icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bab 10
Menjauhlah dari Dia
Jumlah Kata:711    |    Dirilis Pada: 09/10/2022

Setelah mengatakan itu, Kirana mengambil dompetnya dan pergi tanpa melihat ke belakang.

Nita tidak menyangka bahwa Kirana akan benar-benar menceraikan Reza. Untuk sesaat, dia merasa terkejut, dan kemudian perasaan gembira memenuhi hatinya. Apakah dia baru saja mendapatkan kesempatan untuk bisa bersama dengan Reza?

Sekarang setelah Reza dan Kirana berpisah, dia pasti akan kembali padanya.

Saat berjalan keluar dari kafe, Kirana menatap cincin di jarinya.

Cincin murahan itu sama hambar dan bodohnya dengan pernikahannya dengan Reza. Dia menarik cincin itu lepas dari jarinya dan hendak membuangnya ke tempat sampah. Akan tetapi, dia menahannya.

Dia berpikir bahwa jika dia menyimpan cincin itu, dia akan mengingat betapa bodohnya dia bertingkah hanya karena Reza. Dia akan terus mengingat untuk selalu menjauhkan diri dari mantan suaminya yang dingin dan tidak berperasaan itu.

Dia sadar sekarang bahwa Reza tidak akan pernah jatuh cinta padanya, jadi sebaiknya dia menjauh saja darinya.

Di vila, Reza membuka matanya untuk hari yang baru.

Dia mengulurkan tangannya untuk mendorong Kirana menjauh, seperti yang biasanya dia lakukan, tetapi menyadari dia telah menghabiskan kemarin malam sendirian.

Kirana suka tidur sambil berpelukan, jadi setiap pagi ketika Reza bangun, dia akan menemukan wanita itu sedang memeluknya.

Dia membenci kontak intim yang tidak perlu itu, jadi hal pertama yang dia lakukan setiap pagi adalah mendorong Kirana menjauh darinya.

Setelah Reza membuka matanya, butuh beberapa saat baginya untuk mengingat bahwa Kirana telah mengemasi barang-barangnya dan pergi dari vila ini.

Dia duduk di kasurnya.

Ruangan itu masih dipenuhi dengan aroma yang paling disukai oleh Kirana. Sekarang kamar itu sangat sunyi, yang jelas berbeda dari sebelumnya.

Reza pergi ke ruang ganti. Dulu, setelah Kirana mencuci pakaiannya, dia akan menyetrika dan menggantungnya dengan rapi. Dia juga memadukan pakaiannya dengan sangat baik.

Reza mengambil pakaiannya dan mengganti pakaian. Dia mengambil salah satu dasinya dan mencoba mengikatnya di lehernya, tetapi dia tidak bisa mengikatnya sendiri dengan sempurna. Biasanya Kirana ada di sana untuk membantunya melakukan ini.

Mulai kesal, Reza berjalan turun. Ruangan itu sama kosong. Jika dia terlalu banyak minum malam sebelumnya, Kirana akan bangun pagi dan menyiapkan segelas air jeruk limun untuk membantunya mengatasi mabuknya.

Hari ini, tidak ada Kirana, juga tidak ada segelas air jeruk limun yang menantinya.

Seorang pelayan datang dan berkata, "Sarapan sudah siap, Tuan Hendrawan."

Reza melanjutkan ke meja makan. Sarapan yang luar biasa telah disiapkan untuknya oleh para pelayan, tetapi setelah menyuap beberapa gigitan ke mulutnya, dia menyadari bahwa makanan itu tidak sesuai dengan seleranya.

Sejak dia dan Kirana menikah, setiap hari Kirana secara pribadi menyiapkan makanan untuknya. Bahkan wanita itu akan mengemas kotak makan siang untuk Reza bawa ke kantor.

Namun, dia tidak mau membawanya. Kadang-kadang, dia merasa kasihan pada Kirana dan membawa kotak makan siang itu bersamanya. Setiap kali dia melakukan itu, Kirana akan memasang senyum besar yang begitu kekanak-kanakan.

Jika Reza berkata jujur, Kirana bukanlah juru masak yang baik. Makanan yang dia siapkan jauh lebih buruk daripada yang dibuat oleh para pelayan yang bekerja di rumah. Namun sekarang, memakan sarapan yang disiapkan oleh para pelayan, dia malah tidak punya nafsu makan.

