Dulu Istri Bodoh, Sekarang Obsesi Abadi

Dulu Istri Bodoh, Sekarang Obsesi Abadi

Calla Rhodes

Modern | 1  Bab/Hari
5.0
Komentar
Penayangan
101
Bab

Selama tiga tahun, Cathryn dan suaminya, Liam, hidup dalam pernikahan tanpa hubungan intim. Cathryn percaya bahwa Liam sibuk dalam pekerjaannya demi masa depan mereka. Namun, pada hari ibunya meninggal, Cathryn mengetahui kebenarannya. Liam berselingkuh dengan adik tirinya sejak malam pernikahan mereka. Cathryn kehilangan semua harapan dan mengajukan gugatan cerai. Orang-orang mencemooh, mengatakan dia akan kembali sambil memohon dan merangkak. Namun, yang terjadi adalah mereka melihat Liam berlutut di tengah hujan. Ketika seorang wartawan bertanya tentang kemungkinan rujuk, Cathryn hanya mengangkat bahu. "Dia tidak punya harga diri, hanya menempel pada orang yang tidak mencintainya." Seorang taipan berkuasa merangkul Cathryn dengan protektif. "Siapa pun yang menginginkan istriku harus berhadapan denganku."

Bab 1 Mari Kita Bercerai

"Aku sudah menikah."

Dalam kegelapan, Cathryn Moore merasakan punggungnya terbanting ke pintu, napasnya tersengal-sengal saat seorang pria jangkung menjulang di atasnya. Panas terpancar tubuh pria itu, napasnya menerpa lehernya hingga dirinya menggigil tak terkendali.

Jemari pria itu menjepit erat pinggangnya, menahannya di tempat. Dia tertawa dengan suara rendah dan mengejek. "Menikah tapi masih berkeliaran di hotel sendirian di tengah malam? Apa suamimu tahu apa yang sebenarnya kamu lakukan?"

Rasa sakit menusuk dada Cathryn. Sekitar satu jam yang lalu, sebuah video dikirim ke ponselnya-suaminya, Liam Watson, berbaring di atas tempat tidur bersama Jordyn Moore, adik tirinya sendiri, keduanya saling menjerat, tanpa sedikit pun rasa bersalah di antara mereka.

Didorong oleh keputusasaan, Cathryn menyerbu ke hotel untuk menangkap basah keduanya. Namun, sebelum dia menemukan ruangan yang tepat, pria yang tidak dikenalnya ini sudah menyeretnya ke ruangan ini.

"Karena kamu sudah datang ke sini, jangan berpura-pura sok suci," gumam pria itu sambil menggendongnya dengan kasar di bahunya dan melemparkannya ke atas ranjang. Dia melepaskan dasinya dengan satu gerakan cepat, kemudian menjepit pergelangan tangan Cathryn tinggi-tinggi di atas kepalanya. Bibirnya melumat bibir Cathryn dengan keras dan tak henti-hentinya.

"Karena kamu mengaku sudah menikah, kamu pasti sudah berpengalaman, kan?" ejeknya sambil merobek pakaiannya sepotong demi sepotong.

Cathryn berusaha melawan tapi sia-sia. "Aku belum ...." Bibirnya terbuka, tapi kata-kata itu tertelan kembali bahkan sebelum lolos dari mulutnya. Tiga tahun menikah, dia masih perawan. Siapa yang akan percaya itu?

Video Liam dan Jordyn terputar kembali di kepalanya. Panas membanjiri dadanya-amarah yang membara. Perjuangannya untuk melawan terhenti.

Lalu, pria itu menyetubuhinya dengan kejam. Rasa sakit mencabik tubuhnya, tajam dan tanpa ampun, seolah-olah tulangnya akan patah. Dia menggigit bibirnya cukup keras hingga merasakan darah, rasa amis seketika membanjiri mulutnya.

Keperawanannya direnggut darinya dengan brutal-oleh seorang pria yang wajahnya bahkan tidak dia lihat dalam kegelapan.

....

Cahaya pagi merayap melintasi ruangan, dering ponsel membangunkan Cathryn dari tidurnya. Dia meraba-raba untuk mencarinya, lalu menjawab dengan lesu.

"Nona Cathryn, ini dari Rumah Sakit Olekgan. Ini mendesak, tolong segera datang ke sini. Ini menyangkut ibumu."

Dari tempat tidur di belakangnya terdengar suara berat dan mengejek. "Apa suamimu yang menelepon untuk menanyakan keberadaanmu?"

Cathryn bergegas mengumpulkan pakaiannya yang berserakan, lalu memakainya dengan panik. Wajahnya tetap suram sambil bergumam lirih, "Kita anggap saja kejadian tadi malam tidak pernah terjadi."

Baginya, hal ini tidak lebih dari sekadar balas dendam atas pengkhianatan Liam.

Pria itu duduk setengah telanjang di tepi tempat tidur, bibirnya menyeringai. "Kamu bahkan lebih murahan dari yang aku kira."

