Sang Pengantin Pengganti: Membuat Kenangan Tentang Kita
Brian berdiri di pulau, angin laut bertiup menerpa punggungnya. Pria itu telah menunggu lebih dari satu jam tetapi Tanto masih belum menunjukkan batang hidungnya.
"Tuan Lesmana, apa menurut Anda dia tidak akan datang?" tanya James sambil berjalan mendekatinya.
Tanto tidak menyebutkan kepada Brian bahwa apa yang dia tawarkan adalah Ayla.
"Dia pasti akan datang. Aku yakin," ucap Brian dengan tenang.
Beberapa puntung rokok berserakan di sekitar kakinya, menyiratkan bahwa dia merasa sedikit cemas. Karena Tanto telah meminta untuk bernegosiasi, sepertinya dia mempunyai penawaran yang dapat memaksa Brian untuk memberikan apa pun yang dia inginkan.
Sementara itu, Ayla sempat kehilangan kesadaran setelah obat itu disuntikkan ke tubuhnya. Tanto duduk di hadapannya, menunggunya tersadar. Ketika akhirnya dia membuka mata, Tanto bertanya, "Nona Ginanjar, bagaimana perasaanmu sekarang?"
"Apakah kamu berencana untuk mengendalikanku dengan narkoba?" Dia bisa merasakan tubuhnya dalam kondisi yang sangat buruk.
Melihatnya, Tanto berkata, "Aku hanya ingin kamu hidup." Meskipun dia berhasil menahan kecanduan narkoba, dia masih bisa mati.
Dengan melotot, Ayla berkata, "Aku tidak membutuhkannya. Dan kamu tidak membantuku, kamu hanya membantu dirimu sendiri." Jika dia mati sekarang, semua usahanya akan sia-sia.