"Aku merasa sangat iri pada Kartika! Tak heran Lala sampai rela menjadi seorang simpanan yang menjijikkan. Tuan Nasution tidak hanya tampan, kaya, tetapi juga bijaksana. Tidak ada wanita yang bisa menolak seorang pria sepertinya."

Tiba-tiba, Lala keluar dari area belakang, yang membuat mereka mendadak merasa takut. Mereka mengira Lala tidak mendengar apa yang tadi mereka bicarakan karena Lala langsung berjalan melewati mereka begitu saja, tanpa berkata apa-apa.

Ketika Lala berjalan dengan sedih ke pintu lokasi syuting, tanpa sedikit pun terkejut, ia menyaksikan Kartika masuk ke dalam mobil Heri.

Untuk menyembunyikan rasa malunya, Lala segera mengeluarkan ponsel dan berpura-pura sedang sibuk dengan ponsel itu sambil menunggu taksinya tiba.

Kartika juga melihat Lala. "Apakah ia sengaja berdiri di sana untuk menggoda Heri-ku lagi?

Jika ia berani melakukan hal itu lagi, aku tidak akan pernah melepaskannya." Ia mencibir.

Ketika Lala melewati Maybach milik Heri dengan perlahan, sebuah Ferrari putih berhenti di sampingnya.

Itu adalah Yosep.

"Masuklah ke dalam mobil. Aku akan mengantarmu pulang!" Yosep sedang duduk di mobil mewah miliknya dan ia melambai kepada Lala dengan senyumnya yang cerah di wajahnya yang menarik.

Akan tetapi, Lala menggelengkan kepalanya, "Tidak, terima kasih."

Ia tidak ingin memiliki teman baru atau pun menjalin kontak dengan terlalu banyak orang saat ini.