Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Penulis:Heir
GenreRomantis
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Sebuah suara keras bergema di seluruh ruangan. Berasal dari tangan Lusiana yang menampar pipi Galila, sementara Dewi berdiri di sana tanpa ekspresi.
Menampar Galila rupanya belum cukup untuk melampiaskan kemarahannya kepada putrinya itu. Ia pun mengambil kemoceng, dan mulai mengayunkannya untuk memukul Galila.
"Aduh! Ibu!" Saat kemoceng yang diayunkan Lusiana mengenai punggungnya, Galila pun mulai menjerit kesakitan.
Menunjukkan betapa Galila sangat pandai berakting menjadi seorang wanita yang lemah dan polos di hadapan teman-temannya di kampus! Saat ini, ia menunjukkan siapa dirinya sebenarnya, seseorang yang jahat dan licik.
Melihat segala yang terjadi di depan matanya, Setyadi hanya dapat menggosok pelipisnya, ia pasrah saja dan tak mau mengganggu istrinya yang sedang memberi pelajaran kepada putri mereka.
Melihat betapa marah bibinya, yang selalu peduli kepada dirinya, hati Dewi tergerak. Hatinya pun turut merasa sakit, melihat betapa Lusiana kecewa dan patah hati melihat tingkah laku putrinya sendiri. Sudah cukup, ' pikir Dewi. 'Galila sudah mendapatkan hukumannya.' Melihat Lusiana yang kembali mengangkat kemoceng dan berniat mengayunkannya kembali, Dewi turut campur dan mencegah Lusiana memukul Galila lagi. "Tante, jangan memukulnya lagi. Aku pikir sekarang dia sudah sadar, bahwa apa yang dia lakukan adalah kesalahan."