Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dinodai keluarga suami

Dinodai keluarga suami

Raisya_J

5.0
Komentar
14.2K
Penayangan
34
Bab

Anisa Rahma menikah dengan seorang lelaki kaya bernama Seno Bagaskara, ia diboyong ke rumah keluarga suaminya yang ternyata satu atap dengan ipar yang lain. Siapa sangka, suami ipar dan adik laki-laki Seno memiliki nafsu kepadanya. Akankah Anisa bisa menghadapinya?

Bab 1 Anisa

Namaku Anisa Rahma, yang biasa dipanggil Nisa, baru berumur 20 tahun. Aku mencintai seorang lelaki bernama Seno Bagaskara yang berumur lebih tua dariku 10 tahun.

Kami menjalin hubungan atas dasar cinta. Walau pun aku dan Seno bagai langit dan bumi. Karena, aku orang tidak berpunya dan cuma lulusan SMA. Akan tetapi, aku setelah lulus langsung berkerja meringankan beban orang tuaku untuk membantu membesarkan dan menyekolahkan adikku Nur Halisa yang kebetulan masih SMP. Jadi, karena kemandirian dan baktiku kepada orang tua, itu lah sebabnya yang membuat mas Seno jatuh cinta kepadaku.

Di suatu hari mas Seno mengatakan sesuatu yang serius kepadaku. Ya, dia berniat melanjutkan hubungan ini kejenjang lebih serius alias pernikahan. Sebenarnya aku ragu. Apakah,aku akan direstui oleh keluarga besar Bagaskara? Apakah nanti mereka malah menghinaku, karena aku miskin? Atau malah menjadi kan aku babu? Perasangka itu segeraku tepis jauh-jauh.

"Mas, apa keluargamu sudah tahu tentang ini?" Ujarku gugup

"Ya, keluargaku sudah tahu dan mereka tidak keberataan dengan hubungan kita ini," jawabnya dengan senyum yang ramah.

"Syukurlah, aku takut mereka tidak setuju." jawabku dengan hati yang bahagia.

Kami pun mulai melanjutkan pembicaraan masalah pertunangan. Karena semua adik-adiknya mas Seno sudah menikah. Jadi, dia tidak berniat untuk menunda dengan pertunangan yang lama. Dia pun ingin mengadakan resepsi mewah di hotel bintang lima. Karena banyak keluarga dan rekan bisnis nya yang turut hadir. Aku setuju-setuju saja. Soalnya rumah kami kecil dan karena mengadakan resepsi nya di hotel. Kami tidak perlu repot mengurus semua dekorasi dan makanan yang mau disuguhkan.

___

Hari ini adalah hari pernikahan ku yang sudah aku tunggu-tunggu. Pagi ini, aku bangun lebih awal untuk bersih-bersih dan sarapan untuk menambah tenagaku melewati hari bahagia ini. Pukul enam pagi datang MUA yang mulai merias wajahku dan memasang baju pengantin. Sejam sudah berlalu, aku sangat menikmati hasil dari MUA yang meriasku. Karena, membuatku yang menjadi sangat cantik.

Saat aku asyik bercermin, mas Seno memelukku dari belakang. Dia berbisik lirih ditelingaku. "kamu sangat cantik hari ini sayang," Aku cuma tertunduk malu dan pipiku memerah mendengar bisikan manis calon suamiku. "ayo kita kebawah, acara nya sudah dimulai."

Acara pun segera dimulai. Aku pun terharu mendengar ucapan lantang mas Seno saat ijab Kabul. Ibuku, ayah dan Lisa pun menangis bahagia disampingku. Tidak lupa keluarga suamiku pun tersenyum bahagia. Aku sangat menganggumi dekorasi mewah acara pernikahanku ini. Tidak henti-hentinya aku tersenyum, karena aku merasa menjadi orang yang sangat beruntung memiliki mas Seno dan juga mempunyai keluarga suami yang tidak memandang status.

Mahar ku pun lumayan banyak 10gram emas, rumah besar, dan restoran dia berikan sebagai mahar. Tapi, semua itu aku serahkan keorang tuaku untuk mereka kelola. Karena, aku tahu mereka lebih membutuhkan dari aku, mas Seno pun tidak keberataan dengan keputusanku saat itu. Mereka menolak untuk diberikan secara cuma-cuma. Jadi, mereka menyarankan hasil penjualannya dibagi. Sebenarnya aku tidak mau tetapi, mereka memaksaku untuk itu. Kalau tidak mereka bersikeras menolaknya. Aku pun terpaksa menerima keputusan itu.

