/0/20257/coverorgin.jpg?v=d895fe5a67d001708f299466b8794622&imageMogr2/format/webp)
Mesjid agung Baiturrahman. Sebuah mesjid yang luas dengan nuansa modern itu terlihat begitu megah.
Mesjid dengan pintu berwarna emas itu berhasil menarik perhatian banyak orang. Masyarakat dari berbagai daerah berbondong bondong untuk bisa duduk di dalamnya.
Bukan tanpa alasan, saat ini tepat di hari minggu pihak pengurus mesjid mengadakan sebuah pengajian syukuran.
Pengajian itu bukan pengajian biasa. Seorang ustadz muda dengan segudang prestasinya hadir mengisi acara kali ini.
Namanya ustadz Zaid Al zaidany Seorang anak kyai ternama di Tasikmalaya itu begitu dikagumi banyak orang.
Bukan hanya penampilannya yang modis nan islami. Sorot matanya yang tajam dan memabukan tentu menjadi daya tarik tersendiri.
Alisnya yang tebal nan rapi membuat ketampanannya semakin gagah. Juga dengan hidung mancungnya yang membuat siapa saja akan iri kepadanya.
Ustadz Zaid. Begitulah orang lain menyebutnya. Seorang ustadz muda yang mempunyai paras dan akhlak yang mulia itu tentu menjadi buah bibir di masyakarat khususnya untuk ibu-ibu yang sibuk menawarkan anak-anaknya.
Nuansa islami terasa begitu lekat apalagi setelah pengajian dimulai. Suasana pengajian yang semula begitu ricuh riuh kini berubah total menjadi damai.
Ibu-ibu terdiam dengan kebisuannya setelah ustadz Zaid memulai dakwahnya. Bapak-bapak pun ikut memperhatikan dakwah ustadz Zaid dengan segala keirian dihati mereka.
Bukan hanya soal fisik tapi juga dari segi mengolah kata dan cara berpikir yang dewasa dan bijaksana yang semuanya dimiliki ustadz Zaid seutuhnya.
Disaat orang sedang sibuk mendengarkan ceramah di dalam mesjid dan juga yang diluar mesjid. Seorang gadis berani berbeda dengan yang lainnya. Gadis bernama Ikrimah yang bergamis syari dengan cadar hitamnya itu sibuk memberi makan kucing di luar mesjid. Dia mengelus kucing liar itu dengan begitu tulus.
"Meong, meong," suara kucing itu terdengar seperti bahagia.
Ikrimah sontak tersenyum dan semakin semangat mengelus kucing itu dengan tangan mungilnya.
"Mpus kamu terlihat lapar sekali," ujar Ikrimah sambil menuangkan Whiskas kecil yang selalu ia bawa di dalam tasnya. Ikrimah memang sesuka itu kepada hewan berbulu ini.
"Makanlah," ujar Ikrimah lagi. Semakin sering kucing itu mengeong maka Ikrimah semakin bersemangat memberinya makan.
/0/13912/coverorgin.jpg?v=3b819261db03a8b006ce76a11dfdd825&imageMogr2/format/webp)
/0/12548/coverorgin.jpg?v=f72bc751994afe48ccd7108bf84b4770&imageMogr2/format/webp)
/0/2941/coverorgin.jpg?v=a113f933c51b68be507cce6d077e3c5a&imageMogr2/format/webp)
/0/5053/coverorgin.jpg?v=10956731975730da070c19fa4f539b70&imageMogr2/format/webp)
/0/29606/coverorgin.jpg?v=43de8d7d2e394f3d3f370d1b2566c8f7&imageMogr2/format/webp)
/0/17149/coverorgin.jpg?v=9e8822e567909a5e504ab1ee583fe92b&imageMogr2/format/webp)
/0/5487/coverorgin.jpg?v=5f14fba69636ed885f8b73f7a02fe96c&imageMogr2/format/webp)
/0/4586/coverorgin.jpg?v=651c662242c05b47245fd41f214c5dc9&imageMogr2/format/webp)
/0/8922/coverorgin.jpg?v=122f60a4aa4007bf4763bc7735e28281&imageMogr2/format/webp)
/0/18873/coverorgin.jpg?v=b8baa94752614edd376b3e18297a1c9e&imageMogr2/format/webp)
/0/3334/coverorgin.jpg?v=6e6d8f37662ef09cd884581b5c644618&imageMogr2/format/webp)
/0/3872/coverorgin.jpg?v=e9a4e6acc2dfae4e5b73afa34ec542aa&imageMogr2/format/webp)
/0/6494/coverorgin.jpg?v=d70cbc9e0fbe54e08469c203f165324f&imageMogr2/format/webp)
/0/12755/coverorgin.jpg?v=135a08759123fe0a19a4ab0cfd36ba9f&imageMogr2/format/webp)
/0/15253/coverorgin.jpg?v=c790210f59dd4348ce7d1581af7affd7&imageMogr2/format/webp)
/0/21861/coverorgin.jpg?v=0f4e65363e281e89be22227c20075f20&imageMogr2/format/webp)