Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Mafia in The Morning

Mafia in The Morning

NHaraki

5.0
Komentar
90
Penayangan
27
Bab

Mayumi baru saja habis kontrak dari pekerjaan lamanya. Sambil mencari pekerjaan baru, dia ikut sebuah acara Jepang dan menjadi volunteer di sana. Keberuntungan ada dipihaknya saat dia menjadi LO seorang guest cosplayer favoritnya. Mamoru V, seorang cosplayer tampan asal Jepang yang menjadi idolanya dari sejak dia berada di bangku SMA. Sesuatu hal yang tidak terduga terjadi. Saat akan mengantar guest itu untuk pergi ke studio poto, mereka dihadang sekumpulan bersenjata. Mobil mereka dikejar dan ditembaki sampai harus bersembunyi di gedung terbengkalai. "Mamoru-san anoo.. itu properti cosplay kan ya?" tanya Mayumi takut saat melihat idolanya mengeluarkan sebuah pistol dari dalam tas. "Mn." Suara tembakan terdengar. 

Bab 1 Volunteering Day

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Mayumi. Hari terakhirnya bekerja di sebuah perusahaan berbasis customer service sebagai karyawan kontrak. Aneh memang, tapi baginya lebih baik keluar dari perusahaan itu dari pada bertahan lama-lama. Dia sudah muak dengan atasannya di sana.

"Aku akan merindukanmu. Kabari aku kalau kau sudah dapat pekerjaan baru."

Salah satu teman laki-lakinya di sana terlihat sedih. Dia adalah Rizky, salah satu temannya yang bisa nyambung untuk membicarakan soal hal-hal berbau Jepang. Dibilang otaku, bisa jadi. Tapi dia tidak mengakui. Toh ultimate waifu-nya Hibiki dari KanColle. Tetap saja tidak mengaku dia otaku.

"Haha iya, baik-baik kau di sini. Semoga cepat promosi jadi karyawan tetap."

"Doakan saja. Doakan juga aku betah di sini tidak ada lagi teman untuk bahas anime terbaru."

"Masih bisa chat-chatan kita bro. Lagipula nanti kita ketemu di Festival Sakura Jepang kan? Jangan khawatir."

Festival Sakura Jepang adalah salah satu acara Festival Jepang terbesar di Jakarta. Festival itu diadakan setiap tahun dan selalu ramai pengunjung. Mayumi di sana tidak akan menjadi pengunjung sebenarnya. Dia di sana malah akan jadi volunteer acara, membantu panitia inti.

Rizky juga tidak mau kalah untuk ikut serta. Karena dia orang rantau, jadi banyak-banyak ikut acara selama di Jakarta. Sekaligus mencari hiburan dari kerjaan kantor yang bikin pusing kepala. Jika saja cari kerja itu mudah, Rizky juga akan mencari pekerjaan baru agar tidak terjebak di kantor ini. Dia lulusan IT, jadi pasti gajinya bisa lebih tinggi. Sayangnya dia harus terjebak jadi customer service yang gajinya pas-pasan. Makanya Mayumi berdoa supaya dia segera dapat promosi jabatan agar tidak menyia-nyiakan ilmu yang dimiliki.

Mayumi pulang dengan naik kereta ke rumahnya di Depok. Berdesakan di dalam kereta seperti ikan pepes sudah jadi keseharian. Berbekal handphone dan headset, dia mulai menonton anime kesukaannya menunggu kereta sampai tujuan.

Namanya Mayumi Tsukino. Masih gadis kok, umur dua puluh tiga tahun beberapa bulan lagi. Official pengangguran beberapa jam yang lalu. Status masih single karena gak suka dibilang jomblo. Karena kalau jomblo itu nasib, single itu pilihan. Hobinya banyak, tapi yang berfaedah bisa dihitung jari. Ada yang lumayan bisa buat pemasukan nanti.

Biar namanya terdengar sangat Jepang sekali, dia orang Indonesia asli. Tidak percaya? Baiklah. Nama Bapaknya Sutedjo. Bekerja sebagai engineering di perusahaan BUMS. Ibunya bernama Astuti yang punya usaha online shop. Produk laku kerasnya sambal bawang.

Lalu kenapa nama anaknya bisa Jepang sekali?