Ketidaksukaan pria itu terhadapnya tidak dapat dipungkiri. Sudah menikah, tapi masih saja bercinta seperti pelacur, dan sekarang wanita ini ingin bersikap seolah-olah pertemuan mereka tidak pernah terjadi?

Cathryn menolak memberinya jawaban yang memuaskan. Setiap pikirannya dipenuhi oleh ibunya. Tanpa meliriknya sedikit pun, dia bergegas keluar dari ruangan.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara ketukan yang ragu-ragu. "Pak Andrew," panggil seseorang dengan lembut saat melangkah masuk.

Andrew Brooks menekan jari-jarinya ke pelipisnya yang berdenyut, efek alkohol tadi malam masih membuat kepalanya pusing. "Apa ini perbuatan nenekku?"

Karl Bennett, asistennya, mengangguk cepat, tampak ketakutan di bawah tatapan tajam Andrew.

Andrew mengerutkan alisnya. Jadi neneknya, Amanda, yang telah mengirim wanita itu ke atas ranjangnya. Gelombang frustrasi menerpanya. Dia adalah pemimpin bisnis kerajaan keuangan paling tangguh di Kota Olekgan. Dan dia mengendalikan Antaford, perusahaan publik terbesar di negara ini. Namun, dia baru saja kehilangan keperjakaannya pada seorang wanita yang sudah menikah.

Saat dia merenungkan kembali kejadian tadi malam, kekesalannya memuncak. Sepanjang malam, tidak peduli seberapa kasar dirinya, wanita itu tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Dia berasumsi itu berarti wanita itu pengalaman-sangat berpengalaman. Sikapnya tadi yang tenang dan acuh tak acuh, telah menegaskan penilaiannya-wanita itu adalah tipe yang memanfaatkan pria dan langsung pergi tanpa berpikir dua kali.

Andrew tidak dapat memahami di mana neneknya menemukan wanita seperti itu untuknya, atau mengapa neneknya memilih untuk mendorong wanita itu ke atas ranjangnya. Kalau bukan karena pengaruh alkohol, dia tidak akan pernah menyentuhnya.

Kemudian, pandangannya tertuju pada seprai kusut itu, di mana noda merah mencolok tampak jelas di sana. Bukankah wanita itu sudah menikah? Mungkinkah dia ....

Samar-samar, dia ingat ada bercak darah samar di sudut bibir wanita itu sebelum dia pergi. Kalau wanita itu masih perawan-dirinya benar-benar terlalu kasar padanya, bahkan mengambil keperawanan itu darinya ....

....

Cathryn memanggil taksi dan melaju menuju Rumah Sakit Olekgan.

Saat Cathryn melangkah masuk, Jordyn muncul, bergandengan tangan dengan Liam, berjalan menyusuri koridor seolah-olah dialah pemiliknya.

Mata Cathryn terasa perih. "Sejak kapan kalian bersama?"

Jordyn bersandar di bahu Liam, senyumnya nakal dan mengejek. "Sejak malam kamu menikahinya," ucapnya, suaranya dipenuhi rasa puas. "Saat itu, suamimu pertama kali datang ke tempat tidurku. Tiga tahun menikah, dan kamu masih perawan, bukan? Itu benar-benar menyedihkan."

Tawanya bergema di lorong, tajam dan kejam.

Fakta itu menghancurkan Cathryn, seolah ada seseorang yang menyiramkan seember air dingin langsung ke wajahnya.

Selama tiga tahun, Cathryn mengurus rumah tangga, berperan sebagai istri yang penurut, menunggu malam demi malam sampai Liam pulang-hanya untuk mengetahui bahwa Liam telah mengkhianatinya pada malam pernikahan mereka dengan Jordyn. Semua alasan yang pernah dia buat untuk pria itu-malam-malamnya yang larut, sikap dinginnya-hancur dalam sekejap. Liam tidak pernah menyentuhnya karena dia telah memiliki wanita lain, dan orang itu adalah adik tirinya sendiri!

Dada Cathryn terasa terbakar karena campuran rasa malu dan marah. Dia seharusnya menyadarinya. Jordyn selalu senang mencuri apa pun yang menjadi miliknya, entah mainan, gaun, atau-sekarang-suaminya.

Liam berkata dengan datar, tatapan matanya kosong tanpa emosi, "Cathryn, ayo kita bercerai. Kamu akan pergi tanpa membawa apa pun."

Dada Cathryn terasa sesak, seakan-akan ada sebilah pisau yang ditusukkan langsung ke dadanya. Tiga tahun kesetiaan, tiga tahun penantian-dan inilah yang pria ini berikan sebagai balasannya.

Tawa getir lolos dari bibir Cathryn. "Liam, apa kamu benar-benar berpikir aku peduli dengan uangmu?"

Cathryn bukanlah wanita materialistis, keluarga ibunya kaya, dan dia tidak pernah peduli dengan uang.

Liam mendengus mengejek. "Apa kamu masih mengira dirimu itu putri keluarga kaya? Begitu ibumu tiada, kamu bukan apa-apa-hanya wanita biasa yang akan berakhir menjadi pengemis di jalanan."

