Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Rahasia Istri yang Terlantar

Rahasia Istri yang Terlantar

Three Wishes

5.0
Komentar
143.8K
Penayangan
381
Bab

Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."

Bab 1 Kamu Harus Angkat Kaki dari Sini

"Aku sudah mengajukan gugatan cerai. 60 miliar seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu," ucap Kristian Sulistio sambil menyodorkan surat cerai ke hadapan Arini Khansa dengan tidak sabar.

Wajah Arini membeku sesaat. Kukunya yang menancap di telapak tangan terasa begitu menyakitkan saat dia berjuang untuk tetap tenang. Dengan suara nyaris berbisik, dia berkata, "Hari ini ulang tahun pernikahan kita yang ketiga. Tidak bisakah kita menghabiskan makanan ini bersama-sama?"

Aroma minyak goreng dan asap melekat pada tubuhnya. Rambutnya ditarik ke belakang dengan jepit hitam sederhana. Beberapa helai rambut terurai membingkai wajahnya, membuatnya tampak rapi tetapi polos.

Hari ini seharusnya menjadi hari yang spesial. Dia telah menghabiskan waktu berjam-jam menyiapkan meja penuh berisi hidangan kesukaan Kristian demi merayakan ulang tahun pernikahan mereka.

Alih-alih berterima kasih, Kristian menyodorkan surat perjanjian perceraian padanya.

Kristian mendengus dingin dan berkata, "Bahkan setelah kita menghabiskan makanan ini bersama-sama, aku tidak akan pernah mencintaimu. Lagi pula, Melani sudah pulang. Dia sangat bangga dan tidak akan tinggal diam dengan semua situasi ini." Ketika menyebut nama Melani Julham, ekspresi Kristian melembut sejenak, sebuah kehangatan yang tidak pernah dia tujukan pada Arini, tidak peduli seberapa keras wanita itu berusaha. Arini telah mengorbankan segalanya demi melayani Kristian dan mertuanya selama bertahun-tahun, tetapi tidak satu pun yang membuatnya mendapatkan lebih dari sekadar lirikan sekilas.

Melani adalah orang yang selalu berada di hati Kristian. Akan tetapi, wanita itu telah memutuskan pertunangan mereka dan meninggalkannya ke luar negeri tiga tahun yang lalu.

Namun sekarang, hanya dengan sepatah kata dari Melani, Kristian dengan mudah menerima kepulangannya dan memilih menceraikan Arini tanpa berpikir dua kali.

Arini mencengkeram tepi meja, seolah-olah berusaha menopang diri dalam menghadapi embusan angin yang tiba-tiba. "Apa kakekmu mengetahui hal ini?"

Kristian tertawa dan berkata dengan nada mengejek, "Jangan berpikir kamu bisa bersembunyi di belakang Kakek. Beliau sedang dirawat di rumah sakit dan tidak dapat diganggu. Orang tuaku menyetujui perceraian itu. Faktanya, Melani baru saja bertemu dengan mereka hari ini."

Hati Arini tenggelam, hawa dingin merambati nadinya.

Sebelumnya, dia adalah seorang ahli parfum jenius, peretas ternama, dan perancang senjata canggih sampai para pemimpin dunia pun mencarinya.

Selama tiga tahun terakhir, dia mengubur semua identitasnya dan berperan menjadi ibu rumah tangga yang sempurna. Baru-baru ini, dia berhasil mendapatkan kesempatan langka dengan Weco, jaringan intelijen yang paling misterius, dengan harapan dapat membantu Keluarga Sulistio meraih kesepakatan penting. Kesempatan seperti ini hampir mustahil untuk diraih.

Namun sekarang, semuanya tampak seperti lelucon yang kejam.

"Jadi, Melani sedang berada di rumah orang tuamu?" tanya Arini dengan suara lirih.

"Tentu saja." Seolah-olah memikirkan Melani membuat segalanya lebih cerah, Kristian tersenyum lembut dan berkata, "Mereka baru saja makan malam. Melani selalu akur dengan orang tuaku. Mereka terus memujinya sepanjang malam dengan mengatakan betapa perhatian dan pengertiannya dia."

