Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Penulis:Rosebud
GenreRomantis
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Kematian Rudi adalah pukulan terakhir bagi Edi, dan kejadian itu hampir melenyapkan semangatnya.
Dia diliputi kesedihan dan penyesalan saat pertama kali mendengar berita tentang meninggalnya Rudi.
"Kakek, Kakak ... Kakak sudah berada di tempat yang lebih baik sekarang, dan dia tidak lagi menderita," kata Reza, mencoba untuk menghibur kakeknya.
Ekspresi yang terpampang di wajah Edi menjadi semakin menyakitkan untuk dilihat. "Kakek baru saja selesai menjalani operasi, jadi Kakek masih terlalu lemah untuk bisa menghadapi segala jenis stres. Tolong jangan terlalu banyak berpikir seperti ini. Kakek harus istirahat." Kirana mengingatkan.
"Baiklah." Edi menganggukkan kepalanya sambil menatap Kirana. Dia tersenyum untuk pertama kalinya sejak dia dikeluarkan dari ruang operasi. "Untungnya, kamu dan Reza masih muda dan sehat." Kemudian, dia menolehkan kepalanya ke arah Reza dan berkata, "Kamu harus memperlakukan istrimu dengan baik, dan kalian berdua harus hidup bahagia bersama. Lalu, aku akan merasa damai ketika aku mati nanti."
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Edi menyatukan tangan Reza dan Kirana.
Kirana merasakan kehangatan yang datang dari tangan Reza dan berpikir untuk segera menarik tangannya. Akan tetapi, dia menghentikan dirinya sendiri ketika dia melihat wajah Edi yang kuyu.
Saat melihat ekspresi di wajah mereka, Edi merasakan ada sesuatu yang tidak beres di antara pasangan itu, jadi dia dengan sengaja menggenggam tangan mereka lebih erat.
"Reza, Kirana adalah istrimu. Dia adalah seorang gadis yang baik. Kamu harus mencintainya dan merawatnya dengan baik." Edi menghela napas dan melanjutkan, "Kakek tidak punya keinginan lain sebelum Kakek mati. Kakek hanya ingin menyaksikan kelahiran cicit Kakek. Kalian berdua harus bekerja lebih keras jika mempertimbangkan kondisi kesehatan Kakek saat ini."
Kirana tidak tahu harus berkata apa saat mendengar ucapan itu. Dia benar-benar ingin memberi tahu Edi bahwa dia dan Reza akan bercerai.
Namun, Reza tahu apa yang ingin dia lakukan.
Jadi Reza meremas tangannya dengan keras sebelum dia bisa membuka mulutnya dan mengatakan sesuatu pada Edi. Reza berbicara pada Edi sambil tersenyum, "Kami tahu, Kakek. Kami tidak akan mengecewakan Kakek. Kakek harus banyak beristirahat. Kami akan pergi dulu untuk sekarang, tapi kami akan segera kembali untuk menjenguk Kakek lagi, oke?"
"Oke."
Edi juga merasa dia perlu tidur, jadi dia melambaikan tangannya untuk membiarkan Reza dan Kirana pergi dan berkata, "Kalian harus lebih peduli terhadap satu sama lain agar Kakek bisa segera melihat cicit Kakek."
Sebuah senyum muncul di wajahnya yang lelah setelah mengucapkan kata-kata itu.
Kirana membuka mulutnya, berniat untuk mengatakan sesuatu.
Namun, Reza meraih tangannya dan menariknya keluar dari bangsal.
Kirana melepaskan cengkeraman Reza setelah mereka keluar dari rumah sakit.
"Mengapa kamu mengucapkan kata-kata itu pada Kakek barusan? Kita akan bercerai."
Kirana sama sekali tidak mengerti. Mengapa Reza memberi Edi harapan seperti itu? Mereka akan berpisah, dan memiliki anak bersama adalah sebuah hal yang mustahil.
Reza membalikkan badannya untuk menghadap Kirana dengan mata yang dipenuhi amarah.
"Apakah kamu benar-benar berpikir untuk memberi tahu Kakek tentang perceraian kita? Apakah kamu benar-benar orang yang sekejam itu? Bukankah Kakek memperlakukanmu seperti cucunya sendiri? Kakek baru saja selamat dari operasinya dengan susah payah. Apakah kamu benar-benar ingin memberi tahu Kakek bahwa pernikahan kita telah berakhir saat beliau berada dalam kondisi lemah seperti ini? Apakah kamu ingin Kakek mati karena merasa marah dan kecewa?" Reza marah besar.
Kirana membuka mulutnya, tetapi tidak ada kata yang bisa dia keluarkan.
Setelah beberapa saat, dia mundur selangkah dan berkata, "Baiklah kalau begitu. Tapi kita tetap akan bercerai. Aku telah mengambil keputusan tentang itu, dan tidak ada yang dapat kamu lakukan untuk mengubahnya. Kita tidak akan memberi tahu Kakek tentang perceraian kita sekarang, tetapi kita akan memberi tahu Kakek setelah beliau pulih. Kakek telah bersikap sangat baik padaku, dan Kakek akan selalu menjadi keluargaku. Aku masih ingin bisa melihat Kakek di masa depan."
"Kamu ...." Reza menggertakkan giginya. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Kirana akan begitu bertekad. Tidak ada seorang pun yang pernah berani menolaknya. Kirana adalah orang yang pertama. Dia tidak bisa menahan perasaan sedih saat memikirkan hal ini, tetapi dia dengan cepat mendapatkan kembali ketenangannya dan bertanya, "Apakah menurutmu Kakek mudah tertipu? Keinginan terbesar Kakek selama ini adalah menyaksikan kelahiran cicitnya."
Reza terdiam untuk beberapa saat. Kemudian dia melanjutkan dengan suara serius, "Kakek selalu bersikap baik padamu."
Reza masih ingin punya bayi dengannya?
Akan tetapi ....
"Aku tidak akan melahirkan bayimu, Reza," kata Kirana sambil menjatuhkan bahunya.