Jadi, pada suatu hari, sang ibu tercinta Astuti di masa mudanya suka mendengarkan lagu-lagu Jepang di radio. Ada satu nama penyanyi favoritnya yaitu pemilik tembang Kokoro no Tomo. Benar sekali! Mayumi Itsuwa. Karena sangat ngefans, ibunya menamai anaknya dengan nama Mayumi.

Terus Tsukino-nya dari mana? Pada sekitaran tahun Mayumi lahir, ibunya sedang senang-senangnya sama anime yang isinya gadis-gadis SMA bisa berubah jadi pakai baju cantik-cantik gitu dengan menggunakan kaca bedak buka tutup. Yups siapa lagi kalau bukan Sailor Moon dengan pemeran utamanya Usagi Tsukino. Nama belakangnya yang diambil. Habis kalau Mayumi Usagi rasanya kurang lucu.

Dia punya dua adik. Namanya sama ajaibnya dengan dirinya. Satu perempuan masih SMA, namanya Esmeralda de Angel. Kebayang kan lahirnya pas telenovela lagi booming. Satu lagi adiknya yang laki-laki masih balita, namanya Jeon Jimin. Serius ini ibunya paling ajaib kalau ngasih nama anak. Bapaknya juga helpless, terlalu bucin sama ibunya sampai apa saja namanya diiyain. Jadilah satu keluarga di KK namanya gak ada yang wajar.

"Mayu-chan. Pulangnya malam sekali."

Wah ibunya paling jago kalau ngikutin panggilan luar. Pakai chan chan segala.

"Tutup akun dulu tadi."

"Oh iya. Sana mandi dulu sebelum tidur."

"Oke Ma."

...

Hari berlalu dengan cepat. Tibalah waktu dikumpulkannya volunteer. H-2 minggu sebelum acara, semua yang hadir di data. Mayumi berkenalan dengan banyak orang. Beberapa masih rekan sesama volunteer di event lain. Seorang panita memanggil beberapa nama ke depan. Ada namanya termasuk di sana. Empat orang dipanggil dan dipisahkan dari yang lain.

"Saya mau konfirmasi dulu di sini yang bisa bahasa Jepang Mayumi dan Farid benar?"

"Iya kak bisa."

"Kalau jadi intrepeter bisa gak."

Mayumi langsung diam. Rasanya kemarin dia apply untuk volunteer booth di sini.

"Saya bisa kak."

Tiba-tiba dia bersemangat. Mungkin dia akan diminta jadi intrepeter guest penyanyi. Sudah lama sekali tidak berbicara bahasa Jepang dengan native. Ini akan menyenangkan.

"Kak, maaf boleh tanya. Kalau jadi intrepeter dapat fee gak?" tanya seseorang yang bernama Farid.

Mood orang-orang di sana langsung berubah. Dua orang lainnya juga tiba-tiba memikirkan hal itu. Mayumi tidak terlalu memikirkannya karena dia ingin bersenang-senang saja di sini.

"Kita sebenarnya kekurangan orang untuk jadi LO. Karena ada beberapa orang yang mundur. Dan jujur saja sih kita gak ada fee untuk volunteer. Paling sertifikat."

"Kalau gitu saya juga mau jujur kak. Saya gak mau jadi intrepeter. Saya ditaruh di booth saja sama yang lain." ujarnya tegas.

"Oh oke. Kalau begitu kamu bisa kembali ke tim di sana. Thanks ya."

Sisa orang yang lainnya bertahan. Satu orang masih kuliah dijurusan satra China dan dia akan ditempatkan pada guest star cosplayer dari China. Kemudian satu orang lagi lebih ringan mungkin, karena dia memang guest dari Australia.

"Terus buat Mba Mayumi. Kamu LO Mamoru V ya."

'Mamoru V!' histeris Mayumi dalam hati.

"Ma... Mamoru V datang ke sini?!"

"Oh iya dia jadi guest cosplayer terakhir yang bakal diumumin. Agak telat sih konfirmasinya jadi baru diumumin di website besok. Tolong bantuannya ya. Kemungkinan hari H kamu bakal megang Mamoru V sama Shirogane. Tapi hektiknya cuma hari pertama saja kok karena Shirogane cuma di day 1 dan setengah hari doang. Paling Mamoru sih yang berat. Fans-nya barbar soalnya."

