⚠️ 21+ sesuaikan usia kamu sebelum membaca tulisanku yang pasti bukan untuk anak remaja apa lagi anak kecil. "Vanilla, kau tahu apa yang kau lakukan?" "Tentu saja aku tahu." Ia menggesekkan area sensitifnya di benda berotot milik Nick. Bibirnya mengulas senyum penuh kemenangan yang terkesan jail. "Jangan salahkan aku jika... argh!" Nick menggeram, putus asa. "Fuck off!" "Jika apa?" "Jika benda itu tidak sengaja masuk, kau tahu itu risikonya, Vanilla," geram Nick jengkel karena Vanilla semakin menggodanya. Gadis itu terasa lembut, licin, dan hangat, Nick bisa merasakannya. Vanilla semakin menggoda Nick, menggesekkannya dengan lembut sambil mengerang dan menciumi sudut bibir bibir Nick berulang-ulang. "Nick... aku... sepertinya berubah pikiran." Nick mengatur napasnya. "Vanilla, jika kau terus bergerak ada kemungkinan benda itu akan tersesat masuk ke dalam." "Dia tidak akan tersesat kecuali kau menuntunnya." "Vanilla, it's not fucking jokes." Instagram @cherry.blossom0311 Facebook : Sakura Hikaru
Prologue
"Sialan...." Vanilla mengumpat pelan kemudian meminta sopir untuk mengantarkannya ke rumah Beck.
Di depan pintu gerbang rumah Beck, Vanilla hanya perlu memasukkan kode akses keamanan tanpa harus repot-repot memanggil siapa pun untuk membuka gerbang. Teknologi sekarang sangat canggih, semua bisa di akses melalui ponselnya. Gadis itu juga hanya cukup memasukkan kode keamanan pada pintu utama rumah yang ditinggali Beck lalu melangkah dengan langkah kaki panjang menuju tangga yang berbentuk setengah lingkaran di tengah-tengah ruangan.
Tiba di lantai atas ia langsung menuju kamar Beck dan mendorong pintu dengan kasar membuat dua orang yang sedang bergumul di atas tempat tidur menghentikan aktivitas mereka dan memisahkan diri.
"Jadi, ini caramu menyambut tunanganmu yang baru kembali?" tanya Vanilla sambil menyandarkan bahunya di tiang pintu. "Suruh pergi jalangmu itu atau aku sendiri mengirimkan bukti kepada Mama." Ia mengarahkan ponselnya menuju ranjang di mana Sophie kekasih Beck menutupi tubuhnya menggunakan selimut yang melingkar di dadanya.
"Vanilla, jaga bicaramu!" hardik Beck. Matanya menyorot tajam Vanilla penuh kebencian.
"Pilihan ada di tanganmu, Beck." Vanilla mengambil beberapa foto Beck dan Sophia. "Aku tunggu lima menit, jauhkan kekasih tersayangmu itu atau foto ini sampai ke Mama," ancamnya sambil menampakkan layar ponselnya kepada Beck, menggoyangkan benda itu lalu membalikkan badannya meninggalkan kamar itu.
Terkutuklah kau, Beck!
"Sudah kukatakan, kita tidak memiliki hubungan apa pun lagi, Vanilla." Beck menipiskan bibinya, menatap gadis di depannya dengan cara yang teramat sinis. Beck baru saja mengantarkan Sophie keluar dari rumahnya lalu ia sendiri menyusul Vanilla yang berada di dapur.
Tanpa menoleh ke sumber suara gadis itu tersenyum manis. Berbeda dengan sikap sinis yang Beck tunjukkan kepadanya. "Aku tunanganmu, Beck." Ia membuka lemari pendingin makanan lalu mengeluarkan sebotol minuman dingin.
Beck menyipitkan matanya. "Tidak lagi sejak kau meninggalkan aku, Vanilla."
Vanilla membuka penutup botol, menikmati air dingin yang mengalir melewati kerongkongannya kemudian menutup kembali botol di tangannya sebelum ia mencampakkan benda itu ke tempat sampah.
