Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
"Hai, Tante Dewi. Apa-apaan ini? Sejak kapan kamu dan Om Kusuma menikah?" Dengan ekspresi lugu di wajahnya, Megan bertanya kepada mereka. Ia melepaskan tangannya dari Kusuma dan menghampiri Dewi, ia memegang tangan Dewi seolah-olah mereka sudah berteman lama, meskipun ini adalah kali pertama mereka bertemu.
Mendapatkan perlakuan seperti itu, Dewi tersenyum dengan canggung. "Kami sudah menikah tiga tahun yang lalu, namun karena kesibukannya, kami baru bisa mulai berkencan belakangan ini."
"Oh, jadi begitu," komentar Megan. Ia kemudian menoleh kepada Kusuma dan memprotes, "Ini semua adalah salahmu, Om Kusuma. Kalian berdua telah menikah selama tiga tahun. Bagaimana bisa kami baru melihatnya sekarang?" Dengan wajah tersenyum, Kusuma memegang tangan Dewi.
"Kamu benar, Megan. Aku mengaku salah. Aku akan menebus kesalahanku itu," ucapnya dengan serius sambil menatap mata Dewi.
Pipi Dewi merona setelah mendengar keseriusan ucapan Kusuma. Ia menyadari bahwa Kusuma sedang menggodanya sekali lagi, dan setiap kali pria itu melakukannya, jantungnya berdegup dengan kencang.
Saat rombongan mereka memasuki tempat pesta, tempat itu telah dipadati begitu banyak tamu undangan. Semua orang terlihat sedang bersenang-senang.
Para wanita menjadi sangat antusias ketika menyadari siapa yang baru saja hadir di tempat pesta digelar. "Itu dia! Itu Kusuma Hadi! Dan ia datang bersama teman-temannya! Oh, Tuhan! Aku tak percaya, aku bisa bertemu Kusuma Hadi di tempat pesta ini!" seru salah satu wanita tamu undangan.
"Wah! Mereka terlihat sangat keren! Aku suka keempat pria itu. Apa yang harus aku perbuat?" seru wanita lainnya.