Pemikat Hati: Tak Mau Apa Pun Selain Kamu
Ivan tercengang.
Meski ruang arsip itu tidak menyimpan hal-hal penting, tapi tempat itu berantakan karena di situlah semua dokumen perusahaan disimpan. Selain memilah-milah dokumen, tiga karyawan yang bekerja di sana juga selalu sibuk dengan berbagai macam urusan. Sekarang, Rachel harus melakukan semua itu sendirian?
Meski terkejut, tapi Ivan segera tersadar dan menjawab, "Baik."
Victor melamun sambil menatap langit di luar jendela, lalu wajah Rachel yang sungguh-sungguh dan tegas ketika berkata akan tetap bekerja di sini tiba-tiba muncul di benaknya. Raut wajah Victor langsung menjadi suram.
"Ivan, jika kamu mengikuti ujian ini, menurutmu bagaimana peluangmu untuk mendapatkan nilai penuh?"
"'Menurutku tidak ada peluang bagiku." Ivan menjawab setelah beberapa saat memikirkannya.
Tatapan Victor sangat dingin. Dia bersandar di kursinya, tampak lebih menakutkan dari sebelumnya, "Kamu yang lulus dari Stanford dengan gelar Master, bahkan tidak memiliki kepercayaan diri untuk mendapatkan nilai penuh, tapi Rachel entah bagaimana berhasil mendapatkan nilai penuh."
"Dan dia melakukannya hanya dalam waktu 30 menit."