Reza meletakkan garpunya dengan cemberut, ekspresi muram terlihat di wajahnya. Akhirnya dia melangkah pergi. Tepat ketika dia masuk ke dalam mobil, ponselnya berdering.

"Reza, apakah kamu pergi dan berbicara dengan Kirana tadi malam?"

"Tidakkah menurutmu perhatian yang kamu curahkan padanya terlalu berlebihan, Nanda?" bentak Reza kesal, menarik dasinya. Saat Nanda menyebut nama Kirana, amarah berkobar di dadanya. Dia tiba-tiba teringat adegan di mana para pria berkerumun di sekitar Kirana di bar. Dia merasa sangat tidak nyaman membayangkan pria-pria itu menginginkan wanitanya.

Merasakan ketidaksenangan dalam suara Reza, Nanda berhenti sejenak dan kemudian menjelaskan.

"Aku hanya peduli padamu dan istrimu, Reza. Aku tidak berpikir bahwa Kirana telah melakukan sesuatu yang salah padamu sejak kalian berdua menikah. Sepertinya kamu melupakan fakta bahwa Kirana adalah wanita yang pintar dengan wajah yang cantik. Jika dia menjadi wanita lajang lagi, jelas akan ada banyak pria akan mengejarnya. Aku pikir kamu akan menyesalinya nanti jika kamu benar-benar kehilangan dia, kawan."

"Memangnya aku akan peduli dengan hal sepele macam itu?" Sambil mencibir, Reza menambahkan, "Kamu sebaiknya menjauh dari Kirana."

Kemudian, dia mengakhiri panggilan tersebut.

Sejak awal, pernikahan mereka berdua bukanlah sesuatu yang diinginkan Reza.

Kirana cukup beruntung untuk menikah dengannya. Sekarang dia hanya sedang berusaha keras untuk menarik perhatiannya.

