mnyerang ksehatan sherena.

akhirnya aku berinisiatif menawarkan diriku sebagai ibu susu kepada sherena putri semata wayang tercintaku untuk menyusui cucuku secara langsung dari payudaraku.

*************

bu hanna: sayang! bolehkah mamah jadi ibu susu untuk cucu mamah nanti.

___________

sherena: mamah yakin!? mamah mau jadi ibu susu buat anak aku nanti.

__________

bu hanna: iya mamah ikhlas & siap sedia sayang! buat jadi ibu susu untuk cucu mamah nanti.

__________

sherena: hiks hiks hiks makasih ya mah! akhirnya do'aku terkabul juga! terima kasih ya tuhan, engkau telah mengirim malaikat penolong kepada hamba.

____________

bu hanna: iya sayang! mungkin tuhan mengutus mamah buat menjadi malaikat penolong untuk kamu.

____________

sherena: iya pasti mamah bisa buat jadi ibu susu untuk anakku, aku percayakan ini semua ke mamah, aku ga bisa mempercayakan ini semua kepada orang lain.

*************

stelah aku & sherena berbincang soal masalah itu diruang keluarga, akhirnya aku memutuskan untuk menjalani proses induksi laktasi kepada dokter spesialis anak disebuah rumah sakit besar dikotaku tinggal.

stelah hampir 2 bulan aku menjalani program induksi laktasi dengan mengkonsumsi sayuran hijau, terapy hormon, memijat payudara, memompa payudara & mengkonsumsi suplemen penyubur asi, baik itu berupa kapsul / berupa susu.

stelah sekian lama hampir 2 bulan aku menjalani induksi laktasi, kini ASIku sudah mulai melimpah di payudaraku yang mulai membesar.

_______________

bu hana: ah.. akhirnya penantianku selama ini berhasil juga, oma udah ga sabar mau menyusui kalian, sekarang air susu oma udah mulai banyak.

*****************

ku lihat air susuku mulai mengalir deras memasuki tabung pompa ASIku, tak lama sherena mulai kontraksi ingin melahirkan bayi kembarnya.

ku temani sherena di ruang bersalin rumah sakit itu, stelah sherena berhasil melahirkan 2 bayi kembarnya, kemudian sherena di bawa kembali keruang perawatan bersama 2 bayi kembarnya, tak lama aku langsung menyusui 2 cucuku dengan payudaraku yang telah terpenuhi oleh air susuku.

stelah aku menyusui 2 cucu kembarku, aku kemudian di bantu oleh 2 suster untuk menidurkan cucuku di incubator samping ranjang sherena.

_________________

sherena: makasih ya mah! mamah udah mau menyusui anak aku, maafin sherena mah! karena sherena udah sering ngerepotin mamah!

__________________

bu hanna: engga sayang! kamu ngga ngerepotin mamah, hiks hiks, mamah cuma ingin mengurangi beban kamu saja.

*******************

stelah kami menyambut anggota keluarga baru kami di rumah sakit, kami lalu pulang kerumah jhosef, keluarga besar jhosef sangat senang sekali dengan anggota keluarga baru di rumahnya.

1 bulan kemudian sherena meninggal dunia atas penyakit kangker yang dia derita, kami sangat terpukul atas kpergian sherena yang tak disangka akan meninggalkan kami scepat itu, aku mulai tegar atas meninggalnya sherena putri semata wayangku, tak kecuali dengan jhosef, ia masih tak terima atas kpergian wanita yang ia cintai itu dengan setulus hatinya pergi meninggalkannya dengan 2 orang anak kembarnya.

kini usia cucuku sudah menginjak 1 bulan, aku sangat kasihan juga pada mreka, masih bayi sudah di tinggal ibu kandungnya.

ada 1 pesan kata² dari almarhum sherena putri semata wayangku, "mah tolong rawat anak aku sebaik mungkin, & jangan lupa! mamah tolong jagain mas jhosef, berikan perhatian yang lebih, agar mas jhosef tidak ngelakuin hal yang aneh²." kata² terakhir sherena masih tersimpan dengan rapat di ingatanku.

stelah 1 minggu meninggalnya sherena, hari²ku disibukkan dengan mengurus & merawat ke 2 cucuku, aku sangat bahagia sekali bisa menyusui cucuku secara langsung dari payudaraku.

oek... oek... tangisan bayi mulai terdengar menggema di dalam kamarku yang memecah keheningan malam.

___________________

bu hanna: mmmmhhhhh....... waduh udah jam 12 malam rupanya! hoams... uluh² kalian kenapa! malem² gini terbangun!? coba oma liat popok kalian, hm.. aman rupanya! oh.. cucu oma rupanya haus ya mau nenen lagi sama oma! yuk sini sayang kalian nenen lagi sama oma.

