Callista Ivan
Buku Callista Ivan(4)
Jerat Ranjang Sang Aktor
Miliarder Karena dijebak oleh seseorang yang menginginkan tubuhnya, Elara justru tak sengaja tidur bersama dengan seorang pria yang sangat familiar baginya.
Bukan familiar karena pria itu adalah rekan maupun keluarganya, tetapi karena pria itu merupakan sosok yang selama ini sering menampakkan wajahnya di layar televisi maupun di situs internet.
Elara terbangun dengan kebingungan, karena dia mendapati tubuh polosnya tanpa sehelai benang pun. Namun, yang lebih membuatnya terkejut adalah karena saat itu dia sedang berada di balik sebuah selimut bersama dengan pria yang sama sekali tak asing baginya.
"Arion Kyle?"
Ingin rasanya Elara berteriak dan menjerit kegirangan saat itu. Namun, begitu menyadari bahwa dirinya dan aktor itu sama-sama tak mengenakan busana, seketika rasa senang itu pun berubah menjadi kebencian. Elara segera membangunkan Arion dan langsung marah-marah.
"Siapa kamu?" Pria itu bertanya dalam bahasa inggris.
Elara benar-benar emosi karena pria itu bersikap seolah tak mengenalinya. Padahal ia yakin bahwa sang aktor juga pasti mengenal dirinya sebagai seorang model papan atas, dan tak bisa dipungkiri lagi bahwa Arion juga menginginkan tubuh indahnya, sama seperti para pria yang lain.
Elara pun menuduh bahwa Arion telah menodainya, tetapi aktor berusia 30 tahun itu justru terlihat santai dan tersenyum sinis ke arah Elara.
"Aku menodaimu? Apa kamu tidak ingat, jika kamu yang menerobos masuk ke dalam kamarku dan meminta bantuanku untuk menyentuh tubuhmu?" Anda mungkin suka
Gairah Citra dan Kenikmatan
Juliana Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat.
Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari.
Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.