Sang Pengantin Pengganti: Membuat Kenangan Tentang Kita
natapnya dengan tatapan beringas, penuh dengan ancaman yang me
yikan dirimu dari suamimu? Apakah kamu ingin mempertahankan badanmu itu untuk pria lain?
menghindar. Ah, bagaimanapun juga, dirinya tidak
ni dengan rasa takut. Dia memang ingin menjaga kesucianny
Brian Lesmana secara sah." tambah Brian dengan nada mencibir. Perla
stri?" tatapan Brian berubah menjadi tajam melihat wanita yang baru saja dis
emiliki cukup keberanian untuk mengungkapkan ketidaksetujuannya. Ayla tahu kalau penolakannya itu tidak akan berarti, juga tidak ak
ang. Apakah kamu berpikir, kamu berhak memilih?" Bri
endengar nada suara Brianetakutan dengan begitu meyakinkan? Semakin dia bersikap seperti ini, semakin Bri
tubuhnya lebih dekat dengannya. Lengannya yang berotot melingkari
itu menjauhinya. Namun, dibandingkan dengan Brian, Ayla tidaklah sekuat
lupa kalau hari ini adalah hari pernikahan kita? Malam ini kita ak
n Lesmana, tolong lepaskan aku
erasa sikapmu ini sangat munafik?" Brian berpikir bahwa Arlini sebagai gadis keluarga Ginanjar yang populer dikalangan para pri
henti-hentinya memberinya kejutan
an memposisikan dirinya dengan beringas di antara kedua kakin
ain lagi sekarang. Brian akan melakukan se
ang sebelum dia menyetujui pernikahan ini. Sekarang semua
Melihat itu, dia lalu bertanya, "Berapa banyak uang ya
mah sekarang. Ayla tahu apapun jawaban yang dia berikan, Brian tidak akan memercayainya. Meskipun demikian, tujuan Ayla adalah untuk
mereka? Bagaimanapun juga, mereka berdua sudah menikah secara sah sekarang. Ayla tidak mungkin mengakui identi
mandi. Brian memang sengaja menyiapkan dua kamar terpisah karena dia tidak ingin wanita
i gemetar. Dirinya lekas menarik selimut untuk men
emandang ke luar jendela. Pandangan matanya kosong, namun pikirannya melayang jauh, ada banyak hal y
an tidak mencintainya. Tidak hanya itu, dirinya juga telah kehilangan sesuat
rjalan ke dalam ruangan itu sambil menggenggam sebotol obat di ta
nggota keluarga Ginanjar. Brian tidak bisa membayangkan betapa
tol yang dilemparkan Brian padanya, 'Brian benar, dia memang membutuhkan
a. Matanya memerhatikan memar yang ditin
a-kataku dengan baik!" dia membuka tutup botol itu dan menuangkan sebutir pil berwarna putih di telapak
tanpa meneguk air. Matanya
, Brian berjalan dan duduk di sofa yang terletak di sudut ruangan. D
sulitan. "Tapi, aku tidak puny
hanya memiliki beberapa pakaian santai yang biasa dia kenakan di sekolah. Sela
kamu butuhkan." Wanita itu memang benar-benar Arlini. Brian sekarang yakin akan
aya hidupnya
rang. Sepuluh menit kemudian, pakaian-pakaian deng
an dengan kualitas yang tinggi itu, Ayla terperangah. Tangannya b
-pakaian itu, dia tetap saja merasa tertarik. Dia mengambil
lihat Ayla memilih gaun putih yang polos di antara pakaian-pakaian yang mewah itu