Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
I LOVE U HOT PAPA

I LOVE U HOT PAPA

Zaida Snow

5.0
Komentar
5.2K
Penayangan
36
Bab

Edelweiss Hana terjebak oleh pesona mendebarkan Reigan Finley Alfarez, ayah angkatnya. Ia berusaha mengendalikan diri, akan tetapi api gelora di dadanya kian membakar. Akhirnya Hana tak kuasa lagi menahan semua hasrat yang terpendam. Akankah Reigan turut terbakar api gairah?

Bab 1 Gadis Bandel Jangan Lari!

BUGH!

"Aaargh!"

Reigan tersentak saat tanpa sengaja tubuh kokohnya ditabrak oleh seorang gadis ramping yang tampak kuyu.

Gadis dengan sweater biru muda itu menjerit sesaat, kemudian berlalu begitu saja tanpa ekspresi yang berarti. "Maaf," ucapnya lirih sebelum benar-benar berpaling dan pergi.

'Mirip Suster Arumi!'

"Tunggu!" panggil Reigan refleks.

Mata sembab gadis itu menoleh ke arah Reigan sekali lagi, kemudian melengos pergi tanpa peduli apapun.

'Gue enggak sengaja. Kabur, ah!'

"Gadis bandel, tunggu jangan lari!" Reigan spontan mengejar, sebab wajah si gadis mengingatkannya pada wajah seorang wanita yang selama ini ia cari.

"Sial! Mengapa dia cepat sekali!" rutuk Reigan gusar. Ia tetap mengejar, tak ingin kehilangan jejak.

Kedua asisten dan empat bodyguardnya turut mengejar.

Mereka seketika heran dengan kelakuan Reigan Finley Alfarez, sang putra presdir yang pemalas dan cuek, tiba-tiba saja ia menjadi begitu peduli kepada seorang gadis random tak dikenal.

'Kocak amat Bos, keren-keren malah ngejar cabe-cabean.' Willy menggerutu di dalam hati.

Selama ini Reigan adalah sosok yang dingin dan arogan. Uang, dan kekuasaan adalah nomor satu dalam catatannya, adapun para gadis cantik tidak lebih dari selembar tisu pembersih kotoran baginya. Sebab itu Willy heran melihatnya mengejar seorang gadis random di jalanan.

Meskipun ia malas terjun ke dunia bisnis secara langsung, Reigan turut andil membantu pengawasan kinerja para pegawai perusahaan ayahnya. Ia enggan ambil bagian dalam perusahaan, tapi bersemangat menghitung berapa persen uang yang harus masuk ke rekeningnya setiap bulan.

Beruntung, Reigan putra tunggal, Gunawan Alfarez, Presdir SIGMA Group. Sejak Reigan kecil, kedua orangtuanya yang sibuk terlampau memanjakannya dengan uang.

"Siapa gadis itu, Willy? Apakah kamu dan Tuan Reigan mengenalnya?" tanya Rangga penasaran, sembari mempercepat langkahnya mengejar Bos mereka.

"I don't know. Aku yakin Big Boss mengenalnya, sebab itu ia mengejarnya. Atau mungkin Big Boss sanghe melihatnya." Willy menggendikkan bahu. Ia juga berjalan cepat.

"Sanghe-sanghe! Apaan!" Rangga protes dengan netra memicing.

"Hahahahha.... Big Boss lebih suka menghabiskan waktunya berkuda, dan melakukan berbagai jenis olahraga lainnya, daripada menghabiskan waktunya untuk berkencan." Rangga melanjutkan membela Reigan dari penilaian negatif Willy.

"Aaargh! Aku sering lihat Bos melotot kalau ada cewek seksi yang lewat." Willy bersikeras.

"Dia hanya terpukau sesaat. Awas saja kalau kamu bilang si Bos sanghe lagi, akan kulaporkan kau!" Rangga mengancam.

"Sial, eh! Jangan gitu, please!" Willy menyerah. Rangga tersenyum mengejek.

Sekilas terlihat sosok ramping berambut panjang berjalan cepat menaiki anak tangga, ia menghindari lift dan eskalator yang terdapat di dalam gedung besar pusat perbelanjaan modern itu.

Hana hanya mengulang apa yang dulu kerap dilakukannya bersama sang ibu, berlarian di tangga hingga mencapai rooftop, tempat yang dulu paling disukai mendiang ibunya untuk menyaksikan langit senja.

Edelweis Hana melangkahkan kaki mendekati sisi rooftop tanpa ragu pada awalnya, akan tapi kemudian langkahnya perlahan melambat.

"Akh, ternyata sangat mengerikan...." gumamnya lirih saat wajahnya menunduk ke bawah, orang-orang yang melintas tampak kecil dalam penglihatannya. Bagaimana tidak, ia berada di rooftop gedung delapan lantai.

Sekali lagi Hana bergidik ngeri, dan ia tidak sadar kalau dirinya pun terlihat mengerikan dengan rambut panjang riap-riapan dipermainkan angin malam yang bertiup cukup kencang.

"Aku ingin bebas dari semua penderitaan. Jika raga ini terbujur kaku, maka tak akan ada lagi rasa sakit," sekali lagi bibirnya mendesis, diiringi kakinya maju satu langkah.

"T-t-tap-tapi... aku belum pernah merasakan dicintai dengan hebat oleh siapapun." Hana menyesali kehidupannya yang malang.

Ibu tiri yang kejam dan ayah yang tidak punya kepedulian, membuat hidupnya serasa di neraka. Sungguh, ia masih punya mimpi untuk melanjutkan hidup agar bisa merasakan bagaimana rasanya dicintai seseorang dengan tulus dan dalam.

