nura0484
13 Buku yang Diterbitkan
Buku dan Cerita nura0484
Belaian Cinta
Romantis Warning 21+, Harap bijak dalam membaca
Ratih yang baru memiliki anak dengan Prima berusia delapan bulan, Chika. Mereka harus menerima keadaan untuk berpisah, Prima mendapatkan pekerjaan di Kalimantan. Ratih dan Chika tidak bisa mengikuti Prima, satu dan lain alasan membuat mereka tidak bisa tinggal bersama dan akhirnya mereka memutuskan Ratih dan Chika tetap berada di rumah mereka.
Ratih mengira dengan Prima yang pergi untuk bekerja semua akan baik-baik saja, mereka berdua tidak memikirkan dampak dari jarak yang mereka buat. Ratih sendiri adalah idaman banyak pria, sosoknya yang perhatian, ramah dan tentu saja badannya yang membuat pria langsung membayangkan dirinya.
Salah satu tetangga Ratih, Wira yang berusia lebih tua sudah melakukan pendekatan dengannya. Wira sendiri duda dengan anaknya yang beda dua tahun dari Ratih, selain Wira ada Heru yang berada di depan rumahnya, hanya saja Heru masih menikah dan Ratih dekat dengan istrinya. Dilain tempat ada Derry, masih duduk di bangku sekolah menengah tapi memiliki pekerjaan sebagai tukang ojek.
Tanpa adanya Prima, Ratih mendapatkan sentuhan dari mereka semua sampai akhirnya hamil anak salah satu dari mereka. Apa yang akan Ratih lakukan pada pernikahannya? Bagaimana dengan Prima? Anak siapa dalam rahim Ratih?
Anda mungkin suka
Puncak Nafsu Ayah Mertua
Cerita _46 Aku masih memandangi tubuhnya yang tegap, otot-otot dadanya bergerak naik turun seiring napasnya yang berat. Kulitnya terlihat mengilat, seolah memanggil jemariku untuk menyentuh. Rasanya tubuhku bergetar hanya dengan menatapnya. Ada sesuatu yang membuatku ingin memeluk, menciumi, bahkan menggigitnya pelan.
Dia mendekat tanpa suara, aura panasnya menyapu seluruh tubuhku. Kedua tangannya menyentuh pahaku, lalu perlahan membuka kakiku. Aku menahan napas. Tubuhku sudah siap bahkan sebelum dia benar-benar menyentuhku. Saat wajahnya menunduk, bibirnya mendarat di perutku, lalu turun sedikit, menggodaku, lalu kembali naik dengan gerakan menyapu lembut.
Dia sampai di dadaku.
Salah satu tangannya mengusap lembut bagian kiriku, sementara bibirnya mengecup yang kanan. Ciumannya perlahan, hangat, dan basah. Dia tidak terburu-buru. Lidahnya menjilat putingku dengan lingkaran kecil, membuatku menggeliat. Aku memejamkan mata, bibirku terbuka, dan desahan pelan keluar begitu saja. Jemarinya mulai memijit lembut sisi payudaraku, lalu mencubit halus bagian paling sensitif itu. Aku mendesah lebih keras.
"Aku suka ini," bisiknya, lalu menyedot putingku cukup keras sampai aku mengerang.
Aku mencengkeram seprai, tubuhku menegang karena kenikmatan itu begitu dalam. Setiap tarikan dan jilatan dari mulutnya terasa seperti aliran listrik yang menyebar ke seluruh tubuhku. Dia berpindah ke sisi lain, memberikan perhatian yang sama. Putingku yang basah karena air liurnya terasa lebih sensitif, dan ketika ia meniup pelan sambil menatapku dari bawah, aku tak tahan lagi.
Kakiku meremas sprei, tubuhku menegang, dan aku menggigit bibirku kuat-kuat. Aku ingin menarik kepalanya, menahannya di sana, memaksanya untuk terus melakukannya.
"Jangan berhenti..." bisikku dengan napas yang nyaris tak teratur.
Dia hanya tertawa pelan, lalu melanjutkan, makin dalam, makin kuat, dan makin membuatku lupa dunia.