Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Ada banyak peralatan syuting di sudut apartemen Anita.
Setelah menyadari bahwa Nanda sedang menatap peralatan syuting miliknya, Anita berkata, "Di siang hari, aku seorang resepsionis, tetapi aku bekerja sambilan sebagai live streamer."
"Baguslah kamu bisa mencari nafkah sendiri." Nanda berjalan ke sofa dan duduk bersama Anita di sana. Kemudian, dia menggulung lengan baju Anita, memperlihatkan luka yang ada di lengan Anita. Noda darah tampak sangat mengejutkan di kulitnya yang putih mulus.
Sambil mengerutkan kening, Nanda meniup luka Anita, berusaha untuk meredakan rasa sakit. "Apakah kamu memiliki perban atau obat-obatan di rumahmu? Biarkan aku menutup lukanya untukmu."
Anita merasa geli dan ujung bibirnya sedikit berkedut. Kemudian dia teringat sesuatu yang membuat wajahnya merona. Menarik tangannya dari tangan pria itu, dia berkata, "Tidak, terima kasih."
"Tenangkanlah, aku ini seorang dokter, ingat? Apakah kamu lebih suka mengobatinya sendiri? Pasti akan terasa menyakitkan." Suara Nanda bagai musik di telinganya, menenangkan sarafnya yang tegang.
Anita membuka laci, mengeluarkan kotak P3K, dan meletakkannya di atas meja. "Kalau begitu, aku akan bersikap tidak tahu malu dengan meminta bantuan seorang profesional."
Nanda kembali memegang lengannya dan tersenyum. Setelah itu, dia mengeluarkan alkohol untuk membersihkan luka dan dengan lembut membersihkan luka di lengan Anita.
Gerakan Nanda sangat hati-hati. Hanya dengan satu pandangan saja, siapa pun bisa tahu bahwa dia khawatir akan menyakiti Anita. Meski begitu, saat alkohol menyentuh lukanya, Anita meringis kesakitan. Nanda menatap matanya dan bertanya, "Sakit, ya?"
Sambil menggigit bibirnya, Anita menjawab, "Aku tidak apa-apa."
Cahaya redup memperlihatkan rambutnya yang dibuat berantakan oleh angin, dan pipinya merona. Cara Anita menggigit bibir bawahnya mengundang rasa kasihan.