MURIDKU KENIKMATAN KU

MURIDKU KENIKMATAN KU

WAZA PENA

5.0
Komentar
300.3K
Penayangan
40
Bab

BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!

Bab 1 (POV Bowo) Siska Murid Centil

Namaku Bowo, usia 35 tahun, dan sudah lebih dari satu tahun aku menjalani hidup sebagai duda. Setelah pernikahanku berakhir, aku mencoba membangun kehidupan yang baru, mengisi hari-hariku dengan kesibukan mengajar di sebuah SMA di Bandung. Tapi, meskipun sibuk, ada kalanya aku merasa sepi. Rumah terasa sunyi, dan di saat-saat tertentu, kesepian itu datang menghantam lebih keras dari biasanya.

Di sekolah, aku mengajar banyak murid, dan di antara mereka ada beberapa yang menarik perhatianku. Sebagai seorang guru, aku tahu batasan yang harus kujaga, tapi kadang, godaan itu terasa begitu dekat. Salah satu murid yang sering membuatku tak tenang adalah Siska. Gadis ini memiliki pesona yang berbeda dari teman-temannya. Dia berusia 17 tahun, tetapi cara bicaranya, caranya berpakaian, dan tatapan matanya yang centil seolah-olah sengaja diarahkan untuk menarik perhatianku.

Setiap kali dia ada di kelas, aku bisa merasakan kehadirannya. Cara dia duduk di bangku paling depan, cara seragamnya sedikit lebih ketat dibandingkan murid lainnya, dan senyum kecil yang sesekali dia lemparkan ke arahku, semuanya terasa seperti godaan yang sulit diabaikan.

Siang itu, saat jam pelajaran hampir selesai, pikiranku mulai terusik lagi. Siska terlihat lebih mencolok dari biasanya, duduk di barisan depan sambil sesekali menatapku dengan tatapan yang sulit kuabaikan. Aku berusaha fokus pada materi yang kuajarkan, tapi pikiranku terus melayang pada hal-hal yang tak seharusnya.

Saat bel istirahat berbunyi, aku memutuskan untuk memanggilnya.

"Siska, nanti setelah istirahat, tolong ke ruang guru ya. Ada yang Bapak ingin bicarakan."

Dia hanya tersenyum tipis, sedikit mengangguk, lalu beranjak keluar dari kelas. Aku tahu apa yang sedang kupikirkan seharusnya tidak terjadi. Aku tahu peran sebagai guru harus tetap dijaga. Namun, kesepian dan perasaan yang tak terkatakan kadang mengambil alih logika.

Di ruang guru, aku menunggu sambil memikirkan apa yang akan kubicarakan dengannya. Aku berusaha mencari alasan yang tepat agar pertemuan ini tidak terlihat mencurigakan. Setelah beberapa menit, akhirnya Siska muncul, mengetuk pintu dan melangkah masuk dengan tatapan yang seolah tahu apa yang sedang terjadi.

"Kamu tahu kenapa Bapak panggil ke sini?" tanyaku, berusaha terdengar tenang meski ada ketegangan dalam suaraku.

Dia hanya tersenyum, lalu duduk di kursi di depanku.

"Apa Bapak merasa ada yang salah dengan saya?" jawabnya, nadanya menggoda, penuh kepercayaan diri.

Aku terdiam sejenak. Situasi ini semakin sulit dikendalikan, dan aku tahu aku harus menjaga jarak.

"Kamu sering terlihat berbeda di kelas. Cara kamu bertingkah, kadang terlalu... mencolok," jawabku, mencoba membingkai permasalahan tanpa terlalu terang-terangan.

Dia mendekat sedikit, menatapku dengan tatapan tajam,"Mencolok? Atau Bapak tertarik?"

Di ruang guru ini, suasana terasa sedikit lebih hangat ketika Siska, muridku yang centil dan ceria, duduk di depanku. Rambutnya yang panjang dan hitam berkilau tergerai, dan senyumnya yang manis selalu bisa membuat hariku lebih cerah. Aku sering kali menjadikannya sebagai contoh murid yang berprestasi, meskipun tingkahnya kadang mengundang perhatian lebih dari sekadar guru dan murid.

