Tok! Tok!

"Dik, ini Mbak Tuti. Kamu dan Lea ada di dalam?"

Tok! Tok!

"Sudah beberapa hari ini, kalian enggak mampir ke rumah. Apa yang terjadi?"

Rachel menutup mulutnya dengan kedua tangan, berusaha agar tidak mengeluarkan sepatah katapun. Suara ketukan pintu kembali terdengar.

"Ya sudah, ini mbak bawakan makanan untuk kalian. Ambil ya."

Suara langkah kaki terdengar menjauh, Rachel perlahan keluar dari kamar menuju pintu rumah. Dia mengintip kecil dari balik jendela dan tidak mendapati siapapun di sana.

Hembusan napas terdengar lega, Rachel bersandar pada daun pintu dengan memejamkan matanya erat. Dia terasa seperti diburu renternir yang emnagih hutang.

"Bunda lagi ngapain?"

Suara lirih Allea membuatnya terhenyak.

"S-sudah bangun?" Rachel mendekatinya. "Mandi yuk."

"Bun, kenapa enggak boleh keluar rumah?" Allea menatapnya bingung.

"Lea mau bermain sama Nina?"

"Iya, Bun!!"

Dengan sengaja, Rachel mengerucutkan bibirnya sedih seraya membuka pakaian Allea untuk mandi pagi. "Tapi nanti, bunda sendiri dong di rumah."