Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Gairah Liar Pembantu Lugu
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Sang Pemuas
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Sang Majikan
Aku adalah penghibur sejati. Ku kan taklukkan dirimu dengan tawa. Kejenakaan mengalir dalam darahku. -Aldric.
Di bawah terik matahari, aku berdiri di samping Raja Dewata. Obrolan kami sudah berlangsung cukup lama. Tetapi yang aku pikirkan saat ini mengenai perintah Raja Dewata selanjutnya yang harus kukerjakan. Mencari darah suci sebelum perang besar melawan bangsa serigala itu di mulai.
Kau tahu apa yang aku pikirkan selanjutnya?
Kira-kira siapa pemilik darah suci itu?
Seketika, sekelebat bayangan tentang wanita bernama Asmara Rindu, terbang bagaikan kupu-kupu indah ke dalam benakku. Kerinduan seperti namanya, membuatku kembali menghitung ratusan hari semenjak takdir yang menyuruhku untuk meninggalkannya. Ia hilang, dan tak tahu apakah aku dapat menemukan reinkarnasinya atau tidak.
Aku adalah Pangeran vampir yang dihukum Raja Dewata sebagai penakluk wanita. Asmara Rindu termasuk salah satu wanita yang berhasil aku taklukkan. Asmara Rindu, juga termasuk salah satu wanita yang paling dalam mencuri hatiku bahkan sampai detik ini. Wanita berparas cantik itu manusia setengah serigala dengan kelebihan istimewah yang membawa kekuatan tak terkalahkan sehingga aku mendapatkan kemenangan di perang besar melawan ratusan bangsawan vampir untuk menguasai beberapa wilayah terkaya yang berada di kasta bangsawan kami.
Aku masih ingat betul bagaimana kami menghadapi Raja Dewata. Kupanggil namanya Rindu, ia ingin menjadi permaisuriku. Tetapi kasta kami sangat bermusuhan dan beberapa kali ia hampir terluka saat menginjakkan kaki pada distrik tempatku bertahan hidup.
"Tolong Raja, restukan hubungan kami!" pinta Rindu. Bukan hanya pertama kali ini yang memaksakan restunya untuk hidup abadi bersamaku, namun kali ini aku merasa Rindu tidak pantas mendapatkan pria penakluk wanita sepertiku. Ia menang dari pada yang lain. Ia bahkan meminta pada Raja Dewata agar dijadikan vampir abadi jika bersama denganku adalah salah satu syaratnya.
"Jadikan aku vampir, Raja!" kata Rindu lagi lebih terdengar seperti sebuah tuntutan. Aku pun juga ikut membantu Rindu, karena aku juga benar-benar sangat menginginkannya.
Sebuah cambukkan tiba-tiba menyerang punggungku dengan sangat kuat. Menggetarkan bibirku yang spontan mengeluarkan suara gerangan. Rindu yang kudapatkan sedang membungkuk segera mendekat ke arahku sambil merengkuh tubuhku yang terasa panas.
"Itu sebagai hukuman karena kau telah melanggar peraturan bangsa kita Aldric. Aku akan semakin menambah hukumanmu." Raja Dewata mengibaskan juba merahnya, ia berjalan mendekati kami berdua yang sedang kasmaran. Kemudian sedikit membungkukkan tubuhnya kala ia tampak dekat dengan posisiku tumbang. "Jika itu mau kalian, aku akan mengabulkannya. Tapi tidak bisa seinstan itu. Kau harus berjuang Aldric!"
Kepalaku terangkat dengan cepat begitu mendapat harapan sekecil apa pun. "Katakan, Raja." Suara beratku terdengar lemah karena cambukkan itu menyedot tenaga dan kekuatanku dalam beberapa sekon.
"Akan kujadikan Asmara Rindu sebagai vampir yang abadi, hanya saja kau akan bertemu dengannya dalam ratusan tahun ke depan. Karena dia akan bereinkarnasi kembali dalam wujud manusia. Kendati gen yang saat ini Asmara Rindu miliki adalah gen manusia setengah serigala yang hanya memiliki dua pilihan saat digigit oleh bangsa vampir. Pertama, mati. Atau kedua, tetap hidup dan akan dimusuhi oleh dua bangsawan sekaligus karena gen campuran yang dia miliki akan sangat berbahaya bagi bangsawan vampir atau serigala."