icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tangan Hangat Crazy Rich

Bab 6 Mual Muntah

Jumlah Kata:1207    |    Dirilis Pada: 18/06/2022

h. Sudah pulang? Hari

t dan tubuh lemas, dia begitu lelah hingga mengabaikan Rac

ka lagi, dia segera menyiapkan makan untuk Jonathan. Sama seperti tadi pagi, dia hanya

ya. Kaos pendek dan bokser. Hari ini begitu p

ya Jonathan tiba-tiba

di dalam kandungan, Rachel masih malu jika harus melihat tubuh telanjang Jonathan yang

ana makanan sudah disediakan. Ya memang, di rumah kontrakannya tidak ada

an tenggorokannya untuk tidak mengeluarkan suara saat ini. Menekan rasa penasaran yang begitu kuat. Menurutnya, jan

dan memasukkan sisa makanan ke dalam lemari. Dia mengambil keripik pisang dar

alan ke arahnya. Jonathan memang menata

a, B

h Jonathan dan memijat pundak suaminya

an itu dia menggeleng kecil lalu berkata, "e-enggak a

natap Jonathan. "Oh yaudah nggak pa

Bun

da masih ada uang sisa kemarin

ap Rachel bers

minta ma

u saj

hidup untuk berada di masa depan, jadi, jangan pernah

ke dalam pelukannya. "Terima kasih bidadariku. Ak

sudah bertaha

ecause i l

a, sejenak hatinya merasakan ragu, dia ingin membicarakan te

yeruput kopi

a berdehem kecil. "Apa pendapat ayah

Di ekonomi kita saat ini?" Mata Jonatha

natap kedua bola mata Jonathan yang terkejut dan sedikit ti

kok, tadi Allea bertanya. Temannya punya adik lagi, dia jadi mau," jawabnya dengan datar

nya anak lagi ya, Bun. Buat makan

tangannya kuat-ku

*

AHH

gopoh berlari menghampiri ayahnya. Sudah beb

idur ketika Jo

menyembunyikan wajahnya di le

ayah

alu pulan

n kepala Allea. "Iya,

levisi yang menampilkan seorang anak kecil tengah meminum susu coklat dan dia sangat mengi

n Lea mau kan minum susu cok

, ayah kan sudah ada Bun," jawabn

u, mau

gan semangat membara, Rachel segera membuatkan dua buah gelas susu co

rsebut ke ruang televisi. Allea segera meneguknya sampai habis

hehe," cengir Allea seraya mengem

h. Kenapa, Yah? Ayo minum,"

aja ya, Bun? Ayah lagi engga

. orang dibuatnya sekarang. Terus, sia

unda

dah," kata Ra

dungnya menggunakan jari lalu mulai minum susu. Baru sampai setengah gelas, perutnya langsung bergejola

