Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Predestinasi Cinta

Predestinasi Cinta

Eeng Chan

4.5
Komentar
5.2K
Penayangan
66
Bab

Nayyara Maheswari ia berhubungan dengan Tama sudah sekitar satu tahun. Hubungannya terhalang restu orang tua dan adat. Keluarga Tama yang terpandang dan adat yang mengharuskan 'membeli' mempelai pria dengan jumlah yang besar. Membuat Nayyara merasa kecil. Nayyara terjebak oleh permainan pria itu. Hingga Nayyara dan Khalingga yang adalah atasannya di kantor menjabat sebagai CEO dari perusahaan ayahnya sendiri. Mereka tak sengaja menghabiskan malam bersama. Akibat obat pembangkit gairah yang diberikan di makanan mereka.

Bab 1 Prolog + chapter 1

Sayup-sayup terdengar tangisan pilu di dalam ruangan yang telah hancur berantakan. Tangisan seorang gadis yang merasakan kesakitan di seluruh tubuhnya hanya bisa terduduk di atas tempat tidur merasakan pilu. Hanya selembar selimut berwarna hijau dengan motif animasi katak favorit yang menutupi tubuhnya.

Perlakuan bejat dan kasar dari seorang pria yang tidak ia kenal mampu mencabik-cabik hati dan harga dirinya. Kehormatan yang selalu ibu ingatkan harus dijaga untuk pendampingnya kelak, kini sudah di renggut dengan paksa dan kejam.

Gadis remaja yang masih sangat rapuh sudah harus mengalami kejadian yang sangat mengerikan. Kekerasan seksual yang ia alami telah melukai fisik dan psikis nya sangat dalam.

Braaaaakk

Terdengar suara pintu yang terbuka dengan paksa. Terlihat seorang ibu muda memegang bangku yang baru saja digunakan untuk membuka pintu yang terkunci.

Wanita itu melihat anak gadisnya dalam kondisi yang sangat mengenaskan terisak-isak di atas tempat tidur,

dengan tubuh bergetar dan hanya menggunakan selimut menutupi tubuh mungilnya.

Dadanya sesak, hati pun ikut teriris pilu, melihat putri cantik yang ia sayangi melebihi diri sendiri dalam kondisi yang sangat tidak berdaya.

Wanita itu menatap anaknya yang memiliki banyak luka di wajah. Kening yang memar, sudut bibirnya yang berdarah, bekas tamparan di wajah, entah bagaimana keadaan tubuh anak gadisnya di balik selimut.

Luka yang tergambar dan bercak darah segar terlukis di seprai, sudah sangat jelas menggambarkan kejadian yang sangat mengerikan dialami putri kesayangannya..

Wanita itu menatap wajah putrinya, tanpa perlu gadis itu bersuara, sorot mata penuh luka sudah membuat ia sangat mengerti apa yang putrinya rasakan. Ia memeluk berharap luka pada putrinya bisa berpindah ke dirinya.

"Hahahaha" tawa menggelegar keluar dari mulut seorang pria yang terlihat seumuran dengan wanita itu.

"Kurang ajar" teriak wanita itu dengan keras meluapkan gemuruh yang ada di dada.

"Apa salah putriku?" Teriakannya tertahan oleh tangisnya sendiri.

"Salahnya ia sangat mirip denganmu!" Pria itu kembali tertawa.

" Bejat dasar kau pria bejat!" wanita itu melempar semua benda yang dapat ia raih kearah pria bejat itu.

Benda tabung berdasar keramik yang biasa digunakan untuk minum, sukses mendarat di kening pria itu.

"Aauuu" pria itu meringis merasakan sakit.

Ia memegang keningnya yang mengeluarkan dara segar mengalir dari kening pria itu.

Melihat pria bejat itu lengah, segera wanita itu menjauh dari putrinya ia meraih gunting dan mengarahkan kepada penjahat itu.

Jleebb gunting itu berhasil menembus leher jenjang wanita itu ya karena lawan yang tak sebanding hasil sudah dipastikan dimenangkan oleh sang pria

"Buuuunnnndaaaaaaaa" gadis mengenaskan itu menatap nanar Ibunya, tubuhnya bergetar, air matanya mengalir tangannya terulur seakan ingin menggapai tubuh yang terkulai di lantai.

"Ssiit!" Pria itu menarik gunting yang tertancap, kemudian berjalan ke arah gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan

"JANGGANNNNN" Nayyara terbangun dari tidurnya.

