Pemikat Hati: Tak Mau Apa Pun Selain Kamu
Jack tidak mengira Rachel akan tiba-tiba muncul. Dirinya tertegun untuk sejenak, ada ekspresi aneh muncul di wajahnya.
"Aku... Kamu tidak tahu apa-apa soal itu. Ketika kamu dilahirkan dan Ibumu dirawat di rumah sakit, aku sendiri yang harus memimpin Grup Verdianto. Kamu tidak tahu berapa banyak pekerjaan yang harus kukerjakan saat itu. Aku bekerja sepanjang waktu, jadi aku..."
Rachel sudah cukup muak dengan alasan-alasan yang diberikan oleh Jack, "Kamu sangat sibuk hingga sama sekali tidak punya waktu untuk mengunjungi Ibu yang sedang dalam keadaan sekarat. Apa itu yang kamu maksud?"
Rachel mendudukan diri di sofa, menyilangkan kakinya sambil bersandar dan menatap lurus ke mata Jack.
Wajah pria tua di depannya ini perlahan terlihat pucat. Hal terakhir yang ingin Jack bicarakan dengan Rachel adalah tentang mantan istrinya, Elisa.
Menyebut nama Elisa saja sudah langsung mengingatkannya pada pilihannya untuk menikah dengan wanita itu dan mengambil nama belakang keluarga Elisa, serta pindah ke rumah yang tentu saja dimiliki oleh mantan istrinya itu.
Jack sama sekali tidak bisa menahan penghinaan yang sempat dirinya rasakan dulu.
Meski Elisa telah mati selama 24 tahun, tidak peduli seberapa keras Jack mencoba untuk melupakan apa yang sudah terjadi dulu, sampai sekarang Jack masih tetap hidup di bawah bayang-bayang seorang wanita.