Tidak usah diberi tahu Mayumi sudah bisa bayangkan. Mamoru adalah cosplayer idolanya sejak lama. Fansnya dia memang masuk kategori brutal dan tukang cakar. Tenang saja Mayumi tidak seperti itu kok. Dia masih normal.

Tapi kalau itu Mamoru-sama, dia bersedia tidak dibayar hanya untuk menjadi guidenya.

Setelah briefing selesai, Mayumi pergi mencari Rizky.

"Ky Astaga. Aku bakal LO-in Mamoru V Ky." katanya sambil bergetar,

"Ya ampun! Selamat ya!" histeris temannya menyemangati. "Kesempatan kapan lagi coba."

"Iya. Doain aku gak pingsan di depan dia."

...

Mayumi sudah di bandara menunggu kedatangan Mamoru V. Dia membawa sign dengan tulisan di kertas. Mamoru V benar-benar jauh lebih mempesona dibandingkan di layar handphonenya. Dia tinggi berkulit putih. Matanya tajam dengan sedikit raut mengantuk. Dibelakangnya ada dua orang lain, sepertinya asisten atau manager.

"こにちはMamoru-さん.私はMayumi です.あなたのLOです.よろしくお願いします"

Konichiwa Mamoru san. Watashi wa Mayumi desu. Anatawo LO desu. Yoroshiku onegaishimasu.

Salam Mamoru-san. Saya Mayumi LO Anda. Mohon kerjasamanya.

"Mn." jawabnya singkat.

Dia tidak terlihat ingin memperkenalkan kedua orang lainnya. Jadi salah satunya maju memperkenalkan diri. Dugaannya benar. Satu adalah Rikimaru, manager Mamoru V sedang kan satu lagu Irie selaku asistennya. Tidak mau membuang waktu, Mayumi menganta mereka ke hotel yang sudah di sediakan.

Rikimaru dan Irie segera masuk lebih dulu saat pintu kamar hotel dibuka. Tapi Mamoru menunggu diluar. Mayumi agak bingung sebenarnya, sampai Rikimaru kembali dan mengatakan clear. Sepertinya kedua orang itu mengecek kamar sebelum digunakan oleh Mamuro. Mungkin pernah terjadi hal yang tidak menyenangkan membuat mereka sangat waspada seperti ini. Mayumi meninggalkan mereka agar bisa beristirahat.

Hari H acara sangat hektik untuk memindahkan Mamuro V dari hotelnya ke dalam Venue acara. Dia akan mulai Meet & Greet paling pertama. Semua fans wanita sudah mengantri sepanjang jalan. Mayumi dengan susah payah bersama Rikimaru dan Irie melindungi Mamoru dari fansgirl yang ingin melompat. Setelah di venue nanti akan ada tim keamanan khusus untuk Mamuro. Jadi orang terkenal memang sulit.

Awalnya Mayumi berpikir kalau Mamoru orang yang dingin. Saat di atas panggung dia terlihat hangat dan ramah. Tapi di belakang panggung sangat pendiam dan tidak peduli. Mayumi merasa tidak nyaman saat jam istirahat hanya berdua dengan Mamoru. Dia mulai berbicara bermacam hal untuk menghilangkan sepi. Dia juga mengeluarkan susu pisang kotak dari ibunya agar Mamoru tidak terlihat suntuk seperti itu. Lama-lama Mayumi merasa jika Mamoru hanya tidak banyak bicara. Dia pendengar yang baik dan merespon dengan gerakan kepala atau gumaman singkat. Hal itu memberikan ketenangan ke hati Mayumi kalau Mamoru-sama yang disukainya bukanlah orang yang dingin.

"Dan dia memintaku untuk menendangnya karena orang ini selama acara kerjaannya hanya menggoda para pengisi acara. Kerjaannya jadi banyak terlantar dan kami telat hampir setengah jam." Mayumi sedang menceritakan pengalamannya saat di acara Jepang lain.

"Bukankah kamu juga?"

Mayumi berhenti bicara. Dari tadi Mamoru hanya menggeleng atau mengangguk. Tiba-tiba bicara seperti ini jadi aneh rasanya.

"Aku apa?"

"Menggoda pengisi acara."

