icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
closeIcon

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka

Buku Romantis untuk Pria

Paling laku Berlangsung Tamat
Jodohku Seorang Janda Kaya Raya

Jodohku Seorang Janda Kaya Raya

Kisah ini menceritakan tentang cerita kehidupan seorang pemuda yang berhasil menjadi orang sukses ketika ia mendapatkan jodoh seorang wanita yang berstatus sebagai janda. Pemuda itu adalah Lintar, ia berhubungan asmara dengan Dewi seorang wanita karir yang sukses sebagai CEO perusahaan besar. Dewi berstatus sebagai Janda. Meskipun demikian, Lintar tidak mempermasalahkan hal tersebut, ia tetap menyayangi Dewi sepenuh hati. Akan tetapi, hubungannya dengan Dewi ditentang keras pamannya. Namun, Lintar tak patah arang. ia terus berusaha meyakinkan kedua orang tuanya agar merestui hubungan dirinya dengan sang janda kaya itu. Ikuti terus kelanjutan ceritanya! "Ya, Allah! Maaf, Mbak." Lintar tampak malu ketika tangannya sedikit menyentuh tubuh wanita itu. "Iya, tidak apa-apa, Mas," jawab wanita itu bersikap ramah, meskipun sudah jatuh karena kecerobohan Lintar. 'Ya, Allah! Wanita ini cantik sekali,' ucap Lintar dalam hati, ia tampak kagum dengan sikap baik yang ditunjukkan oleh wanita tersebut. "Boleh aku bantu?" tanya Lintar lirih, sambil melontar senyum. Wanita itu balas tersenyum, kemudian mengangguk. Tanda setuju dan menerima tawaran dari Lintar yang hendak membantunya. Dengan demikian, Lintar segera mengulurkan tangan ke arah wanita itu. "Ayo, Mbak aku bantu!" kata Lintar lirih. Tanpa menjawab, wanita itu langsung meraih uluran tangan Lintar. Dalam hatinya pun berkata, "Tampan sekali pemuda ini." Lintar menarik perlahan tangan wanita itu, tanpa sengaja tangan Lintar menyentuh punggung wanita tersebut. "Maaf, Mbak." "Tidak apa-apa, Mas."
THE GABRIEL NOSTRA

THE GABRIEL NOSTRA

"Aku peringatkan sekali lagi, Camorra-! Kau pilih mengembalikan barangku, atau nyawamu sebagai gantinya?" "Aku tidak tahu maksudmu-!" Dagu Alexandra Camorra dipaksa melihat wajah sang mafia muda Gabriel Nostra. Jari kekar pria itu terasa keras mulai meremukkan tulang. Bengsek-! Sekuat tenaga ia menggelengkan kepala berusaha menepis, tapi cekalan tangan pria itu terlalu kuat. Begitupun cengkraman di lengan, sama sekali tak membuat dirinya bisa lepas darinya. "Sayang sekali jika wajah cantikmu ini harus tersayat oleh kebohongan. Apa kau tahu sedang bermain api dengan seorang Gabriel Nostra?" tekan pria itu sekali lagi. Alexandra mulai tampak ketakutan. "Biarkan aku pergi, Tuan! Aa-aku harus kuliah lagi!" Kini Gabriel senang melihat apa yang harus ia lihat. Mata indah gadis itu tak bersinar terang lagi. Sesuatu telah disembunyikan di sana, ia harus menggali lebih dalam lagi. Bukankah Gabriel Nostra memang dikenal sebagai penakluk wanita! Gadis ini bermain terlalu jauh di luar nalarnya sendiri, tak bisa berkutik lagi. Mengapa ada seorang wanita ingin menantang pria, terkecuali bodoh dan mudah di manipulasi. "Aku tunggu dua hari lagi, semua isi containerku kembali utuh diantar ke gudang, bila tidak maka tubuh dan hidupmu menjadi milikku. Kau catat itu!" ancam Gabriel Nostra keras PLAKK-! Wow, tamparan yang menyakitkan! Ternyata tangan mungil itu cukup pedih mendarat di wajah sang mafia. Ikuti terus kisahnya di sini ----
Loving My Enemy

Loving My Enemy

Having a picky partner is a must for Amara, she is good at breaking the hearts of many men and making them whine to be their girlfriends. However, Amara is not so easily shaken. In fact, with the capital of her beautiful face making Amara superior in attracting rich men, she can easily get money, not blackmailing her, but a kind of condition so that Amara will no longer hurt their hearts any further. Suddenly, an incident sleeping with a strange man at a party of his closest friend makes him have to deal with a man named Daniel, he opens his heart a little and Amara gets closer to Daniel. The man was good at mastering his feelings. Before it got too far, Daniel finally revealed the big reason why he deliberately approached Amara. Revenge for what happened to Agnes, her cousin, the poor girl. Killed while pregnant, Daniel vowed to make Nathan feel the hell he made. From there, Amara was crushed in her sincerity. Targeting Nathan, Amara's brother as the culprit, and breaking Amara as bait is the trick. In his wound, he has to face incident after incident. Attacking Amara was not what she wanted, her satisfaction at seeing Nathan being punished did not make her feel relieved. Seeing that Amara was starting to become fragile, Daniel wiped away all his revenge and opened his heart as best he could. Even though he had to forget the wound so he could be with Amara. "Loving you is the most reasonable selfish thing I can do. But I can't handle it." - Daniel Pramana. "In case meeting you was bad luck, then I'm happy to pass it by." - Amara Dwi Atmaja. Cover By Canva.