Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Penulis:Heir
GenreRomantis
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Saat Tengku dan Galila dibawa pergi, Burhan memerintahkan penjaga keamanan untuk membubarkan kerumunan.
Dewi dan Kirani hendak berjalan pergi ketika seorang pria tinggi tiba-tiba menghalangi jalan mereka.
Dewi mengangkat kepalanya dan melihat bahwa pria itu adalah Kusuma.
Tatapan mata pria itu yang dingin sepertinya menembus dirinya.
Ketika mata mereka bertemu, suasana berubah menjadi sedikit canggung.
Melihat ketegangan di antara keduanya, Kirani, Burhan, dan yang lainnya di sekitarnya tidak berani mengeluarkan suara.
Dewi menatap Kusuma dengan tatapan tidak senang. Kusuma baru saja membantunya. Apa yang diinginkan pria ini darinya sekarang?
"Eh... Ada apa?" Dewi mencoba bertanya dengan santai.
"Apakah kamu sedang berpura-pura tidak mengingatku?" Kusuma memandangnya dari atas ke bawah dan mengerutkan kening. "Aku tidak menyangka kamu akan... begitu pelupa dan terbuka."
Dewi memiringkan kepalanya ke samping dengan bingung. Apa maksud dari ucapannya barusan?
Tepat ketika dia berusaha untuk memberikan tanggapan, Kusuma mencibir dan berbalik untuk pergi.
Dewi berteriak pada punggungnya yang perlahan menjauh, "Tuan Hadi, itu sama sekali bukan urusanmu!"
Ketika Kusuma berjalan ke depan Dewi barusan, Edi merasa sangat ketakutan hingga dirinya mulai berkeringat dingin. Tapi sekarang setelah Kusuma pergi, dia bergegas untuk mengikuti bosnya.
Setelah mengambil beberapa langkah, Edi berbalik dan membungkuk pada Dewi dua kali sambil memberikan tatapan memohon. Edi terlihat seperti dia hampir menangis.
Jika keadaan terus seperti ini, bagaimana dia bisa menyembunyikan identitas Dewi dari Kusuma?
Dia benar-benar celaka!
Setelah beberapa saat, Lincoln hitam berhenti di jalan masuk dan kedua pria itu masuk ke dalam mobil.