Cerita dewasa 21+
Tepat satu minggu setelah kepergian Ayah dan Ibuku ke London, aku tinggal di rumahku seorang diri . Katanya akan ada ART baru yang akan datang ke rumah, tapi sampai saat ini masih belum datang juga . Tapi menurutku tidak apa , karena aku memang sudah terbiasa mengerjakan semuanya sendiri.
Sebelumnya perkenalkan, namaku Radit. Mahasiswa fakultas seni di salah satu kampus ternama di Jakarta. Dan hari ini aku sedang merasa kesal dengan pacarku. Ya, aku benar benar kesal padanya, karena entah kenapa hari ini dia menolak ku ketika ku ajak main ke rumah. Padahal sebelumnya dia selalu senang setiap kali ku ajak ke rumah, apalagi situasi di rumah sedang sepi. Alasannya karena tugas kuliah , tapi nyatanya aku melihatnya jalan bersama pria lain dengan begitu mesranya .
Rasa rinduku padanya seketika hilang setelah melihat kenyataan itu . Saat itu pun aku memutuskan untuk segera pulang ke rumah . Kepala ku terasa begitu penat, tadinya aku sudah menyusun banyak rencana untuk bisa bersenang senang dengannya. Tapi dia lebih memilih pergi bersama dengan pria lain. Apa selama ini dia merasa kurang puas ? pikirku.
Sesampainya di rumah, ku lempar tas ku ke atas meja dan ku jatuhkan badanku di salah satu sofa di sana. Pikiranku masih tertuju pada Alena (pacarku). Sampai saat ini aku masih belum mengerti kenapa ia bisa melakukan hal itu padaku . Beberapa kali ku coba untuk menghubunginya pun sama sekali tidak ada jawaban darinya .Ternyata benar apa kata teman temanku, dia memang bukan wanita baik baik. Tapi selama ini dia sudah memberikan semuanya untukku , apa isu tentang Alena yang seorang wanita bayaran itu memang benar adanya ? tapi biarlah, saat ini aku tidak ingin memikirkannya lagi . Yang pasti, kekecewaanku sekarang ini benar benar menghilangkan semua kepercayaanku padanya.
Ku mainkan ponselku untuk menghilangkan penat dalam pikiranku . Melihat beberapa tayangan yang ku kira bisa menghiburku , tapi semuanya sama sekali tidak berguna. Aku harus mencari cara lain untuk menghilangkan penat dalam pikiranku.
Sampai akhirnya aku beranjak dari kursi sofa itu dan pergi ke kamarku . Di sana, mulai ku nyalakan televisi dan mencari siaran yang cukup menarik . Akan tetapi semuanya sangat membosankan , hingga aku memutuskan untuk memutar kasetaa DVD yang baru saja ku beli. Tadinya aku berencana untuk menonton film nya bersama dengan Alena. Tapi , sudah lah aku tidak ingin memikirkannya lagi.
Tayangan film itu mulai berputar setelah ku tunggu beberapa menit lamanya .Ya, kaset DVD yang ku beli adalah kaset yang berisi film film porno . Sengaja ku membelinya sebagai referensi supaya aku dan Alena bisa saling memuaskan.
Ku matikan lampu kamar itu supaya sensasi dari film itu bisa lebih ku rasakan . Aku juga sudah menyiapkan sebuah gel pelumas untuk membasahi batang kontol ku, karena hasrat yang gagal ku curahkan pada Alena tetap harus terpenuhi . Supaya penat dalam pikiranku bisa menghilang.
Awalnya biasa saja, karena adegan yang dalam film itu memang sering kali dilakukan dalam film film yang sebelumnya pernah ku tonton. Tapi seketika batang kontolku berdiri dengan begitu tegaknya ketika kamera menyorot sebuah belahan memek dengan sangat dekat, yang saat ini dibuka lebar oleh kedua tangan pemiliknya . Kemudian , seorang pria yang sepertinya kekasihnya itu langsung memeluknya dari belakang dengan kedua tangan yang langsung menjelajahi seluruh bagian memek itu.
Wanita dalam film itu terlihat begitu menikmatinya. Apalagi ketika pria itu mulai meremas kedua toketnya yang besar . Satu tangan meremas toketnya dan satunya lagi menjamah memeknya . Rasanya ingin sekali aku berada di posisi pria itu. Karena jujur saja , aku sangat menyukai adegan seperti itu . Dan saat ini aku mulai kehausan , haus akan sebuah memek.
"Shhh Alenaaaa, seandainya kamu ada disini. Sudah ku jelajahi semua bagian memekmu ". gumamku seraya ku usap batang kontolku .
"Segitunya lo sama Alena ? ". ucap seseorang yang sangat mengagetkanku .
Yuki , tetanggaku yang juga kuliah di kampus yang sama denganku . Lebih tepatnya , dia sebenarnya adalah pacar dari seorang pria yang membawa Alena pergi .Dia memang seperti itu , datang tanpa di undang dan pergi begitu saja . Namun saat ini aku benar benar terkejut di buatnya . Karena pada saat ini , ia melihat dengan sangat jelas apa yang sejak tadi ku lakukan .
"Ngapain lo disini ? ". ucapku seraya menutupi bagian kontolku dengan selimut.
" Santai aja kali, bukannya sejak dulu juga gue tau banget lo seneng nonton bokep . Btw, kontol lo gede juga ".
" Apaan sih lo ".
" Lo galau ya , Alena pergi sama cowo gue ? gue juga sama . Padahal selama ini gue ngga pernah ngecewain dia ".
" Jadi lo tau Alena pergi sama Brian ? ".
Yuki mengangguk, " Tapi ngga masalah , biarin aja . Lo lanjutin aja , gue ikutan nonton ngga apa apa kan ? ". ucapnya seraya duduk bersandar tepat di sebelahku .
" Lah gimana sih lo, gue kan lagi coli. Mana bisa kalau ada lo ".
" Ngga apa apa , anggap aja gue ngga ada , lagian kan udah lo tutup pake selimut . Jadi anggap aja gue ngga tau lo ngapain ".
" Ya udah ". ucapku.
Ku lanjutkan kembali film yang sempat ku jeda, masih dalam adegan yang tadi . Seorang pria yang asik memainkan memek dan toket besar pasangannya. Lalu kemudian , wanita itu mulai meraba ke arah selangkangan pasangannya. Hingga ia temukan kontolnya dan mulai meremasnya.
" Lo sama Brian pernah gituan ? ".
" Pernah , tapi punya Brian kecil . Kalo menurut gue sih lebih besar punya lo . Lagi pula, Brian mainnya bentar banget. Kadang gue ngga puas main sama dia ".
" Terus kalo lo ngga puas , gimana ? ".
" Sama kayak lo , ya gue mainin memek gue sendiri sampe bener bener crot ".
" Seriusan lo ? ".
" Seriusan ! tapi gue cerita ini cuma sama lo doang ya ".
" Iya iya gue ngerti ko . Lo juga sering nonton bokep kek gini ? ".
" Sering , tapi paling di Hp doang . Kenapa emangnya ? ".
" Yang paling lo suka adegan apa ? ".
" Gue paling suka adegan yang si cowoknya itu jilatin memeknya . Tuh, kek sekarang ". jawab Yuki seraya menunjuk ke arah layar televisi yang di dalamnya sedang menunjukkan adegan seorang pria yang sedang melakukan oral sex pada pasangannya .
" Kalau memek lo gue jilatin kek gitu , mau ngga ? ".
BERSAMBUNG, lanjut Part 2..
Buku lain oleh Bumi Ke Langit
Selebihnya