k-hu

nggak p

ngikuti Jonathan, mereka m

mbuatnya sedikit bingung begitupula dengan Jonathan merasa, bahwa dia s

than mual-mual lagi dan kali ini

egitu panik. "Lea ambilkan minyak k

duk di ruang televisi. Dia segera membalur perut pria

awatir, belum pernah Jonathan

," kata Jonathan b

gara-gara kehujanan kemarin ya. Atau jangan-jangan karena

nya aja yang nggak enak. Mung

kan?" tanya Al

lagi sakit, jadi semua nya ikut

ijat-memijat tangan Jonathan. "Ayah ja

, dia mengelus kepala Al

Puskesmas dulu ng

un. Ayah nggak

ng periksa? Nanti pakai ke

Besok ayah

lagi sakit. Di rumah

tuju, Bunda! Pokoknya, Lea

agu. "Bunda yakin mau sen

b Rachel mantap seraya

dan selimut ya," pintanya yang langsung dituruti oleh Allea, dia

khawatirin soal uang. Bisa kita piki

h nggak en

ebih baik kita no

a,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Penuh Perjuangan2 Bab 2 Aku Hamil 3 Bab 3 Kisah Cinta4 Bab 4 Apa Sakit 5 Bab 5 Menyembunyikan Kenyataan6 Bab 6 Mual Muntah7 Bab 7 Butuh Ketabahan Hati8 Bab 8 Ada Kesempatan dan Ada Kesempitan9 Bab 9 Merindukan Kebiasaan Masa Lalu10 Bab 10 Tidak Menerima Anak Kedua11 Bab 11 Pilih yang Mana12 Bab 12 Teganya Dia13 Bab 13 Awal Penyesalan14 Bab 14 Menolak Pergi15 Bab 15 Hampir Kehilangan16 Bab 16 Keputusan Yang Salah17 Bab 17 Keyakinan Berubah18 Bab 18 Perpisahan19 Bab 19 Hampir Kehilangan20 Bab 20 Penderitaan Seorang Ibu21 Bab 21 Go Home22 Bab 22 Mediasi dan Keputusan23 Bab 23 Si Penolong24 Bab 24 Sampai Jumpa, Lea!25 Bab 25 Pengacara26 Bab 26 New Home27 Bab 27 New Life28 Bab 28 Denis Family29 Bab 29 Ide Gila30 Bab 30 Dinner Mate31 Bab 31 Tidak Sengaja Bertemu32 Bab 32 Carai Itu Apa 33 Bab 33 Rahasia yang Terungkap34 Bab 34 Kekalahan Pertama35 Bab 35 Penghinaan36 Bab 36 Serangann Balasan37 Bab 37 Pasrah Pada Kuasanya38 Bab 38 Makan Malam39 Bab 39 Luapan Emosi40 Bab 40 Mengapa Semua Orang Jahat 41 Bab 41 Diusir42 Bab 42 Tidak Punya Hati43 Bab 43 Selalu Disalahkan44 Bab 44 Mulai Hidup Yang Baru45 Bab 45 Sebuah Perjalanan46 Bab 46 Mulut Pedas Tetangga47 Bab 47 Kembali Bertemu48 Bab 48 Akankah Jadi Awal Kebahagiaan49 Bab 49 Menetapkan Hati50 Bab 50 Mengidam51 Bab 51 Ikatan Batin52 Bab 52 His Palsu53 Bab 53 Cemburu54 Bab 54 Pendarahan55 Bab 55 Mencari Bantuan56 Bab 56 Keadaan Genting57 Bab 57 Pilihan yang Sulit58 Bab 58 Kehidupan Baru59 Bab 59 Si Tampan Bayiku60 Bab 60 Mimpi Buruk61 Bab 61 Bertemu Kembali62 Bab 62 Mantan Pria Yang Pernah Kucinta63 Bab 63 Dia Telah Mati64 Bab 64 Peluang Rachel65 Bab 65 Penyelamatan66 Bab 66 Dimana Bayiku67 Bab 67 Tanda Terima Kasih68 Bab 68 Winner and Loser69 Bab 69 Rumah Masa Depan70 Bab 70 Awal Kehancuran Jon71 Bab 71 Kejutan Sederhana72 Bab 72 Ungkapan Cinta73 Bab 73 Kejutan Demi Kejutan74 Bab 74 Papa Denis75 Bab 75 Lampu Hijau!76 Bab 76 Kabar Buruk77 Bab 77 Hukuman Untuk Jon78 Bab 78 Kebahagiaan Untuk Rachel79 Bab 79 Bayi Besar80 Bab 80 Siapa Denis 81 Bab 81 Peringatan Untuk Nathalia82 Bab 82 Pembalasan Dari Rachel83 Bab 83 Melegakan Hati!84 Bab 84 Ciuman Panas di Dalam Mobil85 Bab 85 Restu Nenek!86 Bab 86 Hanya Prank!87 Bab 87 Kang Gombal88 Bab 88 Keperdulian Terhadap Arka89 Bab 89 Ini Anak Denis!90 Bab 90 Perjuangan Denis91 Bab 91 Karma Untuk Orang Jahat92 Bab 92 Pasangan Baru93 Bab 93 Karma Keluarga Jon94 Bab 94 Selalu Menyalahkan Rachel95 Bab 95 Untuk Rachel96 Bab 96 Jadi Insecure97 Bab 97 Jadi ratu98 Bab 98 Diratukan Pria Yang Tepat99 Bab 99 Dimabuk Asmara100 Bab 100 Lupa Waktu