Luka masa lalu yang Nayyara miliki membuat trauma yang begitu dalam padanya. Mempengaruhi sikapnya terhadap orang lain terutama lawan jenis.

Nayyara sangat sulit untuk percaya dengan seseorang, ia pun sulit beradaptasi dengan lingkungan baru.

Mimpi buruk bayangan masa lalu pun sering datang pada saat kondisi tubuh dan pikirannya terganggu.

Kini ia harus berjuang menghapus mimpi buruk itu dan berjuang menjalani hidup dengan normal.

***

Nayyara berangkat dengan menggunakan mobil kantor agar bisa mengangkut semua barang yang akan ia bawa. Nayyara menuju pusat perbelanjaan yang berada tidak jauh dari kantor.

Sebenarnya Nayyara bisa saja meminta salah satu supir atau karyawan lain untuk berbelanja, tapi Nayyara memutuskan untuk pergi sendiri karena ia juga harus menyiapkan keperluan yang diperlukan untuk menyambut kedatangan orang tua Tama.

Berbekal catatan di ponselnya, Nayyara mencari semua kebutuhan yang diperlukan untuk Kavi dan istrinya. Ia juga membeli beberapa barang untuknya dan juga membeli sayuran serta daging, ayam dan bumbu-bumbu untuk persiapan memasak besok di rumah Tama.

Nayyara menelpon Tama untuk mampir sebentar memberikan bahan-bahan masakan yang sudah ia beli tadi.

Tama adalah kekasih Nayyara.

"Abang dimana? Aku habis beli sayuran buat masak besok. Aku nitip sayurannya di tempat Abang, Sebelum ke rumah Pak Kavi," ujar Nayyara panjang lebar sambil membuka pintu mobil.

"Kamu belanja sendirian? Kenapa nggak minta temenin Abang,"Tama protes dan kaget

"Iya biasanya ada supir. Cuman ini awal bulan emang sibuk semua, ya udah ini gimana sayurnya mau ditaruh di mana?" Nayyara mendudukan dirinya dan memakai sabuk pengaman.

''Ya udah kamu ke hotel aja. Titip sama anak-anak, abang lagi sidak dulu, kalo udah selesai nanti abang ambil."

Nayyara mengendarai mobil dan menuju hotel milik Tama. Sesampai di hotel Nayyara langsung disambut para karyawan hotel. Sebagian karyawan hotel Tama mengetahui kalau Nayyara adalah kekasih Narotama bos mereka. Mereka menurunkan barang-barang yang akan dibawah Tama.

Tidak butuh waktu lama untuk menurunkan semuanya, Nayyara langsung pamit dan menuju rumah bosnya.

Nayyara membunyikan klakson tanda ingin dibukakan pintu pagar. Terlihat wanita mungil yang seumuran dengannya membuka pagar yang sangat besar.

"Makasih ya Mba" Nayara tersenyum ramah

"Songong lu sama istri Bos!" Mike mendengus kesal

Mike merupakan sahabat Nayyara di kantor. Mike menjalin hubungan dengan bos sampai ke jenjang yang serius dan akhirnya mereka menikah. Walau dalam kisahnya Mike selalu di nomer duakan.

Nayyara memarkirkan mobil di halaman dan berhambur memeluk Mike melepaskan rasa rindu.

"Kangen banget aku sama kamu." Nayyara memeluk erat

"Sama aku juga Nay," Mike membalas pelukan Nayyara sambil mengelus punggung Nayyara

"Aku nganter keperluan Si Bos dan Bu Bos ni." Nayyara melepaskan pelukannya dan mengejek Mike dengan menyebutnya Bu Bos yang dibalas Mike dengan pukulan ringan di lengan atasn, lalu ia membuka pintu bagasi mobil.

"Kamu ko ga bilang-bilang si kan aku bisa ikut belanja," protes Mike

"Ogah belanja sama kamu mah sampe sore."

Nayyara menurunkan barang-barang.

"Udah Nay biar aja biar nanti ada mamang jali yang bawa," Mike menghentikan gerakan tangan Nayyara.

"Mampir dulu Nay, kamu tu dikirim kesini buat nemenin aku tau!" Mike menarik Nayyara masuk ke rumahnya. Nayyara hanya menurut dan mengikuti langkah Mike.

Di dalam ruang tamu yang megah dan mewah di dominasi warna putih, lampu kristal indah nan mewah menghiasi ruangan beserta figura-figura besar sebagai bingkai foto-foto kebersamaan Mike dan Kavi, beberapa lukisan yang indah dan unik tergantung di sudut-sudut ruang menampilkan kesan mewah dan artistik.

