Pemikat Hati: Tak Mau Apa Pun Selain Kamu
Mendengar tanggapan yang diberikan, Rachel benar-benar marah pada Victor. Rachel mengertakkan gigi dan membayangkan seribu cara untuk membunuh pria ini. Setelah beberapa saat, Rachel merasa jauh lebih tenang dan bahkan berhasil tertidur.
Ketika Rachel membuka matanya lagi, dia menyadari bahwa mobil ini dalam keadaan melaju. Mereka akhirnya dalam perjalanan kembali ke hotel tempat mereka menginap.
Rachel berbalik untuk melihat kursi yang ada di sebelahnya. Victor duduk di sana, matanya terpejam dan dua kancing pertama kemeja hitam yang dia kenakan tidak dikancingkan, memberikan pemandangan sempurna tulang selangka milik Victor. Rachel tidak bisa menahan diri untuk tidak berpikir bahwa Victor tampak sangat seksi sekarang.
Mata Victor tiba-tiba terbuka saat Rachel sedang asyik mengamati, seolah-olah dia bisa merasakan tatapan Rachel. Rachel langsung membuang muka karena terkejut, dia menoleh untuk melihat ke luar jendela.
Perut Rachel berbunyi keras menyatakan sebuah protes, mengingatkannya bahwa dia sedang dalam keadaan kelaparan.
Untuk sampai ke hotel, mereka harus melewati pasar ramai yang terletak di jalanan. Ada kios-kios kecil yang menjual semua jenis makanan jalanan, melalui jendela mobil yang sedikit terbuka, Rachel bisa mendengar dengan jelas para pedagang sedang memancing para pembeli untuk membeli dagangan mereka. Aroma yang tercium sangat menggoda, terutama aroma sate udang pedas.