Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Suara desahan terdengar didalam sebuah kamar hotel. Dua insan yang sedang melakukan ritual malam pertama yang dilakukan oleh sepasang suami istri. Namun, siapa disangka jika malam pertama itu tak seharusnya terjadi.
Kamar yang seharusnya Ilham masuki adalah kamar sang istri tapi ia malah masuk kekamar adik iparnya. Yang saat itu juga melaksanakan pernikahannya dengan sang suami.
"Kenapa mas Ilham lama banget ya?" Gumam Alina yang menunggu Ilham dikamar pengantin mereka.
Kasian si Alina, menunggu suami yang lagi main kuda-kudaan sama sang adik.
Didalam sebuah lift terdengar suara siulan seorang pria yang menggambarkan hatinya yang begitu bahagia karena akan menghabiskan malam pertamanya bersama sang istri. Ia adalah Dante, suami dari adik Alina. Yang sudah tak sabar ingin menemui sang istri yang menunggu dirinya didalam kamar.
Sementara didalam kamar sang istri sudah melakukan malam pertama bersama kakak iparnya.
Dante bukan hanya suami dari adik Alina . Tapi ia juga sahabat Ilham. Dante menikahi Alisa dan Ilham menikahi Alina.
"Makasih sayang!" Ucap Ilham dengan napas yang masih terengah-engah. Ia pun turun dari tubuh wanita yang ia pikir itu adalah istrinya.
Tak terdengar suara sang istri yang membalas ucapannya. Ia pun menoleh kearah sang istri dan ternyata sang istri sudah tertidur karena kelelahan. Ilham membelai wajah sang istri yang hanya terlihat samar-samar karena kamar itu hanya diterangi cahaya lilin.
"Dalam gelap pun, kau terlihat sangat cantik, sayang!" Puji Ilham walaupun ia tak bisa melihat wajah sang wanita dengan jelas.
Selama ini Alina dan Alisa menggunakan cadar untuk menutupi wajah mereka. Baik Ilham maupun Dante tidak pernah melihat wajah istri-istri mereka masing-masing. Itulah yang membuat mala petaka ini terjadi.
Dante yang sudah berada didepan pintu sudah tak tahan ingin segera menggagahi sang istri. Ia pun langsung membuka pintu kamar.
"Loh, kok lampunya mati?" Ucap Dante. Yang melihat kamar itu hanya diterangi cahaya lilin. Dante pun menyalakan lampu kamar itu dan membuat ia terkejut. Melihat pakaian berserakan dimana-mana. Ia pun melihat kearah ranjang pengantinnya.
"Lampunya sudah menyala, sayang!" Ucap Ilham yang menyadari jika wanita yang ia anggap istri itu terbangun karena cahaya lampu. Wanita yang tidur membelakanginya itu pun
semakin menarik selimut yang tadinya hanya menutupi tubuhnya tapi kini menutupi wajahnya juga.
"Ilham!" Seru Dante kaget.
"Te!" Seru Ilham
"Mas Dante!" Seru Alisa yang baru duduk dari tidurnya yang tak kalah kagetnya dengan Dante.
"Mas Ilham! Kenapa Kamu disini?" Tanya Alisa yang blo'on ntah memang belaga blo'on
"Hah?" Seru Ilham dengan wajah bingung.
"Kalian berdua benar-benar keterlaluan!" Ucap Dante dengan wajah memerah. Bariton langkah kaki Dante secepat kilat mendekati Ilham yang masih bingung dengan apa yang terjadi.
"Brengsek kau Ilham!" Ucap Dante dengan penuh amarah.
Bugh
Bugh
Arhkkkhh
Dua pukulan mendarat di pipi kiri dan kanan ilham
"Apa-apaan sih, Lo?" Tanya Ilham yang masih juga belom mengerti mengapa sahabatnya itu memukulnya.
"Jadi. Tadi aku melakukan itu dengan mas Ilham bukan dengan suamiku!" Batin Alisa. Ia pun menangis histeris.