Sang Pengantin Pengganti: Membuat Kenangan Tentang Kita
Kondisi Ayla masih saja belum membaik padahal dia sudah berbaring dan beristirahat di tempat tidur selama berjam-jam. Wajahnya sangat pucat sekarang sehingga membuatnya terlihat seperti tak bernyawa. Butiran keringat mengalir di dahinya saat rasa sakit yang dia rasakan semakin parah.
Maria kemudian menyentuh dahi Ayla dan dia seketika sangat kaget hingga matanya membelalak. "Nyonya Lesmana, kita harus segera pergi ke rumah sakit sekarang juga."
Ayla berusaha keras untuk bisa menopang dirinya dan turun dari tempat tidur. Tapi begitu kakinya menyentuh lantai, dia langsung jatuh dan kehilangan kesadarannya.
Maria kemudian berteriak ketakutan. Brian yang sedang berada di ruang kerja sambil berbicara dengan seseorang di telepon. Dia bergegas ke kamar Ayla ketika dia mendengar suara teriakan Maria.
"Apa yang sedang terjadi di sini?" Ada nada tidak-senang yang jelas terdengar di dalam suaranya yang dingin.
"Pak Lesmana, Nyonya Lesmana pingsan." Terlihat jelas kepanikan yang terlukis di wajah Maria. Maria hanya menatap Brian karena dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
"Katakan pada Lukman untuk segera membawanya ke rumah sakit." Brian kemudian berbalik dan pergi dari ruangan itu.
Ketika Ayla sudah sadar kembali, dia sudah terbaring di atas ranjang rumah sakit.
"Nyonya Lesmana, Akhirnya kamu siuman. Bagaimana kabarmu? Apakah kamu merasa jauh lebih baik sekarang?" tanya dokter yang berdiri tepat di samping tempat tidur Ayla.
"Dokter, apa yang terjadi padaku?" Ayla masih merasakan sakit di perut bagian bawahnya.