Heri mencibir dengan jijik. Apa kata wanita ini? Dirinya selingkuh? "Apa bukti yang kamu miliki untuk mengatakan bahwa aku selingkuh?" Wanita ini benar-benar konyol dan bodoh!

"Apa bukti yang kamu miliki untuk mengatakan bahwa aku menggugurkan kandunganku?" Lala sudah sejak lama ingin menanyakan itu kepadanya. Apa yang membuatnya begitu yakin bahwa ia dengan sengaja menggugurkan anaknya?

"Bukti?" Mendengar Lala mengungkit topik aborsi itu, Heri langsung menepikan mobilnya di sisi jalan. "Catatan registrasimu sebagai pasien di rumah sakit, daftar diagnosis, dan tanda tanganmu di lembar persetujuan operasi, apakah itu semua sudah cukup sebagai bukti?" Ia membuka sabuk pengamannya dengan kasar, lalu keluar dari mobil dan berjalan menghampiri sisi pintu kursi penumpang yang ditempati Lala. Kemudian ia menariknya keluar dari mobilnya.

Registrasi? Tanda tangan? Lala kebingungan. Kartika rupanya benar-benar berusaha keras untuk menyiapkan "bukti-bukti" ini! Lala sedang sibuk dengan pikirannya sendiri sehingga tidak melawan ketika Heri mendorongnya masuk ke kursi belakang.