Dulu Istri Bodoh, Sekarang Obsesi Abadi
pion dan berbicara dengan penuh rasa hormat. "Nyonya, m
a tertuju pada pemandangan
ria yang tenang dan dapat diandalka
satu kakinya menyilang di atas lututnya, memancarkan kepercay
secara langsung mem
erasa tegang, setiap nap
linga Andrew, alisnya berkerut
a laptopnya, jari-jarinya berger
kata pada Cathryn, "Pak Brooks seda
bergetar karena ada pesan dari tim int
an bayangannya sendiri, dengan satu tujuan yaitu
tim bekerja ekstra keras, mata mereka
an dalam suaranya saat titik hijau berkedip di layar. Mereka hanya ti
arik memainkan ponselnya daripada memperh
atap mata wanita itu melalui kaca spion. "Nona Moore, bisak
gangkat bahu dan mematikan
pada monitor Karl menghilang
nya?" Suara Andrew terdenga
i hampir mendapatkannya. Target
ipit. "Di mana s
rak dan hidup. "Ping terakhir te
pur tekad. Olekgan adalah wilayah kekuasaannya. Kalau Kestrel
ada sesuatu yang tidak beres. Sinyalnya kuat
. "Kamu pulang dulu saja. Ada
n, Cathryn keluar dar
dan Andrew tidak
lalui gumaman. "Pak Brooks masih dalam perburua
utnya untuk melawan Liam dan Jordyn, undangan
ini, mengundang sanak saudara, teman keluarga, dan setiap o
untuk meminta tum
angannya. Situasinya terjadi sesuai rencananya-dia telah menyampaikan undangan itu pada Cathryn sendiri, dengan tekad kuat
oleh seorang pria terhormat berambut perak di belakan
dipermalukan-harus menerima seorang pria yang lebih tua demi uang. Segala rasa iri yang dia rasakan
di dekat pintu masuk. Dia memastikan suaranya terdengar penuh ejekan. "Apa kalian bisa membayangkan merangkak ke
l mengernyitkan hidungnya. Yang lain menjentikkan tangannya, seolah mengusir ngengat. Tawa pu
suaranya lantang saat dia meli
nak dan menyapanya dengan binar di matanya. "Cathryn, apa yang membaw
n memberinya dukungan yang mantap, tatapannya bertemu
resi Harold menjadi lebih gela
arus berhubungan intim dengan pria tua yang penuh na
dengan tongkatnya. "Ibumu kaya raya. Kamu tidak pernah ke
militer, dia menjadi legenda di Olekgan dengan tembok kehormatannya, tipe orang y
jadi sunyi. Bahkan Jordyn tidak beran
p Harold sambil menggenggam tangan Cathryn saat mereka berjalan menuju pintu
lompok sosial
yn. Ibunya tumbuh di bawah pengawasan Harold-pria ini bahkan tidak tahu
Di sisinya, Zoe tampak memukau dalam balutan gaun berwarna ungu, setiap gerakannya dilatih agar sesuai dengan perannya sebagai seorang ib
iganya berdandan dengan gaun warna-warni, mengadakan pesta seakan-akan duka tidak perna
di lehernya. "Malam keluarga membutuhk
panggung, menata diri mereka bagaikan l
yn," ujar Harold lembut
adarinya, dia telah
h lautan kecerahan-berpakaian hitam, bunga putih mencolok ter
engapa dia berpakaian hitam seperti sedang meng
njukkan rasa hormat pada ib
kaman, bukan menghadiri pesta. Apa dia tid
njuk ke udara. "Cathryn, apa kamu me
ngin merayakannya bersama kalian. Sungguh, tapi ibuku baru meninggal tiga hari yang lalu. Aku tidak bisa memaksakan diriku untuk men
al hitungan hari? Seketika, semua mata tertuju pada sang tuan rumah, dengan ekspresi tercengang. Keluarga Moore m