Aku tidak berhenti tersenyum dan mengobrol dengan teman atau rekan bisnis mas Seno. Mereka terus saja memujiku mereka mengatakan betapa beruntungnya mas Seno memilikiku. Akan tetapi, didalam hatiku, aku menyangkal semua itu. Karena, aku lah yang paling beruntung memiliki mas Seno sebagai suamiku

Setelah seharian penuh duduk dipelamin itu. Aku merasa sangat kelelahan. Untunglah acaranya sudah selesai. Aku pun bergegas naik kelantai atas dengan lift menuju kamar pengantin kami yang disediakan oleh pihak hotel. Setelah masuk kamar, aku dibantu untuk melepas gaun yang aku kenakan. Supaya aku bisa segera membersihkan badan. Mas Seno ijin kepadaku untuk mengobrol dengan para tamu yang masih ada di tempat pesta kami. Ya, tak masalah karena, aku bisa meredakan kegugupanku di malam pertama ini.

Disaat aku sedang melamun. Aku pun mulai mengingat tentang keluarga mas Seno. Mas Seno Bagaskara memiliki tiga saudara yang bernama, Purnama Bagaskara, Karina Bagaskara dan Aditya Bagaskara. Mereka semua sudah menikah, dan dipercaya memimpin salah satu perusahaan.

Seno Bagaskara sendiri memilih untuk menunggu semua Para adik nya menikah, baru dia menikah. Entah alasan apa dia memilih pilihan itu. Keluarga Bagaskara adalah keluarga konglomerat terkaya di Indonesia. Jadi, tidak heran mereka memiliki banyak perusahaan. Tomi Bagaskara memulai semua usaha ini dari nol. Dia memulai dengan istri nya Sinta, sampai menjadi sebesar ini. Tapi, sekarang Sinta mulai sakit-sakitan. Padahal dia baru berumur 50, Tomi dan Sinta menikah sangat lah muda dan memiliki anak yang hanya berjarak sedikit.

Seno Bagaskara adalah anak pertama. Jadi, dia dipercaya memimpin banyak usaha oleh ayah mertua, tentu lah aku sebagai istri nya hidup bagaikan ratu di istana megah ini. Akan tetapi, semua harta kekayaan Tomi Bagaskara ini diwariskan dengan satu syarat. Syaratnya adalah kami semua harus tinggal satu atap. Oh tidak! Aku mulai takut untuk satu atap dengan keluarga suami. Pikiran negatif ini mulai ku tepis. Karena, suamiku yang sudah selesai berbincang-bincang masuk ke dalam kamar hotel yang diberikan secara khusus untuk malam pengantin kami.

"Sayang." mas Seno langsung menghampiriku yang sedang duduk dimeja rias. Dia mulai memelukku dari belakang langsung mencium keningku lalu turun kebibir dan langsung mengecup bibirku dengan beringas.

Aku mendorong nya dengan perlahan, sambil berujar. "Kamu mandi dulu gih, bau tau," kataku sambil menutup hidung.

"Baiklah sayang, aku mandi. Setelah mandi baru kita," jawab nya sambil mengedipkan mata dengan nakal, Aku langsung tersipu malu mendengarnya.

Selesai mandi mas Seno keluar dengan cuma berbalut handuk dipinggangnya. Aku akui dia sangat lah tampan dan gagah. Bagaimana tidak, dia bertubuh atletis, tinggi, berhidung mancung bak model papan atas.

Entah kenapa dia bisa naksir aku. Walau, banyak lelaki yang mengejarku dulu mengatakan aku ini wanita yang cantik, manis, bertubuh tinggi dan memiliki body yang montok berisi, belum lagi katanya rambut hitam legam yang panjang ini membuat aku semakin menarik. Akan tetapi, itu tidak membuat aku percaya diri saat bersanding dengan mas Seno.

Aku terkejut mas Seno memelukku dan berbisik ditelingaku. "Kenapa melamun sayang?"

"Aku cuma tidak menyangka akan menikah dengan kamu mas. Serasa semua ini adalah mimpi,"

"Ya, ini seperti mimpi. Aku akan membuat mimpi ini menjadi semakin indah." Dia langsung menggendong ku keranjang besar itu. Mulai melepas pakaian yang aku kenakan satu persatu, dia mulai melakukan permainan yang panas

"Aah!" Aku teriak karena merasakan sakit diintimku. Karena, tentu nya aku masih perawan wajar aku merasakan sakit.

"Ternyata kamu masih pera-wan." lirihnya dan memulai permainan ini dengan lembut.

Selama empat jam kami baru selesai bergumul di ranjang itu pun dia masih ingin lagi. Akan tetapi, aku menyerah karena lelah dan merasa perih dibagian bawah sana. Aku pun tertidur karena kelelahan.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Raisya_J

Selebihnya

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.8

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku