I Win You
pte
t Va
tai dan cenderung seperti pesta, ketika malam semakin merambat, beberapa orang mulai asyik berg
mulai menemukan pasangan masing-masing malam itu, dengan gembira mereka menari menikmati alunan musik. Sementara Vanilla
peran sebagai penonton. Beck sepertinya tidak tertarik untuk mengajaknya berdansa, tetapi
tu terdengar berat dan sed
mengalihkan fokusnya, tubuhnya sedikit men
las K
lebih tampan dibandingkan dengan ketika masih muda, jika dulu tubuh tingginya sedikit kurang berisi, saat ini tubuh itu tampak lebih tinggi, tegap, kekar, dan pria itu ta
nama Nick di dalam benaknya, matanya menatap Nick
ang langsung duduk di depan Vanilla
erbuka. Ia tentu saja mengingat Nick dengan baik, tetap
ick. "Nicholas Kni
pria di depannya pelan, matanya m
s, dan semakin terlihat tamp
asa hendak melompat dari rongga dadanya karena kegirangan, pria
ngat jauh berbeda, tampak lebih dewasa dan lebih cantik. Rambutnya berwarna kuning kemerahan, matanya berwarna biru gelap, alisnya yang tipis tetapi
"Kau tidak mena
nyum. "Aku ya
terdiam, bergelung dalam
apannya ke arah lain seolah mencari keberadaan sahabatnya meskipun ia tahu jika Beck sebenarnya tela
i alkohol. Jika ia masuk di saat awal acara, di samping dirinya terlalu menarik perhatian gadis-gadis di sana juga bis
hal yang sama, matanya mencari-
, Vanilla?" tanya Nick
gibaskan tangannya di depan dadanya. "Tidak, aku..
ulurkan satu tangannya. "Ma
ena Nick sungguh-sunggu
gugup semakin menjalari seluruh raganya. "A-aku mu
um. "Aku tid
a merasakan seolah ada sengatan listrik mengalir di darahnya. Ia bangkit dari kursi dan berjala
ick meraih pinggangnya. Lengan pria itu kokoh mel
a denganku?" tanya Nick yang mulai
pertanyaan Nick tetapi sorot matanya
ah padaku." Ia berbicara seolah-
ya dan bibirnya itu seolah merekah sempurna untuk dicumbu. Samar-samar Nick mencium aroma parfum Vani
telah bertunang
a meng
berencana ak
k, tetapi segera menguasai dirinya. "Kami
an pernikahan. Hubungan pert
"Kau sepertinya
sangat tegang, tenggorokannya bahkan terasa kering, dan jantungnya semakin b
terbiasa sedekat ini dengan pr
rdengar seperti bualan, ia adalah gadis yang memiliki tunangan. Bukankah mustahil
kan keningnya
," ralat Vanilla, "aku
arik berdansa denganku, ya?" tany
aan kegirangan yang meluap-luap di dalam dadanya nyaris tidak bisa dikendalikan hingga rasanya ingin sekali me
n. "Bukan begitu, aku
masuk akal meski faktanya memang dirinya m
ikl
Vanilla membawa gadis itu menjauh dari lantai dansa menu
memesan minum untuk Vanilla lalu mengel
k keberatan a
idak menyangka jika Nick adalah se
nnya? Pria itu berhak merokok di depannya apa lagi tempat itu jug
untuk melakukan reuni ini?" ta
a akan baik-baik saja menikmati nikotin yang mungkin saja sed
ec
diperlukan. Lagi pula hanya sedikit pesertanya s
a sepanjang acara t
ersama klienku. Bagaimana rasanya tinggal di N
erjapkan matanya. "B
u tidak mengiyakan ataupun menyan
Barcelona, aku merindukan kue
baru saja diletakkan oleh pelayan di m
illa kepada pelayan. "Ak
meminum jusnya melalui sedotan, sementara Nick dengan teliti mengamati