Tubuh Cathryn seketika kaku, ketidakpercayaan tampak jelas di wajahnya. "Omong kosong apa yang kamu bicarakan?"

"Cathryn," sela Jordyn, seringainya cukup tajam hingga membuat orang lain merinding. "Kalau kamu berlari sekarang, kamu mungkin bisa mengucapkan selamat tinggal pada ibumu sebelum terlambat."

Perut Cathryn mual, secara naluriah, dia berlari cepat menyusuri lorong menuju bangsal rumah sakit.

"Aku turut berduka cita, tapi Bettina Moore meninggal dunia karena luka di pergelangan tangannya yang dia buat sendiri." Dengan setiap suku kata, suara dokter itu menghantam Cathryn bagaikan pukulan brutal ke perutnya.

"Itu tidak mungkin!" Suara Cathryn bergetar saat air mata mengalir di wajahnya. "Ibuku dalam keadaan linglung selama bertahun-tahun. Dia hampir tidak bisa membedakan apa pun, tidak mungkin dia menyayat pergelangan tangannya sendiri!"

"Dia sudah sadar sepenuhnya saat dilarikan ke rumah sakit," jawab dokter itu dengan lembut.

Cathryn tidak dapat memahaminya. Ibunya telah hanyut dalam kelinglungan selama bertahun-tahun-bagaimana mungkin ibunya tiba-tiba berpikiran jernih untuk mengakhiri hidupnya sendiri?

Di ambang pintu, Jordyn bersandar santai pada kusen, sedangkan Liam berdiri di sampingnya.

Jordyn tertawa mengejek dan melemparkan selembar kertas ke kaki Cathryn. "Baca baik-baik. Itu surat terakhir ibumu. Dikatakan bahwa dia bunuh diri, dan kamu dengan sukarela melepaskan klaim apa pun atas asetnya. Ayah baru saja menelepon, kamu baru saja diusir dari Keluarga Moore. Saat ini, kamu tidak memiliki uang sepeser pun."

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Membalas Penkhianatan Istriku

Membalas Penkhianatan Istriku

Juliana
5.0

"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.

My Doctor genius Wife

My Doctor genius Wife

Amoorra
4.8

Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Dulu Istri Bodoh, Sekarang Obsesi Abadi
1

Bab 1 Mari Kita Bercerai

04/12/2025

2

Bab 2 Kestrel

04/12/2025

3

Bab 3 Sebuah Kesepakatan

04/12/2025

4

Bab 4 Siapa Nama Atasanmu

04/12/2025

5

Bab 5 Sugar Daddy

04/12/2025

6

Bab 6 Pesta Ulang Tahun

04/12/2025

7

Bab 7 Tertangkap Kamera

05/12/2025

8

Bab 8 Perselingkuhan Terungkap

05/12/2025

9

Bab 9 Hukuman

05/12/2025

10

Bab 10 Ayahnya Tidak Pernah Mencintainya

05/12/2025

11

Bab 11 Kamu Milikku

05/12/2025

12

Bab 12 Kurasa Dia Bisa Berhenti Khawatir Sekarang

05/12/2025

13

Bab 13 Anda Akan Membayar Untuk Ini

05/12/2025

14

Bab 14 Tidur Dengan Orang Asing

05/12/2025

15

Bab 15 Di Mana Kamu Pada Malam Ibumu Meninggal

05/12/2025

16

Bab 16 Buta Huruf

05/12/2025

17

Bab 17 Hubungan Murahan

05/12/2025

18

Bab 18 Aku Akhirnya Mengerti Mengapa Nenekku Memilihmu

05/12/2025

19

Bab 19 Apakah Andrew Saudaramu

05/12/2025

20

Bab 20 Istri yang Tidak Dikenali

05/12/2025

21

Bab 21 Bekas Lukanya Hilang

05/12/2025

22

Bab 22 Mungkinkah Kestrel Adalah Jordyn

05/12/2025

23

Bab 23 Lebih Mengenal

05/12/2025

24

Bab 24 Tidak Dapat Menahan Diri

05/12/2025

25

Bab 25 Lukisan

05/12/2025

26

Bab 26 Sepuluh Juta Per Malam

05/12/2025

27

Bab 27 Menuju Lelang

05/12/2025

28

Bab 28 Sepuluh Juta Untuk Lukisan Ibunya

05/12/2025

29

Bab 29 Perang Penawaran Kalah

05/12/2025

30

Bab 30 Apa yang Dia Hargai

05/12/2025

31

Bab 31 Uang Kotor

05/12/2025

32

Bab 32 Lukisan Disita

05/12/2025

33

Bab 33 Kamu Tidak Bisa Membandingkan Dirimu Dengan Dia

05/12/2025

34

Bab 34 Periode

05/12/2025

35

Bab 35 Sulit Memiliki Anak

05/12/2025

36

Bab 36 Kebaikan Dokter

05/12/2025

37

Bab 37 Utang Lama

05/12/2025

38

Bab 38 Keadilan

05/12/2025

39

Bab 39 Pembalasan Terukir Dalam Darah

05/12/2025

40

Bab 40 Kestrel di Rumahnya

05/12/2025