Jonathan pulang ke rumah. Untuk mengatakan perpisahan terakhir atau kembali bersama. Namun, yang dia lihat, rumah kontrakan mereka begitu sepi dan tidak berpenghuni.

Jonathan memiliki kunci cadangannya. Dia segera membuka dan mendapati rumah kosong.

"Ke mana mereka?"

Bersama dengan itu, suara gelak tawa Allea terdengar di telinga Jonathan.

Jonathan keluar rumah, dia melihat Allea dan Nina berlarian di depan rumahnya Bu Tuti. "Lea!" teriak Jonathan menggelegar.

"Ayah!" Allea berlari kencang ke arah Jonathan dan berlari memeluknya. "Ayah ke mana aja, kok baru pulang?"

"Bunda mana?"

"Bunda lagi ke rumah sakit."

"Ngapain? Bunda ninggalin kamu sendirian di rumah?"

"Tadi ada yang—"

"Allea udah makan?" tanya Jonathan mengalihkan pembicaraan.

Allea mengangguk. "Iya tadi pagi, Yah."

"Lea kita pulang dulu ya." Jonathan menggandeng Allea untuk kembali ke rumah kontrakan mereka.

Di sana, mereka duduk di kursi dengan Jonathan mamangku Allea. "Misal, kalau disuruh pilih, Lea mau tinggal sama siapa? Bunda atau ayah?"

"Kok Lea suruh milih, Yah?"