Tangan Hangat Crazy Rich
h. Sudah pulang? Hari
t dan tubuh lemas, dia begitu lelah hingga mengabaikan Rac
ka lagi, dia segera menyiapkan makan untuk Jonathan. Sama seperti tadi pagi, dia hanya
ya. Kaos pendek dan bokser. Hari ini begitu p
ya Jonathan tiba-tiba
di dalam kandungan, Rachel masih malu jika harus melihat tubuh telanjang Jonathan yang
ana makanan sudah disediakan. Ya memang, di rumah kontrakannya tidak ada
an tenggorokannya untuk tidak mengeluarkan suara saat ini. Menekan rasa penasaran yang begitu kuat. Menurutnya, jan
dan memasukkan sisa makanan ke dalam lemari. Dia mengambil keripik pisang dar
alan ke arahnya. Jonathan memang menata
a, B
h Jonathan dan memijat pundak suaminya
an itu dia menggeleng kecil lalu berkata, "e-enggak a
natap Jonathan. "Oh yaudah nggak pa
Bun
da masih ada uang sisa kemarin
ap Rachel bers
minta ma
u saj
hidup untuk berada di masa depan, jadi, jangan pernah
ke dalam pelukannya. "Terima kasih bidadariku. Ak
sudah bertaha
ecause i l
a, sejenak hatinya merasakan ragu, dia ingin membicarakan te
yeruput kopi
a berdehem kecil. "Apa pendapat ayah
Di ekonomi kita saat ini?" Mata Jonatha
natap kedua bola mata Jonathan yang terkejut dan sedikit ti
kok, tadi Allea bertanya. Temannya punya adik lagi, dia jadi mau," jawabnya dengan datar
nya anak lagi ya, Bun. Buat makan
tangannya kuat-ku
*
AHH
gopoh berlari menghampiri ayahnya. Sudah beb
idur ketika Jo
menyembunyikan wajahnya di le
ayah
alu pulan
n kepala Allea. "Iya,
levisi yang menampilkan seorang anak kecil tengah meminum susu coklat dan dia sangat mengi
n Lea mau kan minum susu cok
, ayah kan sudah ada Bun," jawabn
u, mau
gan semangat membara, Rachel segera membuatkan dua buah gelas susu co
rsebut ke ruang televisi. Allea segera meneguknya sampai habis
hehe," cengir Allea seraya mengem
h. Kenapa, Yah? Ayo minum,"
aja ya, Bun? Ayah lagi engga
. orang dibuatnya sekarang. Terus, sia
unda
dah," kata Ra
dungnya menggunakan jari lalu mulai minum susu. Baru sampai setengah gelas, perutnya langsung bergejola
k-hu
nggak p
ngikuti Jonathan, mereka m
mbuatnya sedikit bingung begitupula dengan Jonathan merasa, bahwa dia s
than mual-mual lagi dan kali ini
egitu panik. "Lea ambilkan minyak k
duk di ruang televisi. Dia segera membalur perut pria
awatir, belum pernah Jonathan
," kata Jonathan b
gara-gara kehujanan kemarin ya. Atau jangan-jangan karena
nya aja yang nggak enak. Mung
kan?" tanya Al
lagi sakit, jadi semua nya ikut
ijat-memijat tangan Jonathan. "Ayah ja
, dia mengelus kepala Al
Puskesmas dulu ng
un. Ayah nggak
ng periksa? Nanti pakai ke
Besok ayah
lagi sakit. Di rumah
tuju, Bunda! Pokoknya, Lea
agu. "Bunda yakin mau sen
b Rachel mantap seraya
dan selimut ya," pintanya yang langsung dituruti oleh Allea, dia
khawatirin soal uang. Bisa kita piki
h nggak en
ebih baik kita no
a,