Dalam waktu singkat, dia yakin wanita itu akan kembali memohon perhatiannya lagi.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Seks Tanpa Cinta2 Bab 2 Tiga Tahun Pernikahan Tanpa Cinta3 Bab 3 Seperti yang Kamu Inginkan4 Bab 4 Tidak Ada Tempat untuk Pergi5 Bab 5 Cinta Tidak Bisa Dipaksakan6 Bab 6 Ayo Kita Mabuk-mabukan!7 Bab 7 Di dalam Bar8 Bab 8 Aku yang Traktir Minumannya9 Bab 9 Setiap Menit Bersamanya Terasa Menyiksa10 Bab 10 Menjauhlah dari Dia11 Bab 11 Sisi Lain Kirana12 Bab 12 Seorang Wanita yang Menawan13 Bab 13 Apakah Kamu Serius dengan Perceraian Itu 14 Bab 14 Kondisi Pasien Sangat Kritis15 Bab 15 Aku Tidak Akan Melahirkan Bayimu16 Bab 16 Aku Tidak Akan Menceraikanmu!17 Bab 17 Sebuah Tempat untuk Mencari Sensasi18 Bab 18 Ciumannya19 Bab 19 Aku Tidak akan Kembali ke Tempat Itu20 Bab 20 Apa Kamu Gila 21 Bab 21 Wanita yang Sudah Menikah Lebih Terampil Merayu22 Bab 22 Dia Pasti Berhubungan dengan Banyak Pria23 Bab 23 Kamu Harus Datang Sendiri dan Mengambil Tubuhnya24 Bab 24 Beraninya Kamu Memukul Istriku 25 Bab 25 Seorang Pria Berengsek26 Bab 26 Tidak Semudah Itu27 Bab 27 Aku Tidak akan Menjejakkan Kakiku Lagi ke Villa Ini28 Bab 28 Kamu Harus Membayar Atas Apa yang Baru Saja Kamu Lakukan29 Bab 29 Kamu Bukan Pelacur, 'kan 30 Bab 30 Kamu Membuatku Muak!31 Bab 31 Api Cinta32 Bab 32 Minta Maaf Padanya33 Bab 33 Keluar34 Bab 34 Kamu Terlalu Bangga35 Bab 35 Tidak Ada Pria yang akan Menolaknya36 Bab 36 Karir Adalah Hal yang Paling Penting Bagi Seorang Pria37 Bab 37 Akulah Satu-satunya Nyonya Hendrawan38 Bab 38 Dia Selalu Menjadi Korban39 Bab 39 Bercerai40 Bab 40 Siapa Orang Tua itu 41 Bab 41 Banyak Penggemar42 Bab 42 Kenakan Pakaianmu43 Bab 43 Kamu Tidak Bisa Menikahi Wanita Lain44 Bab 44 Apakah Kamu Telah Menyinggung Seseorang 45 Bab 45 Dia Masih Tidak Menginginkanmu46 Bab 46 Apakah Kamu Hamil 47 Bab 47 Ayah dari Bayi48 Bab 48 Aku Akan Melahirkan Bayi Ini49 Bab 49 Mengapa Berpura-pura Seakan-Akan Kamu Peduli50 Bab 50 Menyebabkan Masalah Lagi51 Bab 51 Orang Lain yang Bisa Dia Peras Uangnya52 Bab 52 Seumur Hidup Tidak Akan Bisa Membayarnya.53 Bab 53 Ini Semua Salahmu54 Bab 54 Wanita Murahan55 Bab 55 Aku Tidak Tertarik56 Bab 56 Aku Menculik Istrimu dan Istri Kakakmu57 Bab 57 Bom Waktu58 Bab 58 Situasi Harus Memilih Satu59 Bab 59 Kamu Hanya Seorang Wanita Simpanan60 Bab 60 Kirana Tidak Menginginkanmu Lagi61 Bab 61 Jangan Membuat Setiap Pernikahanmu Menyedihkan62 Bab 62 Apa Kamu Pernah Jatuh Cinta 63 Bab 63 Beritahukan Hargamu64 Bab 64 Sebuah Hati yang Tangguh65 Bab 65 Dia Melemparkan Dirinya Padanya66 Bab 66 Melakukan Aborsi67 Bab 67 Kamu Pikir Itu Bisa Dibilang Beruntung 68 Bab 68 Keluar dari Sini69 Bab 69 Ada Masalah Apa Denganmu 70 Bab 70 Reza adalah Seorang Bajingan71 Bab 71 Dia Tiba-tiba Mengerti72 Bab 72 Apakah Ada yang Salah dengan Reza 73 Bab 73 Kamu Tidak Pantas Disebut Sebagai Seorang Manusia74 Bab 74 Usaha Putus Asa75 Bab 75 Dia Ingin Mencium dan Memeluknya76 Bab 76 Aku Pikir Itu Berarti77 Bab 77 Seorang Pria Kusam78 Bab 78 Dia Liar di Dalam79 Bab 79 Bawa Aku Pergi Bersamamu80 Bab 80 Jangan Berpura-pura Suci dan Polos81 Bab 81 Menemui Orang Jahat Seperti Aku82 Bab 82 Berhubungan Seks Lagi83 Bab 83 Sungguh Memalukan, Pria Macho Bersikap Imut84 Bab 84 Kalian Adalah Pasangan yang Sempurna85 Bab 85 Dia Pasti Memiliki Lebih Banyak Rahasia86 Bab 86 Mengapa Kamu Tidak Mati Saja87 Bab 87 Dia Sangat Beruntung Bisa Menikahiku88 Bab 88 Biarkan Dia Bersenang-senang89 Bab 89 Jangan Lepaskan Aku90 Bab 90 Apakah Dia Tidak Menginginkanku Lagi 91 Bab 91 Semua Usahaku Sia-sia92 Bab 92 Aku akan Mengaku Kalah93 Bab 93 Membuat Dia Tidak Dapat Melakukan Apa pun94 Bab 94 Pria Itu Licik95 Bab 95 Jangan Sampai Aku Bertemu Denganmu Lagi96 Bab 96 Hanya Cinta Sesaat97 Bab 97 Reza yang Tidak Bersalah98 Bab 98 Kamu Bahkan Tidak Bisa Menjadi Simpanan99 Bab 99 Istri Satu-Satunya Tuan Hendrawan100 Bab 100 Masih Peduli Padanya