"Ibu..." Bibir Hana bergetar. "Sebenarnya aku ingin hidup lebih lama, bertemu seorang pria yang akan menjadi pasanganku, menikah, kemudian membesarkan beberapa orang anak bersama. Tapi... hanya ibu yang paling memahami dan menyayangiku. Lebih baik... aku menyusul ibu saja."

Hana memejamkan mata, satu langkah lagi semua akan berakhir baginya. Namun... sebelum itu terjadi, satu lengan kokoh merengkuh pinggang Hana yang ramping, menarik tubuh gadis belia itu ke belakang dengan keras.

Hana terkesiap. "Ugh, lepaskan aku! Biarkan aku terjun." Ia memberontak, akan tetapi lengan Reigan sangat kuat merengkuh tubuhnya.

"Gadis bodoh, apa yang kamu lakukan? Tubuhmu akan hancur menjadi bubur jika terjatuh dari ketinggian gedung ini. Lagipula, aku tidak suka seseorang berbuat bodoh di proverty milik keluargaku, hanya akan menjadi berita buruk di media dan menurunkan reputasi perusahaan ayahku." Reigan membentak keras gadis di dalam kungkungannya. Ia tak habis pikir mengapa gadis semuda ini ingin membebaskan diri dari kehidupan dunia. Sebegitu beratkah bebannya?

"Apa pedulimu? Aku enggak tahu kamu siapa, tolong lepasin!" Hana menjerit lemah. Ia berada di puncak emosinya, pada salah satu titik terendah kehidupannya.

Reigan menatap wajah penuh air mata itu. "Apa kamu tidak kasihan kepada kedua orang tuamu? Mereka bersusah payah membesarkanmu. Dan ibumu pasti sangat sedih memiliki anak serapuh dirimu."

Reigan berusaha mempengaruhi gadis yang berhasil menyita perhatiannya tersebut. Pipi si gadis terlihat lebam, sudut bibirnya sedikit pecah. Reigan jadi kasihan, hal yang tak pernah ia rasakan.

'Gadis ini sangat mirip suster Arumi. Apakah dia putri suster Arumi yang dulu masih balita? Waktu berlalu dengan cepat, dan dia sudah gadis remaja sekarang.'

Reigan tidak pernah melupakan masa-masa kelam itu. Saat ia baru saja lulus Sekolah Dasar, rumah tangga kedua orang tuanya dalam kehancuran, sementara itu ia sedang mengalami cidera cukup serius karena sebuah kecelakaan.

Tidak ada siapapun yang memperhatikan dan memberi kasih sayang padanya, kecuali seorang suster yang ditugaskan untuk merawatnya. Reigan merasa terabaikan saat itu.

Kedua orang tua Reigan hampir tidak punya waktu untuk mengurus putra mereka, menyerahkan putra mereka kepada suster sepenuhnya.

Beruntung, suster bernama Arumi itu sangat baik dan penuh kasih sayang. Ia memperlakukan Reigan seperti putranya sendiri.

Bukan hanya merawatnya, Suster Arumi selalu memberikan nasihat-nasihat yang berharga kepadanya. Puluhan tahun berlalu, Reigan tidak pernah melupakan Suster Arumi.

Sejak lama ia mencari keberadaan suster itu, akan tetapi ia belum pernah menemukan jejaknya sama sekali. Sepulang kuliah dari Amerika, Reigan mulai mencari tahu keberadaan Suster Arumi, akan tetapi ia belum berhasil menemukannya hingga detik ini.

'Benar-benar sangat mirip, tapi bagaimana mungkin wanita itu semakin lama... semakin muda? Aku yakin gadis ini adalah putri atau adiknya,' batin Rei.

"Gadis bodoh, siapa namamu? Katakan apa masalahmu, siapa tahu kami bisa membantu," ujar Willy yang sedari tadi telah menyaksikan apa yang terjadi bersama rekan-rekannya yang lain. Melihat tuannya peduli kepada si gadis, ia pun turut menunjukkan kepeduliannya.

"Namaku Hana. Membantuku? A-aku... aku tidak punya apapun untuk membalas budi. Lepaskan! Biarkan aku melakukan apa yang seharusnya kulakukan." Hana berbicara nyaris berbisik, seakan-akan tidak memiliki energi tersisa.

"Gadis bodoh, suaramu lemah sekali. Sudah berapa lama kamu tidak makan?" Willy bertanya dengan kedua alis bertaut.

"Willy! Jangan memanggilnya seperti itu, sekalipun benar ia seorang gadis yang bodoh, bersikap baiklah padanya." Reigan membentak.

Netra Hana mendelik mendengar ucapan pria yang menolongnya. Terdengar pedas di telinga Hana.

"Oh, iya Bos. Maaf, aku salah bicara." Willy merunduk menahan kesal, sebab ia hanya mengikuti bosnya itu memanggil bodoh kepada si gadis belia.

"Gadis kecil, dunia sangat luas dan indah untuk dijelajahi. Buat apa menyiksa diri sendiri." Rei mulai menegakkan tubuh Hana, tapi ia belum mau melepaskan lengannya dari pinggang ramping gadis itu. Khawatir Hana akan berbuat nekad lagi.

"Aku bukan gadis kecil, usiaku sembilan belas tahun. Aku sadar resiko dari setiap perbuatan yang kuambil. Aku enggak mengenal kalian, tolong le-pas-kan a-ku!" Sekali lagi Hana memberontak, akan tetapi lengan kokoh pria tak dikenalnya itu bergeming. Tiba-tiba Hana merasa alam berubah menjadi gelap dalam sekejap

"Shit! Dia pingsan, sungguh merepotkan!" rutuk Rei kesal.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Zaida Snow

Selebihnya

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cris Pollalis
5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Gairah Liar Perselingkuhan

Gairah Liar Perselingkuhan

kodav
5.0

Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku