Pemikat Hati: Tak Mau Apa Pun Selain Kamu
Ivy mencibir, "Aku sudah berubah pikiran. Bahkan jika kamu berlutut dan memohon maaf padaku, aku tidak akan membiarkan Rachel lolos begitu saja. Menyerahlah!"
Mendengar apa yang diucapkan Ivy, raut wajah Abby berubah pucat, "Nona Ivy, bagaimana bisa kamu melanggar janjimu sendiri?"
"Memang kenapa kalau aku melanggar janjiku sendiri? Apa ada yang bisa kamu lakukan jika aku melakukannya?" Cara Ivy mengucapkan kata-kata itu dipenuhi dengan penghinaan dan kebencian.
Sejak Rachel muncul di sini, dia tidak banyak bicara. Rachel memegang lengan Abby dan merasakan bahwa tubuh Abby gemetar. Rachel kemudian melirik Abby, baru setelah itu dia melihat bahwa pakaian yang dikenakan Abby juga terkena noda kopi, bahkan pakaian itu lebih ternoda dibanding dokumen yang dia bawa. Pakaian Abby basah kuyup, dan karena kainnya tipis, Rachel bahkan bisa dengan mudah melihat kulit Abby yang memerah karena terbakar oleh kopi panas.
Jelas bahwa Abby gemetar karena menahan rasa sakit.
Suasana hati Rachel seketika langsung memburuk. Dengan wajah tanpa emosi, Rachel menoleh ke Ivy dan bertanya, "Apa kamu tadi sengaja menumpahkan kopi padanya?"
Meski Rachel mengajukan pertanyaan, tapi cara penyampaiannya membuatnya tampak seperti dia yakin bahwa Ivy memang melakukannya dengan sengaja. Suara Rachel begitu mengintimidasi hingga membuat Ivy terguncang.