Cinta yang Tersulut Kembali
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Cinta di Jalur Cepat
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Jangan Main-Main Dengan Dia
Aku Jauh di Luar Jangkauanmu
Gairah Liar Pembantu Lugu
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Suamiku Ternyata Adalah Bosku
Sayup-sayup terdengar tangisan pilu di dalam ruangan yang telah hancur berantakan. Tangisan seorang gadis yang merasakan kesakitan di seluruh tubuhnya hanya bisa terduduk di atas tempat tidur merasakan pilu. Hanya selembar selimut berwarna hijau dengan motif animasi katak favorit yang menutupi tubuhnya.
Perlakuan bejat dan kasar dari seorang pria yang tidak ia kenal mampu mencabik-cabik hati dan harga dirinya. Kehormatan yang selalu ibu ingatkan harus dijaga untuk pendampingnya kelak, kini sudah di renggut dengan paksa dan kejam.
Gadis remaja yang masih sangat rapuh sudah harus mengalami kejadian yang sangat mengerikan. Kekerasan seksual yang ia alami telah melukai fisik dan psikis nya sangat dalam.
Braaaaakk
Terdengar suara pintu yang terbuka dengan paksa. Terlihat seorang ibu muda memegang bangku yang baru saja digunakan untuk membuka pintu yang terkunci.
Wanita itu melihat anak gadisnya dalam kondisi yang sangat mengenaskan terisak-isak di atas tempat tidur,
dengan tubuh bergetar dan hanya menggunakan selimut menutupi tubuh mungilnya.
Dadanya sesak, hati pun ikut teriris pilu, melihat putri cantik yang ia sayangi melebihi diri sendiri dalam kondisi yang sangat tidak berdaya.
Wanita itu menatap anaknya yang memiliki banyak luka di wajah. Kening yang memar, sudut bibirnya yang berdarah, bekas tamparan di wajah, entah bagaimana keadaan tubuh anak gadisnya di balik selimut.
Luka yang tergambar dan bercak darah segar terlukis di seprai, sudah sangat jelas menggambarkan kejadian yang sangat mengerikan dialami putri kesayangannya..
Wanita itu menatap wajah putrinya, tanpa perlu gadis itu bersuara, sorot mata penuh luka sudah membuat ia sangat mengerti apa yang putrinya rasakan. Ia memeluk berharap luka pada putrinya bisa berpindah ke dirinya.
"Hahahaha" tawa menggelegar keluar dari mulut seorang pria yang terlihat seumuran dengan wanita itu.
"Kurang ajar" teriak wanita itu dengan keras meluapkan gemuruh yang ada di dada.
"Apa salah putriku?" Teriakannya tertahan oleh tangisnya sendiri.
"Salahnya ia sangat mirip denganmu!" Pria itu kembali tertawa.
" Bejat dasar kau pria bejat!" wanita itu melempar semua benda yang dapat ia raih kearah pria bejat itu.
Benda tabung berdasar keramik yang biasa digunakan untuk minum, sukses mendarat di kening pria itu.
"Aauuu" pria itu meringis merasakan sakit.
Ia memegang keningnya yang mengeluarkan dara segar mengalir dari kening pria itu.
Melihat pria bejat itu lengah, segera wanita itu menjauh dari putrinya ia meraih gunting dan mengarahkan kepada penjahat itu.
Jleebb gunting itu berhasil menembus leher jenjang wanita itu ya karena lawan yang tak sebanding hasil sudah dipastikan dimenangkan oleh sang pria
"Buuuunnnndaaaaaaaa" gadis mengenaskan itu menatap nanar Ibunya, tubuhnya bergetar, air matanya mengalir tangannya terulur seakan ingin menggapai tubuh yang terkulai di lantai.
"Ssiit!" Pria itu menarik gunting yang tertancap, kemudian berjalan ke arah gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan
"JANGGANNNNN" Nayyara terbangun dari tidurnya.
Luka masa lalu yang Nayyara miliki membuat trauma yang begitu dalam padanya. Mempengaruhi sikapnya terhadap orang lain terutama lawan jenis.
Nayyara sangat sulit untuk percaya dengan seseorang, ia pun sulit beradaptasi dengan lingkungan baru.
Mimpi buruk bayangan masa lalu pun sering datang pada saat kondisi tubuh dan pikirannya terganggu.
Kini ia harus berjuang menghapus mimpi buruk itu dan berjuang menjalani hidup dengan normal.
***
Nayyara berangkat dengan menggunakan mobil kantor agar bisa mengangkut semua barang yang akan ia bawa. Nayyara menuju pusat perbelanjaan yang berada tidak jauh dari kantor.
Sebenarnya Nayyara bisa saja meminta salah satu supir atau karyawan lain untuk berbelanja, tapi Nayyara memutuskan untuk pergi sendiri karena ia juga harus menyiapkan keperluan yang diperlukan untuk menyambut kedatangan orang tua Tama.
Berbekal catatan di ponselnya, Nayyara mencari semua kebutuhan yang diperlukan untuk Kavi dan istrinya. Ia juga membeli beberapa barang untuknya dan juga membeli sayuran serta daging, ayam dan bumbu-bumbu untuk persiapan memasak besok di rumah Tama.
Nayyara menelpon Tama untuk mampir sebentar memberikan bahan-bahan masakan yang sudah ia beli tadi.
Tama adalah kekasih Nayyara.
"Abang dimana? Aku habis beli sayuran buat masak besok. Aku nitip sayurannya di tempat Abang, Sebelum ke rumah Pak Kavi," ujar Nayyara panjang lebar sambil membuka pintu mobil.
"Kamu belanja sendirian? Kenapa nggak minta temenin Abang,"Tama protes dan kaget
"Iya biasanya ada supir. Cuman ini awal bulan emang sibuk semua, ya udah ini gimana sayurnya mau ditaruh di mana?" Nayyara mendudukan dirinya dan memakai sabuk pengaman.
''Ya udah kamu ke hotel aja. Titip sama anak-anak, abang lagi sidak dulu, kalo udah selesai nanti abang ambil."
Nayyara mengendarai mobil dan menuju hotel milik Tama. Sesampai di hotel Nayyara langsung disambut para karyawan hotel. Sebagian karyawan hotel Tama mengetahui kalau Nayyara adalah kekasih Narotama bos mereka. Mereka menurunkan barang-barang yang akan dibawah Tama.
Tidak butuh waktu lama untuk menurunkan semuanya, Nayyara langsung pamit dan menuju rumah bosnya.
Nayyara membunyikan klakson tanda ingin dibukakan pintu pagar. Terlihat wanita mungil yang seumuran dengannya membuka pagar yang sangat besar.
"Makasih ya Mba" Nayara tersenyum ramah
"Songong lu sama istri Bos!" Mike mendengus kesal
Mike merupakan sahabat Nayyara di kantor. Mike menjalin hubungan dengan bos sampai ke jenjang yang serius dan akhirnya mereka menikah. Walau dalam kisahnya Mike selalu di nomer duakan.