"Kalian semua sudah tahu dia akan pulang, tapi tidak memberitahuku," gumam Arini dengan nada tidak percaya. Merasa dikhianati, hatinya terasa pedih dan air mata mulai membasahi matanya.

Penuh perhatian dan pengertian. Kata-kata ini terdengar sungguh ironis.

Orang tua Kristian juga sering berkomentar serupa tentangnya.

Kristian berkata dengan tidak sabar, "Itu tidak disengaja. Kepala pelayan lupa memberitahumu. Jangan sengaja menciptakan drama."

Kristian melirik ke arah wanita yang membosankan di hadapannya dan raut wajahnya berubah menjadi jijik.

Sejujurnya, Arini memiliki wajah yang cantik, terutama matanya yang cerah dan jernih. Selain itu, kulitnya halus dan cerah. Namun, semua itu tidak penting. Dia terlalu membosankan. Dia memang seorang ibu rumah tangga sejati, tetapi tinggal bersamanya terasa begitu menyesakkan.

Arini menyetrika pakaian dan menyiapkan makanan dengan cermat setiap hari. Rutinitasnya begitu mudah ditebak sehingga Kristian tidak pernah bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan wanita itu. Dia adalah gambaran seorang ibu rumah tangga yang sempurna. Dia sangat berbakti dan sepenuhnya mengabdikan diri untuk tinggal di rumah. Namun, Kristian sudah sangat lelah dengan ini.

"Entah kamu bersedia menandatanganinya atau tidak, kamu harus angkat kaki dari sini malam ini." Menyadari betapa kasar ucapannya, Kristian merasa ragu sejenak sebelum melanjutkan, "Kamu bisa pindah ke Vila Laut Biru. Ambil saja vila itu, itu milikmu."

Kristian telah menyelidiki latar belakang Arini. Wanita itu lahir di pedesaan, putus sekolah, dan belum pernah pergi ke luar negeri.

Jika bukan karena kenyataan bahwa Arini telah menyelamatkan nyawa kakek Kristian, wanita itu tidak akan pernah menikah dengannya. Oleh karena itu, dia berpikir memberikan sebuah vila sebagai kompensasi sudah lebih dari cukup untuk seorang gadis miskin dari pedesaan yang miskin seperti Arini.

Namun, Arini sama sekali tidak menunjukkan rasa bersyukur. Sebaliknya, dia memberi Kristian senyuman yang tipis dan dingin.

"Jadi, dia akan pindah sekarang?"

Arini tidak peduli dengan vila atau uang sebesar 60 miliar yang ditawarkan Kristian. Dia bisa menghasilkan lebih banyak uang sebagai peretas tingkat atas.

Yang menyakitkan adalah dirinya dibuang begitu saja setelah tiga tahun mengabdi pada Kristian.

Kristian menghela napas dan berkata, "Kamar di lantai dua selalu miliknya. Melani baru saja pulang dan tidak memiliki tempat tinggal, jadi aku menawarinya untuk tinggal di sini. Jika kamu masih di sini, dia akan merasa tidak nyaman."

Melihat Arini diam saja, Kristian merasa jengkel karena mengira wanita itu tidak senang dengan kesepakatan ini. Dia pun menjadi semakin tidak sabar.

"Jangan serakah. Kamu harus sadar diri."

Kristian melirik arlojinya seolah-olah sedang menghitung waktu sebelum berkata, "Karena aku tidak ingin menandatangani dan terus menggangguku, aku tidak keberatan membiarkan pengacara ...."

Sebelum Kristian dapat menyelesaikan kalimatnya, Arini memotong dengan suara yang dipenuhi dengan rasa jijik, "Tidak perlu."

Pikirannya melayang ke momen ketika dia masih kecil, di mana dia dibutakan dan dirinya berada dalam bahaya besar. Seorang anak laki-laki menggendongnya di punggung selama tiga hari tiga malam dan menyelamatkan hidupnya.