Ah, benarkah? Mayumi langsung panik. Apa dia terlihat seperti itu di mata Mamoru. Mungkin karena dia terlalu gembira untuk menemani cosplayer idolanya, jadi dia terlihat seperti menggoda.

"Maaf kalau Mamoru-san merasa seperti itu. Aku akan berhenti bicara."

Dan itu yang dilakukan Mayumi. Dia bahkan duduk menjauh beberapa kursi, mencoba tidak melihat ke arah Mamoru-san yang masih menyedot susu pisangnya. Mereka tidak bicara lagi hingga acara selesai kecuali jika memang butuh untuk penerjemah.

Mayumi berusaha sebisa mungkin untuk profesional. Dia tidak bicara hal lain selain ditanya oleh Rikimaru atau Irie. Dia juga sebisa mungkin tidak terlalu beramah-tamah pada ketiga orang ini. Rikimaru sampai menanyakan apa dia sakit karena sebelumnya dia sangat aktif. Tentu dia berbohong kalau dia cuma agak lelah. Tidak berani mengungkit jika sebenarnya Mamoru-san tidak nyaman dengan dirinya.

Acara selesai, Mamoru-san masih ada jadwal pemotretan. Mayumi masih harus menemaninya sampai Mamoru dan timnya pulang ke Jepang. Rikimaru sampai menyewa mobil sendiri biar lebih leluasa mobilitas mereka. Rikimaru menyetir dengan santai dengan google map sebagai penunjuk jalan.

Semua berjalan dengan santai. Hanya Mayumi yang sedikit down karena tidak bisa banyak bicara. Rikimaru membocorkan jika Mamoru-san akan berpose sebagai polisi ganteng hari ini. Sepertinya dia berusaha menaikan mood Mayumi.

Mereka ada di jalan lenggang sampai tiba-tiba Rikimaru menaikkan kecepatan. Mayumi tersentak di tempat duduknya. Suara google maps meminta putar balik karena mereka keluar jalur.

"Um, aku rasa kita salah jalan." ucap Mayumi.

"Tundukan kepalamu!" ujar Rikimaru di depan.

"Apa?"

Mayumi tidak mengerti. Tapi Mamoru yang disampingnya segera menekan kepalanya hingga ke bawah kaca. Suara desingan peluru terdengar. Mayumi masih tidak mengerti apa yang terjadi.

"Jauhi pemukiman!" kata Mamoru dengan nada perintah.

"Siap!"

Mobil berjalan zigzag lalu berguncang. Mereka mulai menjauhi rumah-rumah padat dan masuk area lapangan dengan gulma dan jalan berbatu. Mayumi merasa perutnya mual. Suara tembakan masih juga terdengar. Dia berharap ini mimpi.

Irie membuka jendela mobil sambil mengeluarkan senjata. Suara ledakan di belakang mereka membuat Mayumi gemetar. Mobil masih melaju lebih jauh hingga benda itu berhenti. Mayumi berpikir kalau sudah aman. Mamoru mencengkram tangannya dan menariknya keluar. Mayumi tidak berani berontak khawatir nyawanya akan melayang. Dia melihat Irie dan Rikimaru berlari ke arah mereka datang. Seperti ingin menghadapi lawan.

Mamoru menarik dia ke sebuah gudang. Bergulung-gulung kain berbagai warna terdapat di dalamnya. Ini gudang tekstil. Mamoru menariknya ke salah satu sudut dan berjongkok dengannya.

"Ssshhh."

Mayumi menggigit bibirnya dan menutup mulutnya dengan kedua tangan. Suara tembakan terdengar lagi dari luar. Pintu dibuka dengan kasar. Lalu samar-samar suara langkah kaki masuk.

Mayumi tidak sadar jika Mamoru-san membawa tas keluar. Dia mengobrak-abrik tas yang berisi alat makeup, wig cosplay, dan berbagai aksesoris cosplay lain. Sebuah pistol yang dibalut plastik ziplock ditarik keluar.

"Um... Mamoru-san itu properti cosplay kan ya?" bisiknya.

"Mn." balasnya singkat.

Mayumi ingin percaya kalau itu masih properti cosplay. Tapi tiba-tiba Mamoru berdiri. Dia menarik pelatuk. Suara tembakan terdengar di gudang sepi itu.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku