Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hasrat Luar Nona Muda

Hasrat Luar Nona Muda

Eeng Chan

5.0
Komentar
19.3K
Penayangan
30
Bab

*Warning Mature Conten* Banyak adengan 21+. Mohon bijak dalam memilih bacaan. Dalam kondisi mabuk dan kecewa berat kepada sang kekasih yang berselingkuh, Floretta Shopia Copper mengambil memutuskan memberikan kehormatannya kepada Jeff Nickolas Edmund, bodyguard nya sendiri. "Nona yakin ingin melakukan yang pertama kalinya denganku?" Nick memastikan sekali lagilagi sambil mata tajamnya menatap serius. Shopia mengangguk, "ya, saat ini aku sangat menginginkanmu. Aku tidak akan menyesal memberikan keperawananku kepadamu." "Kalau itu yang Nona mau, aku akan melakukannya. Untuk terakhir kalinya aku meminta Nona untuk berpikir sekali lagi. Sebab, aku tidak akan mundur atau berhenti nantinya." "Lakukanlah, berikan aku pengalaman pertama yang menakjubkan." Entah memang benar keinginan dari hati atau hanya pelampiasan semata, Shopia menyerahkan diri seutuhnya kepasa sang bodyguard tanpa tahu niat tersembunyi pria itu terhadapnya dan terhadap orang tuanya.

Bab 1 berikan aku pengalaman pertama yang menakjubkan

Nick menatap lembut dua bongkahan payudara yang terdapat banyak luka memar juga cakaran. Pasalnya beberapa menit yang lalu, pemilik payudara menggoda itu baru saja berkelahi dengan seorang wanita.

Dengan sangat telaten dan hati-hati, Nick menekan-nekan lembut luka lebam di dada sang wanita untuk mengompres.

Sementara Shopia, si pemilik buah dada indah, tengah duduk menyandarkan tubuh lemasnya. Gadis itu sama sekali tak memperdulikan penampilannya saat ini.

Saat ini penampilan putri tinggal itu, bukan hanya berantakan, tetapi gadis cantik pemilik nama lengkap Floretta Shopia Copper itu nyaris telanjang. Lingerie seksi merahnya sudah compang camping tak jelas akibat perkelahian sengit. Padahal, tadinya ia ingin mengejutkan sang kekasih dengan tubuh seksinya. Akan tetapi pemandangan menjijikan yang justru mengejutkan nya.

"Sebenarnya Nona bisa memintaku untuk menghajar wanita jalang dan pria sampah itu. Nona, tidak perlu sampai terluka seperti ini." Sambil menahan sesuatu yang mengusik dirinya, Nick yang tak lain adalah seorang bodyguart Shopia berbicara sambil terus berusaha mengobati luka-luka nonanya.

Shopia meneguk cairan beralkohol dari gelas yang digenggamnya sekaligus sebelum menjawab. "Aku tidak akan puas jika tak memberikan pelajaran langsung kepada pria dan wanita brengsek itu."

"Ssstttt." Shopia mendesis merasakan perih ketika luka cakaran di obati.

Nick melirik wajah Shopia sekilas. Naluri lelakinya terpancing mendengar desis dan wajah meringis yang terasa begitu seksi.

Bagaimana tidak? pria normal sepertinya dihadapkan langsung di depan mata makhluk sempurna nyaris telanjang. Sudah pastilah akan tergoda. Dada yang menantang, kulit putih meski terdapat luka-luka serta body yang meliuk-liuk bak gitar spanyol. Sunguh membuat Nick kwalahan menahan hawa napsu.

"Enak saja si brengkes Andrew mau selingkuh di apartementku. Dasar manusia laknat mereka berdua," tambah Shopia memaki.

Gulungan emosi kembali memuncak di dalam dada. Teringat bagaimana Andres, kekasihnya berciuaman panas dengan Lilian Elodie yang tak lain adalah asisten Shopia. Lebih menyakitkannya kedua pasangat brengdek itu melakukan hal menjijikan di depan apartementnya. Sangat yakin jika keduanya ingin bermesraan di unit apartement Shopia.

"Sial! Bisa-bisanya aku berpikir ingin memberikan keprawaananku sebagai kado ulang tahun." Selesai memaki, Shopia yang tak sanggup lagu menahan nyeri di dalam dada terisak pilu.

"Pecundang seperti Andrew tidak pantas untuk Nona tangisi. Nona seharusnya bersyukur tubuh indah Nona masih selamat dari sentuhan pecundang itu." Nick berusaha menghibur Shopia.

"Hatiku sangat sakit, Nick."

"Maaf, aku tidak dapat mengobati luka nona yang itu." Nick kembali fokus mengobati luka-luka di tubuh Shopia.

"Au!" pekik Shopia ketika Nick mengompres luka memarnya di bagian kaki.

"Maaf, Nona. Luka di paha Nona cukup parah."

"Sepertinya tendangan Lilian banyak mengenaiku."

"Tahan sedikit, Nona. "Nick kembali fokus mengompres luka-luka di kaki Shopia sambil menahan hasrat kelelakiannya yang hampir menembus ubun-ubun.

Desiran aneh menjalar pada aliran darah Shopia ketika merasakan napas Nick yang hangat meniup di pahanya.

Shopia mengigit bibirnya menahan aliran aneh itu sambil terus memperhatikan wajah serius Nick.

"Yang ini cukup parah Nona," beritahu Nick tak memalingkan tatapan dari luka itu.

Shopia kesusahan menelan liurnya sendiri. Jemari besar Nick menimbulkan aliran listrik ringan yang membuat bulu kuduknya berdiri. Sebab, jari-jari besar itu berada sangat dekat dengan pangkal paha, bahkan sesekali membelai lembat berusaha untuk mengurangi rasa sakit.

"I-iya, dia menendangku sangat keras waktuku menjambaknya," jawab Shopi gugup. Ia menatap jemari Nick yang sepertinya engan untuk bergeser.

"Ah!" Mira terkejut ketika buku jari Nick menyentuh kain panty-nya. Ada rasa yang mengelitik, tetapi juga candu ketika jemari itu tanpa sengaja menyentuh lembah surgawinya. Terasa jelas meski terhalang sebuah kain.

"Maaf Nona lukanya sangat dekat dengan ...." Nick tak sanggup meneruskan perkatanya.

"Teruskan saja," titah Shopia berusaha santai. Namun, sebenarnya sangat gugup, tetapi juga berharap jemari-jemari besar itu menyentuhnya lagi. Entahlah karena efek alkohol atau apa yang jelas Shopia sangat menyukai sentuhan Nick. Padahal biasanya tidak pernah sama sekali.

Sementara Nick tak tahu berapa lama lagi bisa bertahan menahan hasrat yang bergejolak. Disuguhi pemandangan menakjubkan tanpa bisa menikmatinya membuat dirinya begitu tersiksa.

"Ah," desah Shopia ketika lembahnya kembali tersentuh.

Nick sedikit terkejut. 'Apa nona menikmatinya?' batin Nick seraya melihat wajah Shopia yang sedang menengadah terkulai pada sandaran sofa.

Perlahan mata indah Shopia terbuka, kepala terangkat. Ia memandang Nick yang masih sibuk mengobatinya dengan ekspresi datar.

"Nick," panggil Shopia dengan suara tertahan.

"Iya, Nona."

"Apa tubuhku indah?" tanya Shopia pada bodyguard setianya.

"Sempurna, Nona. Sangat Indah," jawab Nick tanpa menoleh. Khawatir akan langsung menerkam jika melihat wajah menawan Shopia.

"Tapi kenapa ekspresimu datar? Kamu terlihat tidak tertarik dengan tubuhku."

Jemari Nick terhenti, ia meletakan tube salep di atas meja. Kemudian menatap mata Shopia serius.

"Bohong kalau aku tidak bergairah melihat Nona dalam keadaan seperti ini. Tapi tidak ada yang bisa aku lakuan. Jadi aku hanya bisa berusaha bersikap baik-baik saja. Seorang Jeff Nicholas Edmund itu adalah pria normal, jelas ia tergoda melihat wanita seindah Nona Floretta Shopia Copper," kata Nick dengan tatapan serius.

"Aku berusaha melihat Anda sebagai nona. Bukan wanita. Meski, sejujurnya aku sangat terganggu dengan naluriku," tambah Nick membuat Shopia menelan salivanya dengan susah payah.

"Bagaimana kalau aku memintamu untuk melihatku sebagai wanita?"

"Aku khawatir langsung menerkam Nona."

"Terkam aku kalau begitu."

Jackpot! Antara percaya atau tidak Nick dengan kata-kata yang diucapkan nonanya.

"Nona yakin? Nona tidak salah bicara?" Wajah tampan melongo belum yakin dengan yang terjadi saat ini.

"Daripada kuberikan kepada Andrew atau pria brengsek lainnya. Lebih, baik ku berikan kepadamu yang jelas-jelas selalu menjaga dan menolongku."

"Nona seperti mabuk." Meraih gelas alkohol dari tangan Shopia. "lagi pula menjaga Nona dan memastikan keamanan Nona adalah tugasku," sambung Nick sembari meletakkan gelas.

"Aku memberikan penghargaan kepadamu tapi kamu menolak," ketus Shopia memalingkan wajah. Langsung cemberut dan kesal.

"Bukannya aku menolak, Nona. Tapi aku takut Nona akan menyesal. Sebaiknya Nona jangan gegabah, sebab ini pengalam pertama Nona."

"Aku akan lebih menyesal jika memberikannya kepada pria brengsek seperti Andrew tukang selingkuh atau pria lainnya. Kalau kamu kan jelas-jelas selalu ada untukku."

"Nona yakin ingin melakukan yang pertama kalinya denganku?" Nick memastikan sekali lagi.

Shopia mengangguk, "ya, saat ini aku sangat menginginkanmu. Aku tidak akan menyesal memberikan keperawananku kepadamu." Membelai rahang Nick dengan lembut.

"Kalau itu yang Nona mau, aku akan melakukannya. Untuk terakhir kalinya aku meminta Nona untuk berpikir sekali lagi. Sebab, aku tidak akan mundur atau berhenti nantinya," kata Nick dengan serius. Tatapannya tajam dan menuntut, membuat sang wanita semakin bertekuk lutut hingga mengangguk tanpa ragu.

"Lakukanlah, berikan aku pengalaman pertama yang menakjubkan."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Eeng Chan

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku