Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Penulis:Rosebud
GenreRomantis
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
"Baiklah."
Senyum tulus akhirnya menghiasi wajah Kirana.
Dalam kurun tiga tahun terakhir, yang dia lakukan hanyalah merawat Reza. Dia sama sekali tidak memiliki kehidupannya sendiri, dan dia tidak bisa menikmati waktu yang dia miliki sendiri.
Mulai sekarang, dia hanya akan menjalani hidup untuk dirinya sendiri.
Hidup dengan bebas bisa menjadi sangat sulit bagi seorang wanita yang menikah dengan seseorang dari keluarga besar dan kaya. Setelah Kirana menikah dan menjadi bagian Keluarga Hendrawan, mereka selalu mengingatkannya untuk tahu diri dan menjaga perkataan serta perbuatannya. Dia selalu mengikuti apa yang diminta oleh Keluarga Hendrawan. Hidupnya telah diatur sedemikian rupa sehingga dia bahkan tidak bisa memilih pakaian dan perhiasan yang akan dia kenakan sendiri.
Sejak menjadi istri Reza, dia telah berkomitmen untuk memenuhi kriteria Keluarga Hendrawan untuk menjadi seorang wanita yang sopan dan baik di mata mereka, yang berlaku untuk setiap keluarga kaya dan berkuasa. Tidak ada ruang untuk melakukan kesalahan.
Kirana memang berubah seseorang yang lebih cantik dan anggun sebagai Nyonya Hendrawan, namun dalam prosesnya, dia kehilangan jati dirinya sendiri.
Sekarang, dia mengenakan gaun terusan merah dan riasan yang indah.
Saat Anita melihat temannya itu, Anita seketika tercengang dan merasa sahabatnya telah berubah menjadi orang lain. "Wah. Kamu terlihat menakjubkan, Kiki. Aku yakin ada banyak pria akan terpesona olehmu saat kita berjalan masuk ke bar nanti."
"Berhentilah melebih-lebihkan." Kirana sama sekali tidak berpikir dia sangat cantik. Dia hanya senang bahwa pada akhirnya dia bisa memilih gaunnya yang hendak dia pakai sendiri. Dia masih merasa sulit untuk percaya bahwa belenggu yang semula menempel padanya akhirnya terlepas.
Anita menyetir langsung ke Bar Seniwan, bar terkenal di kota.
Sementara itu, sekelompok pemuda kaya juga sedang bersenang-senang dengan gaya mereka sendiri.
Di salah satu ruang VIP di Bar Seniwan, ada asap tipis memenuhi udara serta denting gelas piala dan suara musik rave berdentang.
Beberapa pria muda yang berpakaian bagus dari keluarga kaya sedang duduk di sofa dan dikelilingi oleh wanita-wanita muda yang cantik. Tidak jauh dari situ, juga ada beberapa gadis yang bernyanyi dengan lembut. Cahaya redup membuat bayangan di wajah Reza. Rahangnya terkatup rapat, dan dia menatap ke langit-langit dengan mata yang gelap gulita bagaikan langit tanpa bintang.
"Ini sudah larut, Reza. Kenapa kamu masih ada di sini? Bukankah seharusnya kamu sudah berada di rumah sekarang? Aku dengar istrimu bergadang setiap malam untuk menunggumu pulang, dan ketika kamu tidak pulang juga, dia akan meneleponmu untuk mendesakmu agar segera pulang. Apa itu benar?" Geri Wibowo, salah satu playboy yang ada di sana, mengangkat alisnya ke arah Reza dan menggodanya.
Semua pemuda yang hadir di sana tak lain adalah teman Reza, dan mereka semua tumbuh besar bersama. Meski Reza dan Kirana tidak menggelar upacara pernikahan, mereka semua tahu tentang pernikahan mereka.
Dan mereka juga tahu alasan mengapa Kirana menikah dan menjadi bagian Keluarga Hendrawan. Mereka semua adalah pria muda yang memiliki banyak harta, jadi mereka secara alami memandang rendah seseorang serakah dan pengejar harta seperti Kirana. Jadi suara Geri penuh dengan penghinaan.
"Keluarga Tjandra sangat lemah. Sulit bagi mereka untuk bertahan hidup tanpa bantuan Reza dan Keluarga Hendrawan. Kalau tidak, mengapa mereka bersikeras menikahkan Kirana dengan Reza? Menurut pendapatku, wanita itu sudah gila jika dia pikir dia bisa mengendalikan seseorang seperti Reza. Seharusnya dia hanya fokus agar bisa secepat mungkin hamil dan melahirkan anak-anak Reza. Hanya itulah gunanya dia." Setelah minum beberapa gelas anggur, Irfan Gozali menjadi lebih tidak terkendali saat berbicara.
"Kalian semua, setidaknya tunjukkan rasa hormat?" Nanda Kalingga, yang merupakan sahabat Reza, menggelengkan kepalanya. "Ya, Keluarga Tjandra memang tidak sekaya keluarga kita, tapi menurutku itu tidak membuat Kirana secara spontan menjadi orang jahat. Dia benar-benar melakukan pekerjaan yang hebat menjadi istri Reza. Dia mungkin memang menyandang jabatan sebagai Nyonya Hendrawan, tetapi dia juga memiliki kariernya sendiri. Dia tidak seburuk yang kalian bayangkan."
Kirana bekerja sebagai desainer interior. Sebenarnya Nanda mengenalnya sejak dia mendekorasi rumahnya. Dalam ingatan Nanda, Kirana adalah seorang wanita yang lembut dan sopan. Setelah itu dia mengunjungi Keluarga Hendrawan beberapa kali, dan dia ingat suatu kali Kirana bahkan secara pribadi memasakkan makanan dan mengundangnya untuk bergabung dengan mereka untuk makan malam. Ketika para pria mengobrol di ruang kerja setelah makan malam, Kirana membuatkan teh untuk mereka, dan selama sisa malam itu, dia tidak mengganggu mereka lagi.
Ketika Nanda hendak pergi setelah menghabiskan waktu di kediaman Keluarga Hendrawan, di luar sedang hujan. Kirana yang memberinya payung, khawatir dia akan basah kuyup dan masuk angin.
Kirana telah meninggalkan kesan yang baik pada Nanda. Dia akan merasa puas dan bersyukur jika dia bisa memiliki istri seperti Kirana suatu hari nanti.
Karena itu, secara pribadi, dia sering membujuk Reza agar bersikap lebih baik pada Kirana.
"Dia hanya bekerja sebegai seorang desainer interior. Apa hebatnya pekerjaan seperti itu?" ucap Geri dengan nada meremehkan. "Lupakan tentang dia, Reza. Mari kita minum sampai mabuk malam ini."
Wajah Reza berubah semakin gelap.
Kirana melakukan pekerjaan yang hebat sebagai Nyonya Hendrawan katanya?
Memikirkan kata-kata yang wanita itu sempat katakan padanya dan saat dia mengambil kopernya dan pergi tanpa ragu-ragu, Reza merasa sedikit sedih.
"Yah, dia sedang tidak ada di rumah malam ini. Aku akan tinggal di sini dan minum bersama kalian."