Anak laki-laki itu mengatakan bahwa namanya adalah Kristian Sulistio.

Sekarang, tiga tahun setelah mereka menikah, anak laki-laki yang sama mengusirnya dengan paksa.

Ternyata waktu sanggup mengubah seseorang menjadi asing.

Mengingat kembali momen itu, Arini mengambil pulpen dan menandatangani surat perjanjian perceraian, lalu menatap Kristian dengan tajam dan tanpa ekspresi sambil berkata, "Aku akan pergi. Mulai sekarang, kita tidak berutang apa pun satu sama lain."

Kristian menghela napas lega dan berkata, "Bagus."

Seolah diberi aba-aba, kepala pelayan, Kartina Turyana, muncul di puncak tangga. Dia tengah berjuang membawa sebuah koper. "Tuan, orang tua Anda menelepon dan mengatakan bahwa Nona Arini harus segera pergi, jadi saya mengemasi barang-barangnya ... oh, tidak!"

Sebelum bisa menyelesaikan ucapannya, dia berpura-pura pergelangan kakinya terkilir dan menjerit dramatis, sehingga koper di tangannya, yang berisi barang-barang Arini, terjatuh dari tangga dan isinya tumpah ke mana-mana.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Rahasia Istri yang Terlantar
1

Bab 1 Kamu Harus Angkat Kaki dari Sini

11/11/2024

2

Bab 2 Tamparan di Wajah

11/11/2024

3

Bab 3 Pesta di Kapal Pesiar

11/11/2024

4

Bab 4 Menimbulkan Masalah

11/11/2024

5

Bab 5 Demi Menarik Perhatianmu

11/11/2024

6

Bab 6 Pemegang Saham

11/11/2024

7

Bab 7 Ada Banyak Ikan di Laut

11/11/2024

8

Bab 8 Sebuah Ciuman

11/11/2024

9

Bab 9 Gairah

11/11/2024

10

Bab 10 Gigitan

11/11/2024

11

Bab 11 Kantor Catatan Sipil

11/11/2024

12

Bab 12 Tanda

11/11/2024

13

Bab 13 Tamparan untuk Setiap Orang

11/11/2024

14

Bab 14 Kinerja Buruk

11/11/2024

15

Bab 15 Pria Itu

11/11/2024

16

Bab 16 Bagian dari Keluarga

11/11/2024

17

Bab 17 Mengambil Kembali Undangan

11/11/2024

18

Bab 18 Senjata Makan Tuan

11/11/2024

19

Bab 19 Kakek Tidak Menyukaiku

11/11/2024

20

Bab 20 Memukulnya dengan Tongkat

11/11/2024

21

Bab 21 Menghapus Kenangan Mengenai Arini

12/11/2024

22

Bab 22 Sumbangkan ke Badan Amal

13/11/2024

23

Bab 23 Jantungnya Ini Bukan Miliknya

14/11/2024

24

Bab 24 Peretas

14/11/2024

25

Bab 25 Selamat Bercerai

14/11/2024

26

Bab 26 Guruku di Sini

14/11/2024

27

Bab 27 Membimbingnya

14/11/2024

28

Bab 28 Menggigit Lidah

14/11/2024

29

Bab 29 Tidak Memedulikan

14/11/2024

30

Bab 30 Mereka Merusak Hari Ini

14/11/2024

31

Bab 31 Tidak Kekurangan Uang

14/11/2024

32

Bab 32 Kamu Pikir Kamu Siapa

14/11/2024

33

Bab 33 Membuat Masalah

14/11/2024

34

Bab 34 Seperangkat Cangkir Teh Berpola

14/11/2024

35

Bab 35 Mahakarya Luar Biasa

14/11/2024

36

Bab 36 Bersikap Tidak Masuk Akal

14/11/2024

37

Bab 37 Hanya Seorang Gigolo

14/11/2024

38

Bab 38 Yang Terpenting Adalah Karakter

14/11/2024

39

Bab 39 Ular Merah

14/11/2024

40

Bab 40 Tapi Aku Cacat

14/11/2024