*******************

tak lama aku memposisikan dudukku dengan senyaman mungkin agar aki bisa leluasa untuk menyusui ke 2 cucuku.

stelah ku ambil mreka 1 per 1, dari box bayi, aku memposisikan mreka di pangkuanku, ku sanggah kepala mungil mreka dengan bantal khusus ibu menyusui yang berbentuk huruf C.

stelah mreka puas menyusu dari payudaraku, kemudian mreka tertidur kembali.

__________________

bu hanna: kalo udah nenennya! sekarang kalian bobo lagi ya! oma udah ngantuk banget mau bobo! supaya oma bisa main lagi sama kalian besok.

*******************

stelah mreka pulas tertidur sehabis menyusu padaku, kemudian ku taruh kembali mreka ke dalam box bayi, stelah ku taro mreka ke dalam box bayi, kemudian aku tertidur kembali hingga esok hari tiba.

POV JHOSEF

************

stelah 1 bulan meninggalnya sherena istriku, ku serahkan ke 2 anak kembarku pada ibu mertuaku untuk mendapatkan dekapan hangat kasih sayang seorang ibu, ku suruh ibu mertuaku agar tinggal bersama di rumahku, rumah hasil jirih payahku untuk ku persembahkan pada istri & anakku nanti, ternyata takdir berkata lain, ternyata sherena pergi terlebih dahulu meninggalkan kami.

stelah ku ajak ibu mertuaku untuk tinggal di rumahku, akhirnya dia mau juga untuk tinggal bersama ku & ke 2 anak kembarku.

dengan senang hati ibu mertuaku menerima tawaranku untuk mengurus & merawat anak kembarku, ku penuhi segala kebutuhan ke 2 anakku dengan memberikan segala yang terbaik untuk anakku, agar anakku tumbuh sehat.

pada saat aku hendak pergi berangkat bkerja, ku titip ke 2 anakku pada ibu mertuaku, agar mreka lebih aman & nyaman saat dengan ibu mertuaku, ibu mertuaku pernah menyarankanku supaya aku memakai jasa bebbysitter,, namun semua itu aku tolak, dengan beralasan jika jasa babysitter yang sekarang itu kurang berpengalaman & kurang pandai juga dalam mengasuh anak, aku tak mau ke 2 anakku mengalami hal yang tidak diinginkan, daripada uangku habis ga jelas buat bayar jasa babysitter, mending uangku ku habiskan saja buat membeli kebutuhan harian rumah, selain itu juga aku bakal habiskan uangku untuk membeli segala kebutuhan ke 2 anakku & ibu mertuaku, stelah ibu mertua slesai mendengar alasan & penjelasanku, kemudian ibu mertuaku memberikan senyuman hangat yang penuh arti padaku.

3 bulan kemudian, ke 2 anak kembarku kini telah menginjak usia 4 bulan, ketika aku pulang bkerja pada malam hari, aku sangat senang sekali melihat mereka begitu aktif merangkak kesana kesini diruang keluarga, pada saat aku hendak mencium ke 2 putri kembarku, aku di cegah oleh ibu mertuaku.

____________

bu hanna: eits sbelum kamu mnyentuh anak kamu, kamu harus mandi dulu biar bersih, supaya kuman & kotoran dari luar tidak pindah menempel ke anak kamu.

____________

jhosef: huf... ya udah deh bu! kalian tunggu di sini ya! ayah mau mandi dulu, kalian main dulu ya sama oma ok.

************

stelah ku slesai mandi & telah rapi kembali dengan menggunakan kaos oblong & celana boxerku, tak lama aku keluar lagi dari kamarku untuk mnemui ke 2 putri kecilku yang tengah asyik bermain di ruang keluarga.

ku hampiri mreka yang tengah asyik bermain di ruang keluarga bareng ibu mertuaku, stelah aku puas bermain dengan ke 2 putriku, tak lama ibu mertuaku berbicara padaku.

____________

bu hanna: mas kamu udah makan belum!? kalo belum itu didapur ada makanan, ibu udah masak tad sore nyiapin makan malam buat mas jhosef.

____________

jhosef: belum bu! tadi aku di kantor cuma makan siang aja!

____________

bu hanna: loh itu kan tadi siang! ibu ga mau kalo kamu jatuh sakit akibat telat makan, kasian anak²mu ntar kalo kamu sakit, ibu juga yang repot nanti.

____________

jhosef: iya ibu mertuaku sayang! sungguh sangat beruntung sekali diriku ini memiliki ibu mertua yang cantik dengan penuh perhatian & kasih sayang hehe.

************

Bersambung

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Gemoy

Selebihnya
Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Romantis

5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku