I Win You
pte
r N
menarik sebuah kursi pantri, melepaskan jasnya l
mbang di bibir manisnya. "Satu-satunya yang
ia mengamati hidangan yang telah disiapkan oleh gadis it
atang ke dapur restorannya sepulang bekerja untuk mencicipi kopi dan minuman lain h
rampilan tangan mengolah masakan dan mengolah kopi gadis itu memang patut diapresiasi dan entah sejak
l selama ini ia sangat menjaga pola makannya demi menjaga otot tubuhnya. Nick telah melupakan itu, baginya kini kebersamaannya dengan Vanilla jauh lebih penting di
kai saat sedang menyiapkan hidangan ada orang lain yang ikut terlibat. Tetapi, bukan berarti gadis itu tidak suka mengobrol
ing beruntung," ujar Nick setelah m
enarik mangkuk Creame Catalalana di depan Nick, menumpukn
kedua alisnya.
Barcelona, kami terus bersitegang. Kami bertengkar setiap kali bertemu,
" pungk
memanggilnya sabun," katanya ta
yang dituturkan Vanilla. "T
ik hubungannya dengan Sophie, maksudku... aku tidak pernah meminta Bec
radaan Sophie itu." Nick mengamati
aku." Vanilla berhenti dan mengingat-ingat bagaimana dulu Beck mulai menjauh darinya karena kehadiran Sophie, bahkan Beck pernah meninggalkan diriny
ika Beck memang tidak pernah mencintainya tetapi ia begi
sa membantumu agar Beck dan
kepalanya. "Belum sa
ub dengan semua jawaban Vanilla. "J
"Tuhan telah mengaturnya, ak
mbuat kejutan-kejutan yang mencengangkan. Ia semakin yakin jika Beck, sahabatn
adi, dengan kata
takdir Tuhan bukan berarti pasrah. Kau lihat, aku sedang sibuk mengurus usahaku ini. Aku tidak memiliki waktu untuk
m karena menyia-nyiakan gadis seindah Vanilla. "Kalau begitu, lebih baik sekarang kita k
setiap hari setelah ia menguji masakan bersama Nick. Gadis itu mengeringkan telapak tangannya lalu mengambil tas dan jaketnya, keduanya melangkah keluar dari dapur setelah memasti
beberapa puluh meter lagi mereka memasuki kompleks perumahan ke
asa...," ja
mu memiliki rencana," ujar Nick
ah
menjempu
gung hingga tanpa terasa gadis itu meng
onton pacuan ku
*
k manis di depannya sambil membaca dokumen. Tidak ada percakapan berarti kare
eorang wanita setengah baya berdiri di
erja?" itu kalimat yang pertama kali di lontarkan Lucy.
ap wanita yang terakhir ia lihat
eck tampak gugup menjumpai kedatangan ibunya yang tiba-ti
suka melihat kekasihmu ada di perusahaanku," ucap Lucy tegas sambil melangkah masuk ke dalam ruangan kerj
hie untuk keluar dari ruangan itu yang
, "Oh, siapa namamu?" wanita berpenampilan glamor itu menata
benaknya mengutuk sikap ibu Beck yang menanyakan
is. "Kau bisa mema
ngguk dan diam-dia
ecat," ucap Lucy pada S
re =
alana = puding