Pemikat Hati: Tak Mau Apa Pun Selain Kamu
Keesokan harinya, Rachel kembali ke Grup Rayadinata untuk bekerja.
Namun, kali ini dia memiliki asisten untuk membantunya di ruang arsip, yaitu Abby.
Hanya dua hari berlalu semenjak Rachel terakhir bekerja, dan dokumen yang menantinya untuk disusun sudah menggunung. Dokumen-dokumen itu berserakan di mana-mana, hampir tidak menyisakan ruang untuk berdiri. Saat Rachel mulai memilah-milah dokumen, dia berkata pada Abby, "Abby, kamu tidak perlu khawatir mengenaiku. Kamu bisa pulang sekarang, aku bisa menyelesaikan ini sendiri."
Dengan wajah serius, Abby mengambil kotak penuh dengan kertas dan meletakkannya di atas meja. "Aku menolak," katanya tegas.
Rachel terkejut mendengar Abby menolak untuk mematuhi perintahnya dengan tegas, sampai-sampai dia mengangkat alisnya. Ini pertama kalinya Rachel mendengar Abby berkata "tidak" padanya. Di mata Rachel, Abby merupakan sosok wanita yang lembut dan penyayang yang jarang kehilangan kesabaran.
"Nona Verdianto, kamu sedang hamil. Nona harus memikirkan kesehatan anak itu. Nona harus lebih banyak beristirahat dan tidak melewatkan jam makan seperti dulu lagi," kata Abby sambil mengerutkan dahinya.
Dari kemarin, Rachel sudah mendengar Abby mengatakan hal yang sama berkali-kali, dia lelah mendengarnya.