"Enak yah!" Nayyara duduk di sofa berwarna putih yang empuk.

"Gimana Ke tinggal di sangkar emas gini?" Naya mengedarkan penglihatannya keseluruh penjuru ruangan.

Mike tersenyum. "Semua hal pasti ada baik dan buruknya Nay."

Nay mengangguk

"Semoga kamu bahagia selalu ya Ke," Naya menggenggam dan mengelus punggung tangan Mike yang berada di sebelahnya.

Mike tersenyum "Dia udah mulai berubah Nay. Udah mulai menyadari keberadaanku."

"Alhamdulillah. Semoga ini awal yang baik ya Ke."

Nayyara bersyukur rumah tangga sahabatnya sudah menemukan titik terang.

Bi Ras, salah satu asisten rumah tangga di rumah Mike membawakan dua gelas minuman dan kudapan untuk mereka.

Nayyara menikmati kudapan yang dibawa oleh Bi Ras. Setelah puas mengobrol yang entah ke mana arah tujuannya, Nayyara berpamitan dan kembali ke kantor.

Nayyara berdiri dari duduknya," aku pamit ya Ke, aku takut suamimu marah-marah."

"Bentar banget si Nay belum juga sejam, lagian mana perna dia marahin kamu, " Mike memukul lengan Nayyara pelan.

"Pernah tau, serem kalo udah marah!" Nayyara terkekeh

"Udah jangan bahas itu lagi."

Mike tersipu malu mengingat kejadian memalukan saat suaminya marah-marah mencarinya padahal dia tertidur di gazebo di belakang rumah.

"Hahaha, muka kamu merah tuh udah kaya udang rebon," Nayyara tertawa puas.

"Udang rebon? Bau dong!" Protes Mike.

"Udah ah tar aku ga pulang-pulang," Nayyara mengambil tas dan memakainya di bahu.

"Sana-sana" ucap Mike ketus sambil mengikuti langkah Nayyara dari belakang lalu menutup pintu rumahnya, setelah melihat mobil yang dikendarai Nayyara keluar dari halaman rumahnya.

Sesampainya di kantor Nayara berpapasan dengan Nura yang habis mengantar tamu dari bosnya Pak Fatir. Nura tersenyum kepada Nayyara

"Wah abis jalan-jalan ya Nay? Ko ga ajak-ajak aku kan mau ikut!"

Entah menyindir atau sok akrab dari perkataan Nura terhadapnya.

Nayyara yang lelah hanya melirik dan meninggalkanya.

"Ih sombong banget lu, Pa Pranoto udah lengser, liat aja seberapa lama Elu bertahan tanpa backupan." Nura merutuki sikap Nayyara.

Rupanya di belakang ada Khalingga yang mendengarkan ucapan Nura.

"Memangnya ada hubungan apa dia dengan Papa?" gumam Khalingga pelan

Khalingga menghampiri Kavi ke ruangan untuk mencari tahu hubungan Papanya dan Nayyara

"Vi skeretatis lu lama amat baliknya dari luar?" tukas Khalingga menyelidiki dan duduk di sofa.

Kavi menghentikan pekerjaan dan meletakan kacamatanya "Dia abis beli barang-barang buat keperluan meeting di luar kota, paling dia lama di rumah ga boleh pulang sama Mike."

"Mike bini lu? Dia kenal bini lu?" Khalingga menyandarkan bahunya

"Iya dia temenan bahkan sahabatan, bini gua udah paling seneng ketemu dia, dulu aja di panggil kembar, tapi menurut gua beda si kalo Nayyara tipe tertutup pake banget, tapi mike humble banget. Mike temennya banyak, Nayyara temennya itu-itu aja. Cuman mike lebih sering bareng Nayyara, anaknya ga neko-neko kalo kata Mike, "aku nyaman banget sama Nay, dingin-dingin empuk." bhuahaha Kavi tertawa mengingat kata-kata mike

Uhuk- uhuk terdengar suara Naya terbatuk-batuk seperti tersedak.

"Orangnya keselek no, lu omongin." tunjuk Khalingga ke arah pintu yang tertutup.

"Hahahah, gua rasa bini gua juga keselek." Kavi masih tertawa sambil menggeleng-geleng kepalanya.

BERSAMBUNG

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Eeng Chan

Selebihnya

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku