Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Penulis:Rosebud
GenreRomantis
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Kirana memejamkan matanya untuk beberapa saat.
Reza sama sekali tidak perlu khawatir dia akan kembali. Dia tidak akan kembali ke tempat itu. Dia tidak akan membiarkan dirinya melakukan hal itu bahkan jika dia harus mati. Dia membuka matanya lagi, menggertakkan giginya, dan berjalan pergi tanpa melihat ke belakang sekali pun.
Reza mengatupkan rahangnya dan menyipitkan matanya saat melihat pintu yang tertutup rapat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Keluarga Tjandra mengandalkan dukungan dari Keluarga Hendrawan untuk bertahan hidup. Dia benar-benar tidak percaya bahwa Kirana akan benar-benar berani menceraikannya terlepas dari kenyataan itu. Oleh karena itu, dia sama sekali tidak menganggap serius kata-katanya.
Pada saat ini, Nita meneleponnya. Wanita itu bertanya dengan suara lembut dan manis, "Reza, apa kamu ada di rumah?"
"Yah." Reza menjawab.
Nita merasa tertarik dengan suara seksi Reza. Dia mulai berpikir dalam hati. Suaminya sudah meninggal, dan dia tidak memiliki siapa pun yang bisa diandalkan selama sisa hidupnya.
Sekarang, Reza adalah satu-satunya pewaris Keluarga Hendrawan. Ditambah lagi, pria itu dulu menyukainya. Jadi yang perlu dia lakukan hanyalah memenangkan hatinya kembali.
Namun, dia harus bersabar untuk bisa melakukan hal itu.
Nita berkata dengan suara malu-malu, "Aku baru saja melihat Kiki tampak murung ketika dia pergi. Dia pasti telah salah paham dengan kita. Aku akan menjelaskan semuanya padanya besok. Kamu telah bekerja keras setiap hari dan merawatku pada waktu yang bersamaan. Kamu pasti merasa sangat lelah. Aku benar-benar tidak ingin kamu dan istrimu bertengkar karena aku."
Dia mencoba sebaik mungkin untuk menghibur Reza.
Nita selalu memiliki banyak pengagum di sekitarnya, jadi dia telah mempelajari cara berpikir kebanyakan pria. Pria membutuhkan dukungan dan kelembutan dari seorang wanita, dan dia perlahan-lahan dapat memenangkan hati pria hanya dengan menyediakan hal-hal itu.
Tidak tahu mengapa, Reza merasa kesal ketika dia berpikir tentang Kirana yang pergi meninggalkannya. Dia menjawab Nita setelah waktu yang lama, "Kamu tidak perlu khawatir tentang hubunganku dengan Kirana. Kamu hanya perlu menjaga dirimu dengan baik."
Nita sama sekali tidak menyangka Reza akan mengatakan hal seperti itu padanya. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Aku sama sekali tidak ada niatan buruk, Reza. Aku hanya peduli padamu."
"Aku sedang sibuk sekarang. Aku akan meneleponmu lagi nanti." Reza menutup telepon tanpa repot-repot menjelaskan apa pun padanya.
Nita memandangi ponselnya lekat-lekat. Kesuraman di hatinya terlihat dengan jelas di matanya. Di masa lalu, Reza selalu bersikap patuh padanya setiap kali mereka bersama, dan dia tidak pernah berbicara dengan nada seperti itu padanya.
Dia hanya tinggal di luar negeri beberapa tahun lamanya, tapi dia bisa jelas merasa ada celah di antara dia dan Reza ketika dia kembali kali ini. Mereka tidak lagi sedekat sebelumnya.
Sudah tiga tahun berlalu sejak Reza dan Kirana menikah. Apakah Reza benar-benar jatuh cinta pada wanita itu?
Nita merasa sedikit bingung, dan dia jengkel dengan spekulasinya sendiri. Reza adalah pria terbaik yang pernah dia temui di dunia ini. Dia menyukai Reza, dan dia harus bisa memenangkan hatinya.
Hujan mulai turun lagi saat Kirana keluar dari rumah. Dia berjalan di tengah hujan dengan santai sampai hujan berhenti. Tetesan air hujan meluncur dari dedaunan di atasnya.
Dia baru menyadari bahwa dia tidak punya tempat untuk pergi setelah dia berhasil keluar dari rumah Reza.
Haruskah dia kembali ke Keluarga Tjandra? Tidak. Dia tidak pantas untuk berada di sana lagi. Tempat itu bukan lagi rumahnya.
Tiba-tiba, Kirana menyadari bahwa dia hidup dengan sangat menyedihkan selama bertahun-tahun. Dia tidak punya apa-apa yang bisa dia banggakan. Tidak ada prestasi, tidak ada aset, dan tidak ada kemampuan apa pun. Tidak heran Reza sama sekali tidak menyukainya.
Dia menelepon sahabatnya, Anita Brawijaya, setelah berhasil menenangkan diri.
Sekitar setengah jam kemudian, Kirana berdiri di depan pintu rumah Anita. Anita yang sudah mengenakan piama membuka pintu dan menarik Kirana masuk ke dalam rumahnya.
Hujan telah turun cukup lama saat itu, jadi Anita merasa agak kedinginan saat membuka pintu. Dia bertanya dengan tatapan heran, "Kiki, apa yang sedang kamu lakukan sambil menyeret kopermu di tengah hujan seperti ini? Apa Reza melakukan sesuatu yang buruk lagi padamu?"
Anita dan Kirana sudah saling kenal selama bertahun-tahun, jadi Anita tahu semua yang terjadi di antara Kirana dan Reza.
Kirana merasa lelah setelah berjalan cukup lama. "Biarkan aku istirahat terlebih dahulu. Aku akan menjelaskan semuanya padamu nanti."
Dia tampak lelah dan putus asa saat ini.