Dokumen itu diambil alih oleh petugas polisi dari tangan Andy. Raut wajah mereka berubah total ketika mereka membaca isi dokumen.

Caroline juga melirik dokumen itu dan hatinya mengatakan bahwa isi dokumen itu sudah pasti berita buruk bagi mereka. Dia lalu menatap Jack dengan penuh arti, "Jack..."

"Rachel, aku telah memberimu kesempatan! Berapa lama lagi kamu berencana untuk mengganggu kami? Keluar dari rumah kami dan tinggalkan kami sendiri!" Jack melangkah maju dan mencoba untuk meraih Rachel. Tapi kedua polisi itu menghalangi jalannya sebelum dia bisa meraihnya.

Tiba-tiba, Jack menghentikan langkahnya.

Caroline merasa terkejut dengan perubahan situasi ini, tapi dia berhasil memaksakan senyum di raut wajahnya, "Pak polisi, pria ini adalah pemilik..."

"Apa kamu yang bernama Jack Aditama?" salah satu polisi bertanya dengan serius.

Karena Jack sedang berbicara dengan petugas polisi, dia harus menahan amarahnya. "Ya, saya Jack Aditama," jawabnya.

"Siapa nama mantan istrimu?"

Jack mengernyit saat mendengarnya. Dia tidak pernah menyangka bahwa petugas polisi akan secara tiba-tiba menanyakan pertanyaan seperti itu. "Elisa Verdianto, tapi dia sudah meninggal selama bertahun-tahun."

"Apa gadis ini adalah putri Anda bersama mantan istri Anda yang sudah meninggal?" tanya polisi itu sambil menunjuk ke arah Rachel.