Predestinasi Cinta
donesia. Ia memarkir mobilnya di tempat strategis, menurut pemikiranya ya
an sedikit berlari membu
an Nayyara dan meletak
bisa mengikuti
ka disambut oleh resepsionis lalu mempersilahkan mereka masuk dengan mudah. Sedangkan ada p
duk di l
ncari tempat yang kosong. Karena ini hari
bertuliskan reserved. Nayyara menolak karena yang ia dengar da
nimal order gitu
nggeleng t
ebenarnya Tama tidak masalah dengan minimal order, t
apa?" Tama membo
aku ga ngerti," j
iikuti anggukan waitress. Tidak menun
inuman yang sudah d
rasanya unik, rasa apel campur jeru
memutar-mutar gela
asanya unik pas dan seger," jawab Tama sambil mengunyah makanan
n bibirnya mendeng
u a
e samping seolah
andangan Jakarta pada malam hari. Ia menikmati indahnya kota Jakarta pada malam hari. Kilauan lampu d
duk di samping Nayyara. Meman
g ini tu atap bumi Sk
egupan musik DJ, bahkan hanya segelintir orang yang merokok di sana. Me
ka memutuskan untuk pulang. Tama meng
Nayyara membuk
embantu Nayyara me
r kamu bisa is
ealtnya namun ia urungkan
gak usah
u membuka p
da yang ke
ra keluar Tam
m pipi Nayyara namun tertahan oleh seat beltnya yang masih terpasang. Tama berusaha
e nyangku
endengu
lakukan kepadanya. Sedetik kemudian tersadar deng
Nayyara te
n deh
dan meninggalka
sih tak habis pikir dengan kelakuan dirinya sendiri, yang tidak memastikan kel
*
erantakan khas orang bangun tidur. Kaos yang kebesaran dan
. Nayyara terkejut ternyata Tama sudah da
" Nayyar
angnya, udah ngobrol-ng
cara sambil men
erespon deng
gung melihat putrinya yang masih m
Bu, mau jemput or
ulatkan mul
a ingin membantu bu Ani untuk cuci piring dan merapikan peralat
di ia gunakan untuk menghilangkan rasa bosannya menunggu Nayyara berdandan, sudah d
epada Bu Ani dan Pak Ris
pur dan memasak. Ia memotong sayuran seperti kol dan wortel. M
erhatikan Nayyara lalu be
au masa
g kalo Bapaknya Abang suka soto." ucap Nayyara s
o?" bukanya menjawab
b Nayyara de
u." Tama mengacak2 p
g mengepul dan mendidih menandakan soto sudah siap. Semuanya sudah ia pi
a merapikan apartemen Tama yan
lah selesai memasak dan
padahal ia sudah sarapan cukup banyak di rumahnya. Ya begitulah Narotama sikap
," Tama menyantap soto buatan Nayya
mping Tama, "Mau ke
t." Tama menggeser mangk
ambil mangkuk kotor milik Tama d
ara menepuk jidat, ia langsung mengambil bawan
tes merasakan perih a
gsung memutar tubuh Nay
a, "Nggak apa-apa udah biasa kal
pi Nayyara. Seketika pandanga
Tama semakin dalam menatap manik milik Nayyara, debaran jantung Nayyara semakin tak terk
teringat kejadian kelam masa l
Tanya T
wab apa, Nayyara
di antara mereka. Nayyara
mbil mendorong pelan kepala Na
nya, Nayyara menahan Tama dan me
n berdegup kencang ia
i sedetik kemudian ia tersadar dan
a sangat kaku, jantung masih terus memompa begit
a aroma bunga yang lembut dari tubuh Nayyara, mem
lupakan lukanya. Perlahan ia terhanyut akan sentuhan Tama m
ikirannya telah lenyap. Tubuh yang tadinya menolak
apkan perasaan satu sama lain. Yang sesekali terjeda