"Ada apa, Lala?" Yosep terkejut melihat Lala yang duduk di geladak, putus asa. Bagaimana ia bisa terjebak dalam kesedihan demikian rupa ketika ia hanya meninggalkannya sebentar tadi?

"Ayo, berdirilah, tempat ini dingin sekali!" Yosep menarik lengan Lala, yang langsung mengerang kesakitan.

"Apa yang terjadi pada lenganmu?" Yosep mendapati bahwa ada yang salah dengan lengan Lala.

Lala hanya menggelengkan kepala, tidak dapat berbicara sepatah kata pun. "Ayo pergi, aku akan langsung membawamu ke rumah sakit!"

Yosep membawa Lala dari dek yang dingin itu. Namun, Lala tiba-tiba menarik kembali lengannya yang lemah dan menatap Yosep dengan tajam.

"Yosep, mengapa kamu mendekatiku dan bersikap begitu baik padaku? Apakah kamu juga memiliki tujuan yang sama dengan mereka?" Lala bertanya dengan suara yang sedih, akan tetapi wajahnya terlihat tanpa ekspresi.

Yosep kebingungan mendengar pertanyaan itu. "Apa yang sedang kamu katakan? Tujuanku mendekatimu?" Ia memandang Lala, yang sedang dalam suasana hati yang sangat buruk. Apa yang baru saja terjadi padanya...

Lala memperhatikan ekspresi kebingungan Yosep. Ah, akhirnya ada seseorang yang tidak mendatanginya demi mendapatkan benda itu.