Ketakutan memenuhi mata Alice. Kaki kirinya mengambil setengah langkah ke belakang, mencegah Rachel untuk mendekatinya dan memaksa tubuhnya untuk tetap berdiri tegak.

Tidak peduli bagaimana pun, Alice tidak akan menunjukkan rasa takutnya.

Rachel adalah wanita yang sangat menyedihkan. Tidak ada yang perlu ditakuti oleh Alice. Dia yakin Rachel tidak akan berbuat apa pun padanya di sini. Jika tidak, maka Alice akan punya alasan untuk membuat Rachel ditangkap dan dia akan membalas dendam.

Alice terus berusaha untuk memberanikan dirinya dan menatap langsung ke mata Rachel.

Saat ini, Rachel tengah berdiri dengan bangga di depan Alice. Alice memang setengah kepala lebih tinggi darinya saat ini karena sepatu hak tinggi yang dia kenakan, tetapi Rachel terlihat jauh lebih menakutkan dibanding Alice.

"Kamu benar tentang satu hal, Alice," ujar Rachel dengan wajah datar. Bayangan Alice terbentuk di mata Rachel.

Saat ini, Alice terlihat sangat tidak mengesankan.

"A-apa?" jawab Alice tergagap.

"Apa yang bukan milikmu, tidak akan pernah menjadi milikmu." Rachel menyeringai setelah menjawabnya.

Sebelum Alice bisa bereaksi, Rachel mendorongnya menjauh, kemudian dia keluar dari gedung Grup Rayadinata.