Hari itu, setelah menyelesaikan beberapa tugas administratif, aku memutuskan untuk mengajak Siska berbicara,"Siska, bagaimana kalau kamu datang ke rumahku setelah pulang sekolah? Kita bisa belajar bersama, dan aku bisa membantumu dengan beberapa pelajaran yang mungkin belum kamu pahami"

Dia menatapku dengan mata besar yang penuh antusias.

"Serius, Pak? Boleh banget!" jawabnya dengan semangat. Hatiku berdebar mendengar jawabannya. Ada sesuatu yang berbeda saat melihatnya begitu bersemangat.

Setelah sekolah selesai, aku pulang lebih awal dan mempersiapkan segalanya. Aku tidak ingin ini hanya menjadi sesi belajar biasa. Aku ingin menciptakan suasana yang lebih intim, di mana kami bisa lebih dekat. Beberapa snack ringan sudah siap di meja, dan aku berharap Siska suka.

Tak lama setelah aku sampai di rumah, suara ketukan di pintu membuatku terbangun dari lamunan. Ketika membuka pintu, Siska sudah berdiri di sana, mengenakan baju kasual yang menonjolkan sosoknya yang ramping. "Hai, Pak!" sapanya ceria, dan aku merasakan getaran yang berbeda di antara kami.

Aku mengundangnya masuk dan duduk di ruang tamu. Percakapan kami berjalan hangat, dan aku bisa merasakan ketegangan di antara kami semakin meningkat. Siska terlihat nyaman dan percaya diri, sering kali menatapku dengan tatapan yang sedikit menggoda. Aku berusaha fokus pada pelajaran, tetapi pikiranku mulai melayang ke arah yang lebih dalam.

"Jadi, apa yang ingin kamu pelajari hari ini?" tanyaku sambil mencuri pandang ke arah Siska yang sedang memainkan ujung rambutnya.

"Hmm, mungkin kita bisa mulai dengan matematika, tapi...." Dia berhenti sejenak, senyumnya semakin lebar.

"Aku juga mau tahu, Pak, apakah ada pelajaran lain yang bisa kita lakukan?"

Pertanyaannya membuatku tersentak. Aku tahu ada banyak hal yang bisa kami diskusikan, dan lebih dari itu, ada banyak hal yang ingin aku tunjukkan padanya. Dengan suara pelan, aku menjawab,"Tentu saja. Ada banyak hal yang bisa kita eksplorasi bersama"

Kami melanjutkan obrolan yang semakin menjurus ke hal-hal yang lebih personal. Tawa dan candaan membuat suasana semakin hangat, dan tanpa sadar, jarak di antara kami semakin dekat. Aku bisa merasakan ketegangan yang menggairahkan, seperti ada magnet yang menarik kami satu sama lain.

"Pak, bolehkah aku bertanya?" Siska tiba-tiba bertanya dengan nada nakal.

"Apa pak Bowo tidak merasa kesepian? Maksudku, di rumah ini..."l"

Dia tidak menyelesaikan kalimatnya, tetapi tatapannya menyiratkan lebih dari sekadar pertanyaan biasa. Aku mengernyit, merasakan jantungku berdegup kencang.

"Aku... tidak tahu. Mungkin sedikit," jawabku, berusaha menjaga nada suaraku tetap tenang meski hatiku bergetar.

"Kalau begitu, mungkin aku bisa membantu menghilangkan rasa kesepian itu," ujarnya sambil tersenyum genit, dan aku merasakan ada sesuatu yang mengalir di udara.

Malam itu, pelajaran kami mengambil arah yang berbeda, dan semua yang terjadi menjadi momen yang sulit untuk dilupakan.

Aku menatap Siska sejenak, merasakan kehangatan yang memenuhi ruang tamu. Suasana ini membuatku merasa nyaman, dan entah kenapa, ada dorongan untuk membuka diri.

"Kamu tahu, Siska," ucapku perlahan.

"sejak aku menjadi duda hampir setahun yang lalu, hidupku jadi terasa cukup sulit."

Siska mengangguk, wajahnya penuh empati.

"Aku bisa membayangkan itu, Pak. Pasti rasanya berat ya?" Dia mengatur posisi duduknya, seolah semakin mendekat untuk mendengarkan lebih baik.

Aku melanjutkan,"Banyak yang berubah. Kadang aku merasa kesepian dan kehilangan. Rasanya seperti ada bagian dari diriku yang hilang, dan itu cukup menyakitkan."

Setiap kata yang kuucapkan keluar dengan mudah, seolah Siska adalah tempat yang aman untukku menumpahkan semua isi hati.

"Apakah bapak tidak ingin mencari seseorang untuk berbagi? Mungkin seorang teman?" Siska bertanya, suara lembutnya mengusik pikiranku.

Aku terdiam sejenak, berpikir,"Kadang aku merasa ragu. Takut tidak menemukan seseorang yang bisa mengerti atau menerima diriku dengan semua kekuranganku"

Dia tersenyum dengan cara yang menggoda"Tapi, Pak, kadang kita hanya perlu mencoba. Bagaimana kalau aku menjadi teman yang bapak cari? Aku bisa mendengarkan, dan mungkin... bisa lebih dari itu?"

*****

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh WAZA PENA

Selebihnya

Buku serupa

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

My Doctor genius Wife

My Doctor genius Wife

Amoorra
4.8

Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
MURIDKU KENIKMATAN KU
1

Bab 1 (POV Bowo) Siska Murid Centil

23/10/2024

2

Bab 2 (POV Bowo) Memanfaatkan Murid ku

23/10/2024

3

Bab 3 (POV Bowo) Siska Tergoda Film Panas

23/10/2024

4

Bab 4 (POV Bowo) Murid Pembangkit Hasratku

23/10/2024

5

Bab 5 (POV Bowo) Bantuan Siska untuk menuntaskan Birahi

23/10/2024

6

Bab 6 (POV Bowo) Minta Croot di Wajah

23/10/2024

7

Bab 7 Gairah Malam Minggu

25/10/2024

8

Bab 8 Nafsu Menjebol Perawan

25/10/2024

9

Bab 9 Nikmatnya menjebol keperawanan

02/11/2024

10

Bab 10 Dua Muridku Mangsaku

02/11/2024

11

Bab 11 Terangsang Dua Muridku

12/11/2024

12

Bab 12 Minta Disepong Enak

13/11/2024

13

Bab 13 Jilmek Enak

16/11/2024

14

Bab 14 Jebol 2 perawan

23/11/2024

15

Bab 15 Croott Banyak

24/11/2024

16

Bab 16 Bu Yeni Incaranku

26/11/2024

17

Bab 17 Bu Guru Nakal

26/11/2024

18

Bab 18 Aku Menggodanya

26/11/2024

19

Bab 19 Hujan Butuh Kehangatan+

27/11/2024

20

Bab 20 Birahi Membara

28/11/2024

21

Bab 21 Pijat enak hot

01/12/2024

22

Bab 22 Sepongan Nikmat Bu Guru

02/12/2024

23

Bab 23 Menggenjot Bu Yeni, Coot di dalem

02/12/2024

24

Bab 24 Mengajak VCS Muridku

05/12/2024

25

Bab 25 Ngecroot Lewat VCS

07/12/2024

26

Bab 26 Kehangatan di rumah Bu Yeni

08/12/2024

27

Bab 27 Kesempatan Hot

11/12/2024

28

Bab 28 Bu Yeni Minta Dipuaskan

13/12/2024

29

Bab 29 Ngecroot Di Wajah Bu Yeni

15/12/2024

30

Bab 30 Genjot Istri Orang Tanpa Ampun

18/12/2024

31

Bab 31 Minta ngecroot Di Wajah Bu Yeni

21/12/2024

32

Bab 32 Ajak Dua Murid ku Menginap

24/12/2024

33

Bab 33 Murid ku minta crot di wajah biar glowing

27/12/2024

34

Bab 34 Mencari Kepuasan Birahi

02/01/2025

35

Bab 35 Gairah Malam Tahun Baru

07/01/2025

36

Bab 36 Pesta Sex

07/01/2025

37

Bab 37 Muridku Menginap Untuk Digenjot

15/01/2025

38

Bab 38 Kehangatan Di Rumah Bu Guru

15/01/2025

39

Bab 39 Desahan Kenikmatan

15/01/2025

40

Bab 40 Genjot Tanpa Ampun

15/01/2025