"Argh!"

Suara keras terdengar, wanita itu mendarat dengan keras di atas sofa.

Entah sejak kapan, Victor telah bangkit berdiri dan menghindari wanita itu. Dia mengambil tisu basah dari tangan Ivan dan membersihkan ujung jarinya.

"Sepertinya pendampingku tidak mengecewakanmu, Tuan Guzman," ucap Victor dengan ekspresi datar.

"Aku tidak menyangka kamu akan ditemani oleh wanita cantik seperti ini." Trevor mengangkat kepalanya dan menyesap anggurnya. Dia dengan enggan mengalihkan pandangannya dari Rachel dan menoleh ke arah Victor dengan ekspresi tidak pasti di wajahnya.

"Apa kamu benar-benar serius? Tentang... permainan itu? Kamu pasti hanya mempermainkanku!"

"Tentu saja tidak! Selama kamu bisa memikat hatinya, dia akan menjadi milikmu." Bibir Victor membentuk senyum dingin dan tatapan matanya menantang pria yang ada di hadapannya ini.

Trevor tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Dia tidak sabar untuk memulai permainan, jadi dia melihat ke arah Victor dan berkata perlahan, "Kalau begitu..."

Victor tahu persis apa maksud dari tatapan Trevor. Dia melirik Ivan yang berada di samping dan memberinya tatapan yang tajam.

Ivan menerima petunjuk itu dan membuka tas kerjanya. Ivan mengeluarkan dokumen yang telah dia persiapkan sebelumnya dan menyerahkannya pada Trevor, "Ini adalah kontrak yang dibuat oleh Tuan Rayadinata."