Pemikat Hati: Tak Mau Apa Pun Selain Kamu
Semua orang melihat ke arah pintu secara bersamaan.
Pewawancara yang sedang memegang kertas ujian yang pertama kali memberikan reaksi. Dia maju selangkah dan bertanya, "Nona Aditama, mengapa Anda di sini?"
Alice melirik ke arah Rachel, menggertakkan giginya secara tidak sadar.
Dia menunjukkan pada mereka lembar lain dari kertas ujian dan berkata, "Aku datang untuk memberikan kertas ujian ini."
"Kertas ujian? Tapi aku sudah..."
"Yang kamu berikan itu salah." Alice menyela pewawancara dan memberikan kertas ujian terbaru padanya, "Ini yang harus dijawab."
Pewawancara membuka kertas ujian tersebut dan melihat isinya. Mata sang pewawancara seketika melebar dan melihat ke arah Nona Aditama sambil berkata, "Nona Aditama, pasti ada sebuah kesalahan di sini. Kumpulan pertanyaan ini untuk..."
"Ini bukan sebuah kesalahan," Alice menjawab dengan tatapan mata yang dipenuhi kebencian. "Kertas ujian itu dirancang untuk posisi yang Rachel inginkan, jadi itu yang benar."
Dilihat dari raut wajah pewawancara, dia ragu-ragu untuk setuju.
"Kenapa? Apa kamu tidak percaya padaku? Aku datang ke sini untuk mengantar kertas ujian baru ini karena aku mendapat telepon dari Tuan Rayadinata. Kalau kamu tidak percaya, silakan menelepon dan meminta konfirmasi," kata Alice.