"Sayangnya aku tidak merasa kita telah berakhir, pertunangan kita masih berjalan seperti yang orang tua kita sepakati," ujar Vanilla sambil berjalan melewati Beck.
Gadis itu meraih tas tangannya yang tergeletak di atas meja pantri lalu berjalan tanpa menoleh ke arah Beck. "Ganti semua isi kamarmu dan jangan coba-coba membawa Sabun itu ke rumah ini lagi karena aku, tunanganmu telah kembali," ucapnya dengan nada acuh seolah tidak pernah menyaksikan Beck bergumul dengan Sophie beberapa menit yang lalu.
Ia baru saja kembali dari New York setelah empat tahun lamanya menimba ilmu di sana dan mendapatkan gelar sarjananya. Empat tahun yang lalu Beck marah besar atas keputusan Vanilla karena gadis itu lebih memilih studinya, mereka bahkan terlibat dalam perang dingin dan tidak pernah berkomunikasi selama itu. Vanilla tidak pernah berusaha untuk menanyakan kabar tunangannya, begitu juga Beck. Keduanya saling bungkam mempertahankan ego mereka.
Beck adalah tetangga Vanilla, sahabatnya sekaligus penjaganya sejak ia masih kecil. Beck selalu marah setiap kali Vanilla berdekatan dengan anak laki-laki di sekolah tetapi Beck sendiri, ia bergonta-ganti mengencani gadis yang tidak terhitung jumlahnya. Hingga mereka akhirnya memutuskan untuk menerima perjodohan yang di atur oleh keluarga mereka. Vanilla menerima, sedangkan Beck tidak. Tepatnya begitu.
Soap = sabun
Bab 1 Prologue
23/08/2024
Bab 2 1. The Deal
23/08/2024
Bab 3 2. Vanilla Bakery
23/08/2024
Bab 4 3. Little Sister
23/08/2024
Bab 5 4. Reunion
23/08/2024
Bab 6 5. Sweet Vanilla
23/08/2024
Bab 7 6. Promised
23/08/2024
Bab 8 7. An Idea
23/08/2024
Bab 9 8. Your Name
23/08/2024
Bab 10 9. Trick
23/08/2024
Bab 11 10. Too Close
23/08/2024
Bab 12 11. In my Arms
04/09/2024
Bab 13 12. Wild Kissing
05/09/2024
Bab 14 13. Confused
05/09/2024
Bab 15 14. An Idol
15/09/2024
Bab 16 15. My Darl
15/09/2024
Bab 17 16. Red Roses
15/09/2024
Bab 18 17. Profesionalisme
15/09/2024
Bab 19 18. Obsession
15/09/2024
Bab 20 19. Mi Amor
15/09/2024
Bab 21 20. Kiss You Now
15/09/2024
Bab 22 21. Worried
19/09/2024
Bab 23 22. Jealous but Stubborn
19/09/2024
Bab 24 23. It's Not Fucking Joke
19/09/2024
Bab 25 24. Bigger
19/09/2024
Bab 26 25. Your Fiance
19/09/2024
Bab 27 26. Making Love
20/09/2024
Bab 28 27. Making Family
20/09/2024
Bab 29 28. Just Mine
21/09/2024
Bab 30 29. Possessive
22/09/2024
Bab 31 30. Crazy Party
22/09/2024
Bab 32 31. Mr. Playboy
23/09/2024
Bab 33 32. Second Option
23/09/2024
Bab 34 33. Thank Your, Beck
24/09/2024
Bab 35 34. Nick, He is Your World
25/09/2024
Bab 36 35. Little Princess
26/09/2024
Bab 37 36. An Admit of Sin
27/09/2024
Bab 38 37. Spell of Love
28/09/2024
Bab 39 38. Armistice
30/09/2024
Bab 40 39. Wanna Fuck
01/10/2024
Buku lain oleh CHERRY BLOSSOM
Selebihnya